Cast :
Kang Seulgi (Red Velvet), Jo Youngmin (Boyfriend), Oh Sehun (EXO), Park Jimin (BTS), Kim Taehyun / V (BTS)
Foreword :
This is my second Fanfiction. Suasana ceritanya mungkin agak sedikit mirip dengan Drama korea 'The Heirs', Tapi alur ceritanya 101% beda. Fanfiction ini akan ada terusanya, ditunggu saja. thanks
Masukan Passwordnya
-
Seorang namja berjalan menuju depan kelas,
kemudian memperkenalkan diri.
“Namaku
Jo Youngmin, Kau bisa panggil diriku Youngmin. Aku berasal dari Mokpo, Dan aku
pindah ke Seoul untuk belajar. Terserah kau mau mengenal ku atau tidak, itu
bukan urusanku”
Semua siswa pria menatap Youngmin aneh. Namun, Tidak
dengan Siswa wanita. Siswa wanita sibuk
menatap wajah Youngmin yang sangat tampan dan gagah. Jepret! Suara bunyi kamera
terdengar, Ah.. Seseorang telah mengambil foto Youngmin dari kejauhan. Youngmin
langsung menatap orang itu, Atau lebih tepatnya Youngmin langsung menatap
wanita yang telah mengambil foto wajahnya. Youngmin hanya tersenyum kecil
melihat tingkah siswa wanita disekolah barunya ini.
“Kau
boleh duduk ditempat yang kosong.”
Youngmin
pun berjalan menuju sebuah bangku yang kosong di pojok ruangan. Dengan
santainya, dia duduk tanpa berkenalan dengan teman sebangkunya. Dia terlihat
sangat dingin. Tetapi, dengan ketampananya semua wanita menganggap dia pria
yang sangat keren.
Youngmin
mendata semua
wajah – wajah teman sekelasnya, dia akan segera mengingat wajah – wajah mereka.
Youngmin hanya tertawa didalam hatinya melihat wanita – wanita yang terus
menatapnya. Ia sudah biasa melihat pemandangan seperti ini.
-
Waktu
istirahat sudah berbunyi, semua Siswa keluar. Youngmin terdiam di tempat
duduknya, dia sibuk dengan laptopnya. Di laptopnya, terdapat banyak sekali data
– data penting miliknya. Jo Youngmin dilahirkan menjadi seseorang yang sangat
misterius. Ia tidak pernah memiliki teman, Apalagi seorang YeojaChingu.
Dikelas,
Hanya dirinya dan seseorang Yeojaa yang terduduk di mejanya. Yeoja itu membaca
sebuah buku, namun wajahnya terlihat sangat lelah dan pucat. Youngmin yang
sedari tadi sibuk dengan Laptopnya, Melirik sekilas yeoja aneh itu. Dari semua
yeoja yang ada dikelas, Hanya yeoja aneh itu yang tidak meliriknya. Bahkan
yeoja itu tidak menatap Youngmin sama sekali. Yeoja itu sibuk dengan Buku yang
ia baca. Mungkin yeoja itu dibenci dikelas, pikir Youngmin.
-
Ketika
jam menunjukan pukul 19:00, Bel pulang berbunyi. Youngmin langsung berlari
pelan menuju kendaraan miliknya. Ia menggunakan sebuah mobil untuk pulang –
pergi sekolah. Itu terlihat sangat keren di mata siswa wanita. Siswa wanita
mengikuti Youngmin sampai parkiran, Akh Youngmin sudah biasa melihat
pemandangan semacam itu.
Ia
mengendarai mobilnya, dan langsung menghubungi ayahnya melalui telefon mobil.
Sementara, tangan kirinya sibuk dengan sebuah tablet. Dan tangan kananya sibuk
dengan setir mobil.
“Apa kau diintai lagi?”
“Ania, mereka mungkin sedang mencari
keberadaanku. Mungkin besok mereka akan menemukanku”
“Baiklah, tetap waspada. Ayah sedang mengintai
di daerah Busan, mungkin 2hari lagi ayah akan pulang”
“2hari lagi? Bagaimana jika kau tidak akan
selamat?”
“Ayah pasti selamat. Jaga dirimu baik – baik”
“Baiklah.”
Sebenarnya, Siapa Youngmin?
*
*
Youngmin
berjalan menuju sekolah, matanya terlihat sangat tidak tenang. Dia sering
menoleh kekanan –kiri, mungkin ia takut ada yang mengikutinya. Tanganya
memegang suatu alat yang tampak seperti sebuah bolpoin. Bolpoin itu terus
diarahkanya kearah belakang. Dia terlihat sangat aneh dan sedikit panik.
“Ada
apa denganmu?” Tiba – tiba seseorang menepuk bahunya, secara refleks Youngmin
langsung menoleh. Itu Teman Sebangkunya,
Kim Taehyun.
“Gwencahana”
Youngmin menjauh dan langsung berlari. Sementara, Teman sebangkunya menatap
aneh.
-
Youngmin
duduk dikelas dengan sedikit terengah – engah. Siswa wanita yang melihat
Youngmin kelelahan, langsung mengerubuninya dan meletakan Tisue di meja
Youngmin. Youngmin yang melihat pemandangan yang menganggunya ini langsung
mengeluarkan tisue miliknya, “Aku punya sendiri. Sekarang, Minggirlah dan bawa
semua ini” Youngmin mendorong Tumpukan tisue yang ada dimejanya menjauh. Wanita
– wanita itupun menjauh sambil memasang wajah sedih.
Tiba
– tiba, Yeoja yang kemarin Youngmin lirik datang, Dia terlihat sangat
cantik. Siswa lelaki, termasuk Youngmin langsung menatapnya. Pluk! Sebuah
kertas tiba – tiba mengenai kepala yeoja itu, itu lemparan dari seseorang yeoja
yang terlihat tidak menyukainya. Sementara yeoja itu hanya terdiam dan duduk di
tempat duduknya.
“Akh
sekarang aku mengerti” Sahut Youngmin pelan.
***
Seseorang
guru masuk, kelas pun langsung sunyi. “Aku akan membagikan hasil ulangan
kemarin. Kuharap kalian tidak ribut”
Perlahan
murid – murid dipanggil dan mengambil kertas ulangan mereka. Nilai ulangan
mereka disebut, jadi ada beberapa yang tidak suka dengan guru ini. “Kim
Youngmin” Nama Youngmin disebut, dia pun berdiri dan berjalan “Chukhae. Kau
murid baru yang tampan dan pintar. Kau
dapat 100” Suara tepuk tangan pun menggema di kelas. Youngmin pun kembali duduk
dengan ekspresi wajah yang sangat datar. Dia tidak terlihat bahagia.
“Kang Seulgi.” Nama seseorang yeoja disebut,
ternyata itu nama Yeoja yang menjadi idola pria – pria, Yeoja yang selalu sibuk
dengan bukunya. “Kerja Bagus, Seulgi. Kau mendapat 100 lagi” Guru menepuk bahu
Seulgi, dia hanya tersenyum dan kembali ketempat duduknya. Namun, Berbeda
dengan Youngmin yang mendapat tepuk tangan, Seulgi mendapat sorakan dan tipukan
kertas dari yeoja – yeoja lainya.
“Semuanya
diam!”
-
Waktu
istirahat tiba. Semua siswa keluar, Kecuali Youngmin dan Kang Seulgi, Wanita cantik
yang dibenci kaum Yeoja lainya. Youngmin langsung membuka Laptopnya, dan
memasukan sebuah bolpoin kedalam laptopnya. Ah, ternyata bolpoin itu sebuah Kamera.
Lebih tepatnya kamera pengintai. Dia
melihat gambar yang telah kamera pengintainya dapat. Tidak ada yang
mencurigakan. Dia menghela sedikit nafasnya dan mencabut bolpoin itu dari
laptopnya.
Tiing!!
Tiba – tiba handphone seseorang berbunyi. Youngmin langsung melihat kearah
datangnya suara. Ternyata suaranya berasal dari handphone Seulgi. Ia langsung
mengangkat telfon itu dengan sedikit panik “Yeoboseo..” Seulgi mengangkat
telfon itu pelan. Youngmin menatap Seulgi heran, kenapa dia terlihat ketakutan.
Seulgi
langsung menutup telfon itu, dan terdiam sesaat. Dia terlihat sedikit panik.
Wajahnya terlihat pucat, tetapi perlaan dia mulai menenangkan diri dan kembali
membaca bukunya. Sementara, Youngmin masih terus menatap Seulgi. Dia terlihat
sangat penasaran dengan Seulgi.
Youngmin
sempat mengalihkan matanya dari Seulgi kearah laptop. Tapi, lagi – lagi matanya
kembali melirik Seulgi. Diapun menutup laptopnya dan memutuskan keluar kelas.
*
*
Youngmin
keluar dari kelas dengan terburu – buru. Sepertinya dia harus melakukan
sesuatu. Dia segera membunyikan alarm mobilnya dan membuka pintu mobilnya.
Namun, Dia terhenti begitu melihat Seulgi keluar dan berjalan pelan
meninggalkan sekolah. Youngmin menatapnya, dia terus menatap Seulgi. Tiba –
tiba seulgi menatap kearahnya, Youngmin pun langsung berpaling dari seulgi dan
memasuki mobilnya.
Didalam
mobilnya, dia masih terus menatap Seulgi yang terdiam didepan sekolah. Ia benar
– benar penasaran dengan Seulgi. Rasa penasarannya pun memuncak, Youngmin pun
berniat mengikuti Seulgi. Ia terdiam di mobilnya, menunggu Seulgi membuat
gerakan. Namun, seulgi hanya sibuk dengan buku dan handphone. Hampir 30 menit
seulgi terdiam sambil terus membaca buku dan melihat handphonenya.
Youngmin
sudah bosan menunggu, ia berniat pergi. Ia sudah menyalakan mesin mobilnya,
Namun Seulgi pun akhirnya berjalan kearah timur. Youngmin langsung mengikuti
seulgi dengan perlahan. Seulgi terus
berjalan, sampai akhirnya ia berhenti di sebuah rumah yang terlihat sangat
besar dan mewah. Ia masuk dengan sapaan dari penjaga rumah itu, Youngmin yakin itu
rumah milik Seulgi. Rumah nya bergaya klasik dengan dominan warna coklat,
“Rumah yang indah.” Youngmin kini sudah mengetahui rumah milik Seulgi, dia pun
pergi menjauh.
-
Youngmin
memainkan laptopnya dengan sangat serius, “Choi Minho.. ahh umurnya sama
denganku. Sayangnya, kau seorang bandar narkoba buron” Seru Youngmin pelan.
Sekarang sedang waktu istirahatt, dan lagi – lagi dikelas hanya tersisa dirinya
dengan Seulgi. Youngmin melirik Seulgi, Hari ini ia terlihat sangat menawan.
Youngmin terus menatap Seulgi dari belakang. Ia benar – benar ingin berbicara
dengan Seulgi. Ia tidak menahanya lagi, mungkin ia menyukai Seulgi.
Youngmin
pun menutup laptopnya dan mendatangi seulgi perlahan. Ia sempat ragu untuk
mengucapkan kata, namun ia harus lakukan itu. atau tidak, ia akan semakin
penasaran dengan seulgi, “Apa kau tidak lapar?” Youngmin akhirnya berani
menyapa Seulgi, meskipun dengan sedikit usaha. Seulgi pun menoleh kearah
Youngmin dan menatapnya, “Aa.aani” Seulgi menjawab pertanyaan Youngmin pelan,
“mau kubelikan ramen instan?”
“Aa..Aniya. tidak perlu”
Youngmin
menatap seulgi, dia tidak percaya seorang Yeoja menolak tawaran dari lelaki
idola yang sangat tampan/lol/. Seulgi
hanya tersenyum kecil dan kembali membaca bukunya. Youngmin menghela nafasnya
panjang, kemudian mencoba kembali berbicara dengan seulgi,”Kajja.” Youngmin
menarik tangan Seulgi pelan menuju keluar kelas, Seulgi terkejut melihat
Youngmin menarik tanganya.
Diluar,
Semua orang terkejut melihat Seulgi keluar bersama seorang pria tampan. Semua
siswa wanita menatap Seulgi dengan tajam. Seulgi terlihat sangat ketakutan, dia
berusaha melepas genggaman tangan Youngmin, namun sulit karena genggaman
tanganya sangat kuat. Sementara, tanpa ekspresi sedikitpun Youngmin terus
menarik Seulgi untuk makan bersama. Tiba – tiba, Seorang wanita menghampiri
mereka. “Ya Kang Seulgi! Berani – berani nya kau merebut Youngmin dariku?!” Wanita itu mendekati Seulgi, dan mendorong
Seulgi.
“Apa yang kau mau?”Seulgi menatap Youngmin,
dia ingin melawan. Youngmin hanya tersenyum kemudian menatap wanita tadi,”ini
bukan salahnya, aku yang membawanya kesini. Jadi, bisakah kau pergi dari
hadapan kami? Kau menganggu.”
Youngmin
kembali menarik Seulgi, namun kali ini
tidak ada perlawanan dari Seulgi, dia sepertinya percaya dengan Youngmin.
-
Youngmin
membawa Seulgi duduk dikursi, sementara Seulgi hanya menurut dan diam, sambil
sesekali menatap youngmin. Youngmin
membeli 2 ramen instant dan duduk di samping seulgi. “Gomawo..” sahut seulgi
kepada Youngmin. “Makanlah.”
Mereka
berdua memakan reman milik mereka, Seulgi memakanya dengan perlahan sambil
terus menatap Youngmin, “Youngmin-ssi, Kenapa kau membawaku kesini?” Seulgi
menjeda aktivitas makanya dan mulai memberanikan diri bertanya pada Youngmin,
“Kau selalu mengurung diri didalam kelas, padahal diluar sini pemandanganya
hebat” Youngmin menjawab dengan santai.
“Tapi.. bukankah kau juga mengurung diri
dikelas seperti ku?”
“Aku mengurung diri dikelas karena aku banyak
urusan, sementara kau hanya sibuk dengan bukumu. Aku bosan melihat pemandangan
kau membaca buku. Apa aku salah membawamu kesini?”
“Ti..tidak. hanya saja aku merasa aneh. Kita
berdua belum terlalu kenal, tapi..” Seulgi meghnetikan ucapanya, Youngmin yang
sudah mengerti apa maksud dari seulgi langsung tertawa
“Kalau bgitu, mari kita berkenalan. Jo
Youngmin imnida”
Youngmin
mengulurkan tanganya kearah Seulgi, berniat bersalaman dengan seulgi, seugi
menatapnya. Youngmin menaikan alisnya, tanda agar Seulgi harus bersalaman
denganya “Kang seulgi imnida.” Seulgi
mengulurkan tanganya dan tersenyum kepada Youngmin. Akhirnya, kini Youngmin
memiliki teman selama 17 tahun dia hidup. Mereka berdua pun melanjutkan memakan
Ramen instant mereka hingga bel masuk berbunyi.
-
Youngmin
memasuki tas kedalam mobil, dia akan pulang. Tapi, sebelum itu dia sempat
memasang sebuah kamera yang menempel di plat belakang mobilnya. Ternyata,
kamera itu terhubung dengan sebuah layar yang menggantung di dalam mobil.
Youngmin mulai menaikan gas mobilnya untuk pergi, Namun dijalan dia bertemu
dengan teman pertamanya, Kang Seulgi. Ia berjalan pelan di
trotoar jalan. Youngmin yang melihat
seulgi langsung meghentikan mobilnya dan menghampiri Seulgi, “Ya! Kang Seulgi!” Youngmin
menyentuh bahu Seulgi, seulgi menoleh dan terkejut melihat Youngmin
“Youngmin.. Ada apa?”
“Ikutlah denganku. Aku akan mengatarkanmu
pulang,”
“Aa..aniya. tidak perlu.”
“Sudahlah, jangan menolak tawaran baik
seseorang. Kajja” youngmin mengulurkan tanganya kearah Seulgi, Seulgi yang
sedikit ragu akhirnya menerima tawaran
Youngmin. Ia mengenggam tangan Youngmin.
Youngmin tersenyum dan menarik Seulgi masuk kedalam mobilnya.
Seulgi
yang melihat isi mobil Youngmin, sangat terkejut. Di mobilnya penuh dengan alat
– alat aneh, layar – layar yang menggantung dan menempel di mobil, dan bahkan
pistol menempel di dinding mobil. Seulgi langsung menatap Youngmin panik,
Youngmin hanya tersenyum melihat Seulgi yang terkejut bukan kepalang. Ia sudah
tau pasti Seulgi pasti akan terkejut melihat isi mobilnya. “Tidak perlu takut,
aku tidak akan membunuhmu.”
“Tapi, Tapi.. Mengapa ada semua barang –
barang berbahaya ini dimobilmu?!” Seulgi mulai panik, dia nampaknya benar –
benar terkejut dengan isi mobil Youngmin. Padahal, jika dilihat dari luar
mobilnya tampak biasa saja. “Tak perlu panik, Barang – barang ini adalah alat
pendukung dalam pekerjaanku”
“Mwoya.. Apa maksudmu? Pekerjaan? Apa
pekerjaanmu?”
Youngmin
menepikan mobilnya, dia sedkit ragu untuk memberitahu pekerjaanya kepada
Seulgi. Dia takut Seulgi seseorang musuh. Tapi, hatinya yakin Seulgi hanya
gadis biasa yang sangat cantik. Dia pasti tidak mengetahui apa itu CIA, CSIS,
dll. “Akuu..” DORR!! Tiba – tiba terdengar suara tembakan diarah belakang mobil
Youngmin. Ia segera mengeceknya lewat layar, “Akh sial. Mereka menemukanku
disaat yang salah. Seulgi, kau akan mengetahuinya sebentar lagi. Berpenganglah
dengan erat” Youngmin mengenggam tangan Seulgi, Sementara Seulgi Bingung dan
sedikit panik mendengar suara tembakan tadi. BRUMM!! Tiba – tiba mobil Youngmin
berjalan dengan sangat cepat.
Seulgi
terkejut, ia ketakutan dengan apa yang terjadi sekarang. Ia terus menggengam
tangan Youngmin. Ia terlihat nampak ketakutan. Sementara, Youngmin terus
mempercepat gerakan mobilnya, bahkan mobilnya sempat hampir menabrak seseorang.
Mobilnya terus berbelok ke segala arah, sebuah mobil hitam terus mengikuti
mobil warna putih milik Youngmin. DORRR! Tiba – tiba suara tembakan terdengar
kembali, dan PRANGG!!! Kaca spion sebelah Kiri mobil Youngmin hancur, membuat
seulgi berteriak ketakutan “AKKKKH!”
“Seulgi, sekarang dengarkan aku. Mendekatlah
ke sisiku dan peluk aku, Cepat! “ Youngmin terus berkendara dengan kecepan
mencapai 125km/jam. Tanpa basa – basi, Seulgi langsung mendekat kearah Youngmin
dan memeluknya sangat erat. Kini, mereka ada dalam satu bangku mobil. “Mianata,
seul.” Youngmin mengambil sesuatu di sisi mobil, dan ternyata itu sebuah
pistol. Seulgi benar – benar terkejut. “KAU MAU APA?!” Seulgi semakin memeluk
erat Youngmin. “Mianhae, Seul. Tutuplah telingamu.”
Youngmin
membuka jendela mobilnya, Dan DOOR!! Sebuah peluru terlepas dari pistol
Youngmin dan mengenai ban mobil yang mengikuti mereka. Alhasil mobil itu
berhenti dan terguling – guling. Youngmin tersenyum kecil dan kembali menginjak
gas untuk menjauh. Sampai akhirnya mereka menepi disebuah danau. Seulgi masih terdiam membeku dipelukan
Youngmin. Dia masih percaya apa yang tadi terjadi.
“Aku
masih hidup.. ya aku masih hidup..” ucap seulgi yang terus menghela nafasnya
Dia
terdiam beberapa saat, kemudian baru menyadari dia sedang dipangkuan Youngmin
dan ia memeluk Youngmin sangat erat. Dia sedikit terkejut dan akhirnya kembali
te bangku sebelah. Ia terlihat sangat malu “Mianhae, Youngmin-a..” Seulgi
meminta maaf, karena dia sudah terlalu lantang memeluk Youngmin.
Youngmin
terdiam, dia merasa sangat bersalah atas apa yang baru terjadi. Dia sudah
merasa membahayakan nyawa Seulgi, Wanita yang sangat ia idamkan. Youngmin
mengenggam tangan Seulgi, mencoba meminta maaf, “Aku yang salah, tidak
seharusnya aku membawamu keduniaku. Ini akan membahayakan Nyawamu.. Aku sungguh
minta maaf. Aku berjanji, hal ini takan terulang lagi”
Seulgi
menghela nafasnya dalam – dalam, menocba menenangkan dirinya “Gwenchana..
Sekarang, yang penting kau dan aku selamat. Aku juga tidak apa – apa. “
“tapi, Aku benar – benar terkejut dan shock
melihat peristiwa tadi. Sebenarnya.. Sebenarnya apa yang telah terjadi? ..
Siapa kau?”
Youngmin
terdiam. Ia harus menceritakan jati dirinya kepada Seulgi, Karena kalau tidak
ia mungkin tidak bisa melihat Seulgi lagi. “Aku seorang anggota dari tim mata –
mata korea.” Seulgi menatap terkejut Youngmin, “Mata – mata korea?”
“Ayahku
seorang anggota tim mata – mata korea juga. Ayahku sudah menjadi mata – mata
untuk korea jauh sebelum aku lahir. Sementara, Ibuku juga seorang detektif dan perakit alat mata – mata. Sehingga, Ketika aku lahir
aku sudah ditakdirkan untuk jadi mata – mata. Karena kalau tidak, Aku bisa saja
dijadikan umpan untuk orang – orang yang mengintai ayah & ibuku. Sejak aku
berumur 5 tahun, Ayahku mengajarkanku
semua tentang pengintaian, menggunakan senjata, menggunakan alat mata – mata,
dan ayahku juga mengajariku untuk menyamar. Sementara, ibuku mengajariku
membuat serangan bahaya jikalau aku ditahan oleh orang – orang jahat itu. Jadi,
seperti itulah aku. Aku seseorang yang memiliki banyak musuh, namun tidak untuk
seorang teman”
Seulgi
yang tidak mengerti apa yang dikatakan Youngmin, merasa Semua ini masih tidak
masuk akal. “Lantas, Apakah orang – orang tadi adalah musuhmu?” “Ya, mereka
anak buah dari seorang bandar narkoba.”
Seulgi mendengarkan
semua ucapan Youngmin, kemudian kembali menghela nafas panjang – panjang. Dia masih
menganggap ini tidak masuk akal. Detektif? Mata – mata? Bandar Narkoba? Hah apa
itu semua?.. pikir seulgi.
“Aku
akan mengantarmu pulang. “ Youngmin langsung menjalankan mobilnya untuk membawa
Seulgi pulang.
***
Seulgi
mencari – cari buku di perpustakaan sekolah. Ya, Semenjak kejadianya dengan
Youngmin di kantin, iya menjadi percaya diri untuk pergi keluar kelas.
Ia
memasuki lorong buku “misteri & kasus”, ia meraba banyak buku disana,
hingga akhirnya ia menemukan sebuah buku bersampul hitam yang berjudul “Mata –
mata, Nyata? Atau hanya mitos?” hem, mungkin ia penasaran dengan mata – mata
semenjak kejadian tadi malam.
Ia
duduk disebuah tempat duduk dekat jendela. Ia menghembuskan nafasnya sebentar,
ia merasa masih sangat aneh.. aneh dengan rasa penasaranya dengan mata – mata,
profesi yang diakui Youngmin. Ia mengangguk pelan, dan perlahan membuka buku
itu. ia membuka halaman per halaman, dan sampai akhirnya ia menemukan sebuah
bab tentang “ciri – ciri seorang mata-mata”
Disana
tertulis, bahwa seseorang mata – mata memiliki tangan yang cepat, karena
keahlianya dalam menggunakan senjata. Dan, seorang mata – mata tidak memiliki
teman, karena mereka menganggap teman itu bisa saja menjadi sebuah ancaman.
Kemudian, Seorang mata – mata memiliki kecerdasan yang luar biasa, khususnya
untuk bidang ilmu pengetahuan umum. Hal ini dikarenakan seorang mata – mata
dapat memikirkan banyak taktik dan rencana luar biasa untuk mengepung
tersangka.
Seulgi
menutup buku itu. kemudian terdiam tak percaya.ini.. ini semua ada didalam diri
Youngmin, pikir seulgi. Tangan yang cepat, tidak memiliki teman, Kecerdasan
yang luar biasa,.. ini semua ada dalam Youngmin. Tidak salah lagi..
Seulgi
menatap keluar perpustakaan, ia merasa ini semua hanya sebuah mimpi. Ia
berfikir, apa nyawaku terancam? Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku salah
berkenalan denganya?
Ia
akhirnya berjalan untuk mengembalikan buku itu ditempat asalnya. Ia berjalan
menuju lorong nomor 20, lorong yang berada di pinggir dan tidak terlalu
terlihat dari luar ataupun dengan penjaga perpustakaan. Ketika ia memasuki
lorong itu,seseorang menghadangnya. ia sedikit terkejut, dia seorang namja
dengan tatapan yang tajam. Oh Sehun, Seorang wakil ketua osis di sma myungjin.
“Kau
mau mengembalikan buku?” tanya Sehun tenang.
“Ah..
yya.. “ jawab seulgi dengan sedikit terbata – bata.
Sehun
tersenyum, kemudian mengambil buku ditangan Seulgi, yang akan dikembalikan. Ia
menaikan satu alisnya, ia sedikit terkejut, melihat genre buku bacaan Seulgi
yang baru. “Mata – mata? Kau mengubah genre buku bacaanmu, Eun?”
FLASHBACK
Seulgi
berlari pelan, ia membawa tas & setumpuk buku pelajaran ditanganya. Ia
tampak sedikit terburu – buru. Ada sesuatu yang tertinggal di mejanya. Ia
berlari menuju kelasnya.
Ia
sampai dikelasnya. Ia segera mengambil sesuatu di lokernya. Ternyata sebuah
buku, buku pelajaran(lagi). Ia pun tersenyum, melihat bukunya yang belum hilang
diambil seseorang. Ia pun kembali keluar kelas dan pergi menuju tempat parkir.
Disana, ada yang menunggunya.
Ia
berjalan mendekati sebuah mobil hitam di pojok kiri. Ia meletakan semua buku –
bukunya, dan akhirnya duduk didepan bersama dengan seseorang. “Apa bukumu
hilang, Eun?”
tanya seseorang itu. “Ani, untung saja aku belum terlambat. Nah, Kajja.” Seulgi
tersenyum. Orang itupun melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan sekolah.
Dijalan, mereka berdua tertawa dan bercanda. Seseorang itu mengenggam tangan
seulgi, dan membelai rambutnya.
“Nah,
kita sudah sampai.” Kata seseorang itu
“Ndee..
Gomawo Sehuniee” Ucap Seulgi kepada seseorang itu yang ternyata bernama Sehun.
Sehun
memasang muka sedih, ia sedih akan meninggal yeojachingunya selama beberapa
hari. Seulgi yang juga sedih, Mendekat kearah Sehun, untuk menenangkanya.
“Sehunie, hanya 2minggu. Itu bukan waktu yang lama. Kita akan bertemu lagi. Semoga perjalanan
mu bersama keluarga menyenangkan.” Seulgi mencubit pipi Sehun pelan, kemudian
tersenyum simpul. Sehun yang melihatnya, ikut tersenyum. Ia merasa bahagia, dan
beruntung memiliki Seulgi. Sehun yang merasa gemas melihat Seulgi, Ia juga ikut
mencubit pipi Seulgi.
Mereka
akhirnya saling cubit – mencubit pipi. Mereka sempat bercanda dengan saling
kuat – mengkuat mencubi pipi. Ketika Seulgi sedang terdiam menatap Sehun,
Dengan sigap Sehun menarik kepala Seulgi dan Menciumnya. Seulgi terkejut, ia
hanya terdiam. Sementara Sehun terus menciumnya, Seulgi semakin lama semakin
nyaman. Perlahan, ia pulai menutup matanya dan membalas ciuman Sehun. Mereka
terus saling mencium dengan tenang.
Sehun
menghentikan ciuman itu, dan kemudian mengecup bibir Seulgi kilat. Seulgi pun
tersenyum, ia juga merasa sangat beruntung memiliki Sehun. “Saranghae,Eun” Sehun berbisik,
Seulgi yang mendengarnya tertawa “Nado Saranghae~” Mereka pun berpelukan dan
Seulgi keluar dari Mobil Sehun.
FLASHBACK END
“Mata
– mata? Kau mengubah genre buku bacaanmu,Eun?”
Seulgi
yang mendengar ucapan ‘Eun’ langsung terkejut. “Jangan panggil aku Eun lagi.” Seulgi kesal, ia mengambil buku itu dari
tangan Sehun dan pergi meninggalkanya. Sehun yang tak tinggal diam, Langsung
mengikuti Seulgi dan menarik tangan Seulgi. “Mianhae..” Sehun merendahkan nada
bicaranya, dan meminta maaf pada Seulgi. Atas kesalahanya. Ya, Hubungan mereka
berakhir akibat kesalahan besar yang dilakukan Sehun. Sehun membuat berita Palsu
tentang Seulgi, karena ia mendapatkan tantangan dari temanya. Sehun membuat
Seulgi dibenci wanita satu sekolah. Sehunlah yang membuat hidup Seulgi hancur.
Seulgi
yang mendengar kata – kata maaf Sehun, Terdiam. Ia merasakan ketulusan dari
permohonan maaf Sehun. Sehun menarik tangan Seulgi pelan, dan memeluknya. Ia
merasa benar – benar bersalah atas
tingkahnya. Diam – diam, Sehun mulai meneteskan air matanya. Sementara Seulgi,
juga diam – diam meneteskan airmatanya dipelukan Sehun.
“Mianhae.. Jeongmal Mianhae..”
Ucap Sehun
Seulgi masih terus meneteskan
air matanya merasa tidak bisa menolak permintaan maaf Sehun. Sehun Sangat mencintai dirinya,.. Begitupun
dengan Seulgi. Namun,.. Seulgi menyukai Youngmin. Entah mengapa, Seulgi merasa
nyaman bersama Youngmin.
Seulgi melepaskan pelukan Sehun,
dan menatap Sehun. Begitupun sebaliknya. Seulgi menepuk bahu Sehun, Dan
menghela nafasnya berat “Aku sudah memaafkan mu sejak awal. Tetapi.. Aku masih
tetap tidak bisa untuk bertemu dan berbicara denganmu. Jadi, Kau tak perlu
minta maaf padaku. Ingatlah, Aku sudah memaafkanmu, Hanya Saja aku masih belum
bisa untuk bertemu denganmu.” Ucap Seulgi Sambil mengenggam tangan Sehun.
“Sekali lagi.. Aku sudah
memaafkanmu.. Hanya saja aku masih tidak bisa bertemu denganmu” ucap Seulgi,
Kemudian perlahan melepas genggaman tanganya dan pergi perlahan. Dan, Akhirnya
Sehun tidak mengejarnya. Sehun pun berjalan pelan meninggalkan perpustakaan
dengan perasaan yang sangat kecewa dan menyesal.
Setelah mereka berdua pergi,
Seseorang keluar dari lorong sebelah dimana tempat Sehun Seulgi bertemu.
Ternyata, itu Youngmin. Ia menatap kejauhan Seulgi yang berjalan meninggalkan
Perpustakaan. Youngmin menghela nafasnya, Dan pergi meninggalkan Perpustakaan.
-
Seulgi terduduk dibangku
kelasnya. Ia menatap kosong. Ia masih tidak bisa melupakan kejadian tadi. Ia
berusaha melupakan kejadian tadi dengan berbagai cara, seperti membaca buku,
bermain handphone, tapi tidak bisa.
“Ini untukmu” Tiba – tiba seseorang
menepuk bahu Seulgi pelan. Ternyata Youngmin. Ia membawakan sebuah Yogurt untuk
Seulgi. Seulgi yang melihat kedatangan Youngmin, berusaha tersenyum untuk
menutupi kesedihanya. Meskipun sebenarnya Youngmin sudah mengetahui semuanya.
Youngmin duduk disamping Seulgi.
Kemudian mereka berdua menikmati Yogurt itu bersama. Youngmin mencoba Seulgi
tertawa, untuk membuat ia melupakan hal tadi untuk sementara. “Kau bisa temani
aku nanti?” Tanya Youngmin, “Hm, Kemana?” seulgi menjawab ajakan Youngmin. “Aku
ingin ke kantor polisi. Aku harus memberikan data – data kepada polisi.”.
Seulgi yang mendengarnya, sedikit terkejut. “Ka..kantor polisi?” Tanya Seulgi
lagi “Ya, aku tau kau masih sedikit bingung. Tapi ini memang pekerjaanku” jawab
Youngmin.
Setelah berpikir panjang, Seulgi
pun mengangguk “Baiklah..”. Youngmin pun tersenyum dan mereka pun kembali sibuk
mengahbiskan Yogurt mereka.
***
Youngmin & Seulgi pergi
menuju kantor polisi. Seulgi yang masih
tampak aneh melihat isi mobil Youngmin, berusaha tenang. Seulgi mencoba membuka
pembicaraan diantara mereka berdua “Data apa yang ingin kau berikan ke kantor
polisi?” Tanya Seulgi. “Ah, Ini..” Youngmin mengeluarkan sesuatu di atas
tasnya, Dan memberikanya pada Seulgi “Bukalah, kau akan terkejut melihatnya”ucap
Youngmin, yang membuat Seulgi penasaran.
Seulgi membuka amplop cokelat
itu, dan melihat isinya dengan seksama . setelah beberapa saat membaca, Seulgi
terkejut. “Bandar narkoba usia 17 tahun
akan dihukum mati?” Seulgi terkejut bukan kepayang. Ia tidak menyangka, seorang
remaja seperti dirinya ternyata seorang Bandar narkoba dan akan segera dihukum
mati?
“Ya, namanya Choi Minho. Ia
kutangkap kemarin ketika sedang bertransaksi dengan seseorang. Ia bersekolah di
Sekolah internasional busan, Dia sangat pintar disekolah. Teman – teman
sekolahnya tidak ada yang menyangka bahwa Sosok Choi Minho yang menurutku
sedikit tampan itu seorang Bandar Narkoba.” Seru Youngmin, yang membuat Seulgi semakin terkejut. Seulgi
melihat wajah Choi minho itu, “Ya, dia sangat tampan. Aku juga tidak menyangka
ia seorang Bandar narkoba”.
“Apa kau melihat sesuatu yang
aneh diwajahnya?” Tanya Youngmin
Seulgi menatap wajah itu serius,
kemudian setelah melihat beberapa titik diwajahnya, ia memasang wajah aneh
“Ne.. Wajahnya sama sekali tidak terlihat sebagai seseorang yang pernah memakai
narkoba. Bukankah seorang pengguna narkoba memiliki cirri – cirri fisik wajahh
yang berbintik – bintik hitam, wajah yang tirus, dan mata yang merah? Tetapi..
Diwajah orang ini terlihat sangat bersih dan sehat”
Youngmin yang mendengar jawaban
Seulgi ternseyum, “Kau benar. Ternyata, setelah dilakukan tes, ia terbukti
negatif telah terkena narkoba. Yang mengherankan, ia sama sekali tidak pernah
merasakan narkoba. Ia mengaku hal ini ia lakukan karena ia tahu narkoba itu
beerbahaya. Jadi, ia tidak mengonsumsinya”
Seulgi yang mendengar perkataan
Youngmin juga berpikir sama. “Anak ini pasti mendapat pukulan dari keluarganya.
Mungkin, ia dipaksa menjadi seorang Bandar narkoba.. karena bias saja Salah satu anggota keluarganya juga dulu
seorang pengedar nakoba. Namun, Mungkin karena alas an tertentu, ia harus
berhenti menjadi Bandar narkoba dan memilih anak ini untuk jadi penerusnya.”
Seru Seulgi sambil terus menatap foto anak tersebut.
Mendengar perkataan Seulgi,
Youngmin terkejut. “Kau Benar..” Ucap Youngmin. “Ia memang melakukan ini semua
karena paksaan ayahnya. Sebab, kalau ia tidak menuruti ayahnya, nasibnya akan
sama dengan ibu dan adiknya yang dibunuh oleh ayahnya sendiri karena menolak
keinginan ayahnya” . Seulgi yang mendengaar perkataan Youngmin, terdiam. Namun,
Perlahan – lahan ia meneteskan air matanya, membuat Youngmin terkejut.
“Seulgi? Ada apa?
Kenapa kau menangis? Ulljima.” Seruu Youngmin yang sedikit panik.
“Apa tidak terlalu
kejam untuk menghukum mati seseorang yang masih dibawah umur? Seseorang yang
masih membutuhkan kasih sayang lebih? “Tanya Seulgi pelan, membuat youngmin
kembali kebingungan
“Tapi, ia seorang
Bandar Narkoba. Menurut Undang – undang Korea, Seseorang Pengedar Narkoba harus
dihukum Mati.” Ucap Youngmin.
“Tetapi, ia melakukan
ini semua bukan karena keinginannya sendiri kan? Ia melakukan ini, untuk
menjaga dirinya dari ancaman. Aku yakin, sebenarnya ia ingin berhenti dengan
ini semua. Hanya Saja, Ayahnya terus mengawasinya. Sehingga ia tidak bisa
berbuat yang neko – neko, karena kalau iya, mungkin sekarang ia sudah mati”
Ucap Seulgi.
Youngmin yang mendengar
perkataan Seulgi, Juga mulai berfikir dua kali. Ia juga merasa, Hukuman Mati
itu terlalu berat untuk seseorang anak remaja yang bahkan belum mendapat Kartu
penduduk. Sampai akhirnya mereka Sampai Di Kantor Polisi.
“Baiklah. Aku akan
memikirkanya. Kau tunggu disini, aku tidak lama” Seru Youngmin, Seulgi pun
mengangguk.
Seulgi terbaring diranjangnya.
Ia sedang memirkan seseorang, Ya itu seseorang terdakwa Pengedar Narkoba tadi.
Ia merasa, ini semua sungguh tidak masuk akal. Ia terus membayangkan wajah
orang tersebut, namun .. perlahan – lahan wajah tersebut mulai berubah..
berubah menjadi seseorang yang ia kenal.. yaitu Oh Sehun.
Seulgi kembali teringat Kejadian
di Perpustakaan tadi, Dimana ia dan Sehun bertemu kembali dan berbicara empat
mata denganya. Ia terus memikirkanya, Sampai akhirnya ia teringat tentang masa
lalunya bersama Sehun, Masa –Masa dimana mereka masih memadu kasih.
Ia membuka lemarinya, kemudian
ia mengambil suatu kotak yang ada dipojok lemari. Kotak tersebut Terlihat sudah
berdebu dan kotor. Seulgi membawa kotak itu keranjangnya dan perlahan
membukanya.
Ternyata, Isi dari kotak tersebut
adalah barang – barang kenanganya dengan Sehun. Ada sebuah jam weker, Kotak
musik, Buku – buku, Pakaian pasangan, dll. Ia melihat mereka satu persatu, dan
kembali menginggat kenanganya bersama Sehun dengan barang tersebut. Sampai
akhirnya ia memegang sesuatu berbentuk beruang yang ternyata sebuah flash disk.
Ia membuka melihat isi flashdisk dan membuka isi flashdisk itu. Ada sebuah
Video berdurasi 15 menit. Seulgi pun membukanya.
Ternyata isi video itu adalah
isi percakapan wawancara palsu antara Seulgi Dan Sehun. Mereka merekam itu dihalaman belakang
sekolah.
Seulgi : Helllo this is Kang Seulgi
Sehun : And This is Oh Sehun..
Seulgi & Sehun : Kami berdua akan merekam
sebuah wawancara palsu,
Sehun : Aku akan mewawancarai Wanita bawel
disampingkiu ini..
Seulgi : Dan aku akan mewawancarai Pria genit
disampingku ini..
Sehun : Lets Check Out!!.
-
Sehun : Hello this is Sehun, Aku akan
diwanwancarai terlebih dahulu oleh Seulgi karena akku kalah bermain batu
gunting kertas. Sebenarnya aku kecewa, tapi aku akan melakukan semuanya untuk
wanitaku.
Seulgi : Okaay.. First Question for my prince.
Emm.. Mengapa Kau menyukaiku?
Sehun : Hemm.. I have no reason to love you,
Deer. Aku tidak memiliki alasan untuk mencintaimu. Semua yang ada didirimu, itu
sempurna menurutku.
Seulgi : Oww.. Thank you so much. And, Second
question is.. Mengapa kau memanggil aku Eun? Padahal, namaku tidak memiliki
kata Eun.
Sehun : Bcs you’re my Song Eun Bi. Kau adalah
Seorang song Eun bi bagiku. Yang kita tahu, Song Eun bi seseorang yang hidup
dijaman kuno. Ia terkenal karena sifatnya yang rendah hati, peduli, dan cerdas.
Dan Menurutku, Kau, Kang Seulgi, Kau dilahirkan sebagai Song Eun bi masa kini.
You’re so special for me.
….
Seulgi menutup Laptopnya. Dan..
Wajahnya sudah penuh dengan airmata. Ia terbaring di ranjangnya sambil terus
menteskan airmata. Ia merasa tidak bisa untuk terus berusaha melupakan Sehun.
Tetapi, ia juga tidak bisa untuk menerima Sehun kembali. Karena, jika Seulgi
memberikan Sehun kembali, Mungkin ia akan mengalami depresi lagi. “Ottokhe..”
Pikir Seulgi sambil terus menahan airmatanya.
-
Seulgi berjalan pelan menuju
Sekolah, Perasaan Malas, Takut, Kecewa mengarungi Pikiranya. Sebenarnya, hari
ini ia ingin bolos sekolah, namun pasti Orantuanya akan mencarinya dan akan
memarahinya. Kring!! Tiba – tiba handphonenya berbunyi, Itu Panggilan dari
eommanya. Diapun mengangkatnya dengan sedikit keluhan.
Seulgi : Wae?
Eomma : Kau pergi sekolah tidak menggunakan
mobil lagi? Kenapa kau selalu membantah, Kang Seulgi?!”
Seulgi : Berjalan lebih sehat. Lagi pula, Tuan
Yoo (Supir) juga pasti senang tidak menghadapai kemacetan, kan?
Eomma : Seulgi, Sadarlah! Kau ini anak
seseorang pemegang Saham terbesar! Tidak seharusnya kau berjalan menuju
sekolah! Itu akan mencoreng nama baik keluarga baik kita!
Seulgi : Aku tidak setuju dengan semua
perkataan ibu.. Sampai jumpa.
Seulgi pun mematikan
telfonya dan kembali berjalan.
Seulgi membaca sebuah novel
sambil terus berjalan. Ia tidak memerhatikan jalanya, ia hanya fokus dengan
bukunya yang sangat berharga, pikirnya. Tiba – tiba, Brruk!! Dia menabrak
seseorang di hadapnya, Membuat Seulgi terjatuh dan bukunya terpental. Ia sempat
meringis, namun langsung mengambil bukunya yang terpental sekitar 1 meter. Sementara,
Seseorang yang ditabrak Seulgi membungkuk, Seulgi pun kembali bangkit dan..
“Sehun?..” Ucap seulgi pelan, dengan perasaan yang terkejut.
“Gwenchana?” Tanya sehun, Seulgi
pun memalingkan tatapanya dan hanya mengangguk pelan. Kemudian pergi dari
hadapan Sehun. Sehun yang melihat Seulgi pergi, Langsung mengejarnya kemudian
menarik tanganya dan, Chu~ Sehun mencium Seulgi. Ia memeluk Seulgi dengan bibir
yang saling bersentuhan. Sementara Seulgi, Terdiam seribu kata. Namun, Ia
kemudian mecoba melepaskan ciuman tersebut, Namun ia kalah. Sehun terus
memeluknya dengan erat. Seulgi pun terdiam, dan hanya mematung di pelukan
Sehun.
Sehun pun menyudahi Ciumanya,
Namun tetap memeluk Seulgi didekapanya. “Mainhae, Maaf aku menciummu. Aku..,
Aku hanya rindu dengan ciumanmu. Aku..
rindu saat – saat aku menciummu dulu. Aku sangat merindukanya” Sehun
menatap Seulgi, Sambil terus memeluknya.”Lepaskan..” Seulgi menjawab ucapan
Sehun dengan Lembut. Sehun yang mendengarnya, Terdiam, Namun kemudian dia
mengangguk pelan dan melepaskan pelukanya.
“Kali ini akuu akan
memaafkanmu.. tetapi jika hal seperti ini terulang lagi.. mungkin aku tidak
akan pernah memaafkanmu lagi. Catat itu dipikiranmu.. Annyeong” Ucap Seulgi
sopan, Kemudian pergi menuju Sekolah. Sementara Sehun, menghebuskan nafasnya
karena merasa menyesal.
-
Seulgi terdiam dibangku taman.
Ia kembali megingat kejadian tadi, Dengan Sehun. Ia tidak bisa melupakanya,
kejadian tadi terus mengendap dipikiranya. Seulgi mencoba untuk menahan
tangisnya, karena ia tidak mau lagi menangis karena Oh Sehun. “Wae?..” tiba-
tiba seseorang berbisik.. Seulgi pun menoleh, Ternyata itu Youngmin.
“Wae? Ada apa
denganmu..?” Tanya Youngmin sambil membawakan sebuah roti untuk Seulgi.
Seulgi hanya tersenyum mendengar
pertanyaan Youngmin. “Gwenchana.” Seru Seulgi sambil membuka kemasan Roti itu
dan perlahan memakanya. Mereka pun berbicang bersama sambil terus menikmati
roti mereka.
Sementara, Dikejauhan, Sehun
sedang berkumpul dengan teman – teman osisnya. Sedang berbincang – bincang
tentang Acara perkemahan akhir tahun Sekolah. Jimin, Sang ketua osis melihat
Seulgi dan Youngmin sedang bersama di kejauhan terkejut dan langsung memanggil
Sehun yang ada disampingnya. “Ya, Sehun. Lihat itu” Seru Jimin. Sehun yang
sedang sibuk dengan banyak lembaran, melihat arah yang ditunjuk Jimin. Ia pun
melihat Seulgi dengan seseorang yang tidak ia kenal. Sehun hanya menatap mereka
berdua tanpa mengatakan apa – apa.
“Apa kau masih
mencintainya?” Tanya Jimin.
“Ya,.. Bagaimana
menurutmu?” Sehun pun mencoba mengalihkan padanganya dan kembali fokus dengan
tumpukan kertas yang ada didepanya.
Jimin yang mendengar perkataan
Sehun, Tersenyum. Ia tahu pasti Sehun masih sangat mencintai dan menyayangi
Seulgi. “Ya, Oh Sehun. Kejaralah dia. Aku tau kau masih sangat mencintainya.
Aku yakin, kau masih bisa mendapatkanya” Ucap Jimin. Mendengar Perkataan Jimin,
Sehun terdiam. Kemudian menghelas nafasnya dan bersandar di bangku.
“Sepertinya, Dia sudah tidak mencintaiku.” Ucap Sehun. Jimin yang mendegarnya
sedikit tidak mengerti, “Apa maksudmu?”
“Tadi pagi, aku
menunggu didepan rumahnya dan mengikutinya. Aku sengaja menabarakan tubuhku
dengan Seulgi. Kemudian, Aku menciumnya.”
Ucap Sehun, Membuat teman – temanya terkejut dan menatapnya.
“Kau.. Berciuman
denganya?”
Sehun mengangguk. “Namun, Ia
bilang kalau aku berani menciumnya lagi, dia tidak akan pernah memaafkanku
lagi.”
-
Seulgi dan siswa yang lainya
sedang mengerjakan tugas dari Guru. Teman sebangku Seulgi sedang tidak hadir,
sehingga disebelahnya kosong. Youngmin melihat Kursi disebelah Seulgi kosong,
langsung perlahan pergi dari tempat duduknya dan pergi menuju kursi disamping
Seulgi. Seulgi yang melihat Youngmin disebelahnya, terkejut. “Youngmin? Mengapa
kau disini?” Tanya Seulgi. Youngmin hanya tersenyum dan kembali mengerjakan
tugasnya disamping Seulgi. Seulgi yang melihatnya, juga ikut tersenyum.
Tiba2x, ada yang mengetuk pintu
kelas Seulgi. “Masuklah” Seru Guru. Ternyata Anggota Osis yang mengetuk pintu.
Ada 5 anggota osis yang masuk kelas Seulgi, Termasuk Sehun dan Jimin. Seulgi
yang melihat Sehun, Terkejut. Ia mencoba menyibukan dirinya untuk tidak menatap
Sehun. Youngmin, yang ada disebelahnya mengerti apa yang dilakukan Seulgi. Ia
terlihat menutupi wajah dengan rambutnya setelah kelima Anggota Osis itu dating.
Youngmin hanya menghela nafasnya.
Sementara, Sehun, menatap Seulgi
yang terlihat mencoba untuk tidak melihatnya. Sehun hanya terdiam. Dan, Sehun
melihat Pria yang tadi bersama Seulgi ditaman sedang duduk disampingnya. Dia
pun bertanya – Tanya siapa sebenarnya pria itu?. Namun, Sehun harus mengumumkan
sesuatu kepada seluruh siswa. Ia pun memajukan langkahnya, “Sekkolah kita akan
mengadakan Perkemahan akhir tahun. Tidak ada biaya dalam perkemahan kali ini,
karena seluruh biaya sudah diambil dari hasil tabungan kalian. Diharapkan
Seluruh siswa dapat ikut, karena ini adalah tahun terakhir sekolah akan
menyelenggarakan Perkemahan akhir tahun. Perjalanan akan dilakuka 5 hari lagi,
Semua diharapkan berkumpul pukul 8pagi disekolah. Untuk lebih jelasnya, Harap
menghubungi Ketua atau Wakil osis.” Seru Sehun.
Mereka pun keluar dari kelas
Seulgi, Namun diam – diam Sehun sempat melirik Seulgi sebelum akhirnya ia
keluar dari kelasnya. “Apa kau akan ikut, Seulgi?” Tanya Youngmin kepada
Seulgi, meskipun ia tau Seulgi mungkin tidak akan ikut karena ada mantan
kekasihnya “Sepertinya, Tidak.” Seru Seulgi yang kembali merapihkan
Rambutnya. “Ah, waee?” Tanya Youngmin. “Entahlah..” Jawab Seulgi pelan.
***
Seulgi pulang menuju rumahnya
setelah pulang sekolah. Kali ini, ia dijemput menggunakan sebuah Mobil mewah.
Seulgi keluar dari mobilnya, “Biar kubawakan Tas Anda” Seru Penjaga rumah
Seulgi yang sudah menunggunya. ‘Anio, Gwenchana. Aku bisa membawanya sendiri.
Kembalilah keruanganmu, aku tau kau pasti lelah.” Seru Seulgi dengan Senyuman
manisnya.
Ia pun memasuki rumahnya, dan
Waww. Ternyata, keluarganya seseorang yang sangat kaya. ia adalah Seorang Anak
dari pemegang Saham terbesar di suatu perusahaan terkenal milik amerika. Namun,
Sepertinya ia tidak suka dengan Sebutan itu. Sehingga, ketika ditanya apa
pekerjaan orangtuanya, dia akan menjawab ‘Pengusaha’.
Seulgi pun berjalan menuju
kantor eommanya di lantai 3. Ia ingin member tahu ibunya tentang Perkemahan
yang diadakan di sekolah. “Eomma,” Seru Seulgi memasuki kantor besar milik
ibunya. Terlihat ibunya sedang menandatangani sesuatu dimejanya. “Ada apa,
Sayang?” seru ibunya.
“Sekolah melaksanakan
acara perkemahan akhir tahun disekolah. Itu akan dilaksanakan 5hari lagi. Emm,
Bagaimana menurut ibu?” Tanya Seulgi yang duduk disofa tamu.Mendengar perkataan
Seulgi, Eomma langsung menjeda kegiatanya dan menghampiri Seulgi.
“Itu hal yang sangat bagus. Kau
harus ikut, Sayang. Ibu akan mensponsori semua kebutuhan untuk kemah tersebut”
Seru ibu Seulgi dengan semangat. “Tidak perlu bu. Semua biaya sudah ditanggung
lewat tabunganku.” Seru Seulgi. “Yaa.. kalau begitu kau harus ikut. Ibu akan
sangat senang apabila kau ikut serta, itu akan menambah pengalamanmu kan?”
Serunya. Seulgi pun berfikir dua kali, Aku harus ikut atau tidak? “Eomma,
sebenarnya aku tidak ingin ikut.” Seru Seulgi.
“Hum, Wae?” Tanyanya. “Aku.. aku
hanya tidak bisa ikut saja. Aku merasa, akan sesuatu hal buruk terjadi jika aku
mengikuti acara tersebut.” Seru Seulgi. Mendengar perkataan Seulgi, Eomma
tersenyum sambil mengenggam tangan Seulgi “Itu hanya ketakutanmu. Karena, Fobia
mu terhadap alam luar belum terlalu sembuh. Justru, jika kau mengikuti acara
ini, kau mungkin akan sembuh total dari fobia yang selama 6bulan ini kau idap.”
. “Eomma benar..” Pikir seulgi. Mungkin inii adalah salah satu peluang agar ia
bisa menghilangkan fobianya terhadap alam terbuka. Seulgi pun akhirnya
memutuskan untuk mengikuti acara tersebut “Baiklah.. Aku akan mengikutinya”
Ucap Seulgi. Eomma pun tersenyum, dan memeluk Seulgi.
***
[ 5 HARI KEMUDIAN ]
Semua sudah berkumpul di
sekolah. Mereka akan segera pergi. Sehun, Jimin sudah hadir disana. Begitu juga
dengan Youngmin dan Taehyun, teman sebangku Youngmin. Sehun yang sedang sendirian, Terdiam didepan
tiang bendera. Ia sedang menunggu seseorang, seseorang yang tidak diketahui
apakah ia akan datangg atau tidak. Yap, Dia adalah Kang Seulgi. Dia terus
menatap pintu masuk Sekolah, berharap Seulgi datang. Begitupun sebaliknya
dengan jo Youngmin.
Tiba- tiba sebuah mobil datang
dan memasuki sekolah. Mobil iu berhenti di tempat parkir. Seseorang pun keluar
dari mobil tersebut. Seperti dugaan, Itu Kang Seulgi. Ia terlihat sangat cantik
dengan Jaket bewarna merah muda, Celana Jeans warna biru ke abu – abuan. Dia
menggunakan sebuah bando bewarna Biru tua dan sebuah koper kecil di tanganya.
Semua mata pun menatapnya. Seulgi yang melihat semua orang menatap dirinya,
hanya tersenyum simpul sambil sedikit membungkukan tubuhnya.
Ternyata, Sehun juga melihat
Seulgi. Ia merasa takjub dengan Seulgi. Ia cantik Sekali. Jimin yang berada
disebelahnya, tiba – tiba membisikan sesuatu. “Kau lihat? Ia sangat cantik ya.
Kejarlah dia. Aku akan sangat
mendukungmu.”. Sehun hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Jimin, ia tak
punya terlalu banyak nyali untuk melakukan itu.
Di lain tempat, Seulgi menemui
Youngmin dan duduk ditaman, sebelum keberangkatan. “Bukankah kau bilang tidak
ingin ikut berkemah?” Tanya Youngmin kepada Seulgi yang sedang sibuk dengan
sebuah buku kecil di tanganya, “Ini permintaan ibuku. Aku tidak bisa
menolaknya.. “ Seru Seulgi sambil terus membaca buku tersebut.
“Kau tau? Aku sangat
senang kau ikut dalam perkemahan ini..” Tiba – tiba Youngmin mengenggam tangan
Seulgi dan menatap Seulgi dari samping, membuat Seulgi terkejut.
“Hmm?.. Oh.. ya..ya
aku juga senang kau ikut dalam perkemahan ini.” Ucap Seulgi dengan terbata –
bata sambil tersenyum kikuk pada Youngmin. Seulgi merasa bahagia/ngefly/ akan
perkataan Youngmin tadi. Apakah, Sekarang Youngmin menyukai Seulgi?
Kemudian, mereka pun pergi
menuju lokasi perkemahan.
-
Seulgi terus berjalan bersama
siswa lainya menuju lapangan luas ditengah gunung untuk menjadi tempat
perkemahan mereka. Jalan yang berbatu dan sedikit curam, membuat semua siswa
termasuk Seulgi sedikit kesusahaan dalam mendakinya. Seulgi yang membawa sebuah
Koper, semakin menyulitkanya. Ia sempat mengeluh berkali – kali, “Akh Jinjja..
ini menyebalkan!” Seru Seulgi, Namun ia tetap berjalan tanpa beristirahat. Tiba
– tiba ada seseorang yang menepuk bahunya, akh itu Jimin.
“Apa kau baik – baik
saja? Perlu bantanku?” Jimin bertanya kepada Seulgi yang Nampak kesusahan dalam
mendaki.
“Aniya.. Gwenchana.
Tidak perlu” Seulgi pun tersenyum simpul padanya.
Mereka berdua pun mendaki
bersama, mereka jjugga berbincang – bincang selama pendakian, “Ya, Kang Seulgi.
Aku ingin bertanya sesuatu padamu.” Ucap Jimin. “Hm? Wae? Katakanlah.” Jawab
Seulgi. “Apa kau masih mencintai Sehun? “ .. Seulgi yang mendengar perkataan
tersebut, Menghentikan langkahnya. “Akh, Kenapa dia
tiba – tiba bertanya tentang Sehun? Itu.. itu akan membuatku menangis lagi!”, Pikir Seulgi. “Ya, Kang Seulgi.. Gwenchana?
Jawablah pertanyaanku.” Ucap Jimin. “Ah nde.. Gwenchana” Seulgi pun kembali
melangkahkan kakinya dan berjalan mengikuti Jimin. “Ya,, Seulgi. Jawablah
pertanyaanku. Asal kau tahu, Sehun masih sangat mencintaimu. Dia bahkan terus
menyiksa dirinya karena sudah membuat kesalahan yang sangat fatal kepadamu,
orang yang sangat dicintainya.” Ucap Jimin panjang lebar.
Mwo.. Menyiksa
dirinya?.. Apa.. Apa maskdunya?, pikir Seulgi.
“Menyiksa dirinya..
Apa maksudmu?..” Tanya Seulgi dengan nada yang Serius.
“Ya,. 2bulan yang lalu, Sekitar
pukul 9malam. Dia sempat mencoba membunuh dirinya sendiri. Ia Sudah menyiapkan
semuanya, mulai dari Cairan pembersih ruangan untuk ia minum, Surat – Surat
terakhirny untuk Keluarganya, Sahabatnya, Dan Kau. Dia juga sudah membuat kata
– kata terakhirnya untukmu. Namun, untung saja. Aku datang kerumahnya tepat
waktu. Karena sebelumnya, ia sempat menelfonku dan bilang kalau ia merasa sudah
tidak kuat lagi untuk terus berpisah dengamu. Dia bilang, dia lebih baik mati
dari pada hidupnya yang terus dihinggapi rasa penyesalan. Ya, Langsung saja aku
datang. Dan, ketika aku sampai, ia sudah bersiap – siap meminum cairan itu.”
Ucap Jimin. Mendengar semua penjelasan
jimin, Perlahan Seulgi mulai meneteskan airmatanya.
“Jinjja?.. Apa..Apa
dia benar – benar melakukan itu hanya karena diriku?” Tanya Seulgi yang sudah
terurai airmatanya. “Ne, Jinjja. Karena itulah, Kupikir.. Kau harus memaafkanya.
Karena, Jika ka uterus menjauhinya, Mungkin ia akan melakukan hal yang sama
untuk kedua kalinya.” Ucap Jimin sambil mencoba menenangkan Seulgi yang
menangis.
Seulgi pun berfikir, “Aku harus memaafkannya..”
****
Semua sedang beristirahat,
Setelah selesai mendirikan tenda. Sekarang sudah pukul 7 malam. Beberapa ada
yang sedang tertidur, Berkumpul di api unggun, ataupun hanya sekedar duduk –
duduk disekitar danau disana. Sehun menatap Danau dari kejauhan. Ia terduduk
disana dan tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanya terus menatap danau indah
tersebut sambil sesekali menutup matanya dan menarik nafas dalam – dalam. Ia
tidak memedulikan suara – suara bising diarah belakang dimana seluruh siswa
menyanyi ditengah – tengah api unggun. Ia berada di kejauahn api unggun itu,
Sehingga tidak ada melihatnya disana. Namun, Seseorang perlahan – lahan
mendekatinya. “Sehunie..” ucap orang itu yang sekarang berada di belakang
sehun.
Sehun yang mendengar ada yang
memanggil namanya… namun tunggu.. Orang itu memanggilnya Sehunie? Sehun
Terkejut. Selama ini, Seseorang yang memanggilnya Sehunie hanya.. hanya.. Kang
Seulgi.. Ya Kang Seulgi. Sehun sangat terkejut, Dia pun menoleh kearah
belakang. Dan Ternyata, Ia adalah Seseorang yang sangat Sehun Cintai dan
sayangi. Seseorang yang selalu ada di
pikiranya setiap waktu.. Kang Seulgi. “Seulgi..” Ucap Sehun pelan. Ia terkejut,
Seulgi menemuinya? Dan bahkan memanggilnya Sehunie?
Seulgi yang mendengar jawaban
Sehun, Tersenyum. Perlahan ia mulai mendekati Sehun. Dan ia pun berdiri &
duduk disamping Sehun. Sehun yang masih tak percaya apa yang sekarang sedang ia
lihat, Hanya terdiam. “Ada apa, Sehunie” Tanya Seulgi sambil melemparkan sebuah
senyuman kepada Sehun. “Aniya..Apa.. Apa yang membawamu kesini?” Tanya Sehun.
Seulgi pun tersenyum dan kemudian terdiam dan menatap kebawah.
“Kudengar.. Kau pernah mencoba
untuk bunuh diri karenaku ya?” Tanya Seulgi. DEGG!! Sehun Terkejut, bagaimana
ia tahu tentang hal itu?.. “Mwo.. Bagaimana kau tau itu, Seul?” Tanya Sehun.
Seulgi pun mendekat kewajah Sehun, “Kau tidak perlu tahu. Tapi.. Yang jelas,
Kenapa kau melakukan semua itu, Sehunie? Wae?” Seulgi menatap wajah Sehun,
Sambil perlahan meneteskan airmatanya. Sehun yang melihat Seulgi meneteskan air
mata, terkejut. “Ulljima.. Uljima, Eun.” Sehun mengenggam tangan Seulgi dan
mencoba mengehentikan air mata Seulgi yang mengalir.
“Kau tau.. Mendengar
itu semua.. Aku merasa sangat terpukul. Kau seharusnya tidak melakukan itu,
Sehunie. Itu membuatku justru akan semakin sedih. Kau tidak ingin membuatku
sedih kan?” Tanya seulgi. Sehun mengangguk, Sambil mengusap airmata yang ada di
pipi Seulgi.
“Kalau begitu, Dengarlah.
Dengarkan ini baik – baik. Kau tidak perlu melakukan itu lagi. Kau tidak perlu
untuk bersedih lagi, kau tidak perlu untuk menangis lagi, Kau tidak perlu untuk
merasa menyesal lagi,.. Sebab.. Mulai sekarang.. Mulai detik ini.. Aku akan
terus bersamamu, Sehunie. Aku mencintaimu.. Aku menyanyangimu.. Aku
merindukanmu.. Aku.. aku tidak bisa terus memaksa diriku untuk terus
melupakanku. Jeongmal Saranghae…” ucap
Seulgi sambil perlahan tersenyum diahadapan Sehun.
Sehun yang mendengar perkataan
tulus Seulgi, Merasa sangat bahagia. Ia tidak percaya.. Seseorang yang selama
ini ia rindukan sekarang kembali kepadanya, Dan akan bersamanya mulai sekarang.
Sehun pun meneteskan air matanya, tanda ia sangat bahagia karena Seulgi kini
kemabli bersamanya. “Nado.. Nado Saranghaeyo” Ucap Sehun sambil membalas
Senyuman Seulgi dengan senyumanya. Sehun pun menghapus semua air mata Seulgi
dan perlahan mulai memeluknya. Sehun sangat merindukan ini semua, Merindukan
senyuman ya, Tawanya, Pelukanya,.. .
“Bolehkah aku..” Belum
selesai Sehun bertanya, Seulgi pun menganguk dan tersenyum. Sehun pun terdiam,
dan perlahan mulai mendekati wajah Seulgi… Chu~, Sehun mencium Seulgi. Kali
ini, Tanpa ada lawanan dari Seulgi. Kini, Sehun bisa mencium Seulgi kapan saja.
Sehun terus mencium Seulgi dengan tenang. Seulgi pun menutup matany dan
membalas ciuman Sehun. Sehun menahan punggung Seulgi dengan tanganya sambil
terus menciumnya, Dan seulgi pun mengalungkan tanganya dileher Sehun. Merekapun
terus berciuman hingga akhirnya dihentikan dengan bunyi alarm tanda semua murid
harus cepat berkumpul di tenda.
Sehun pun melepaskan ciumanya,
dan mengecup kening Seulgi “Gomawo..” Sehun pun tersenyum. Mereka pun kembali
berpelukan dan akhirnya meninggalkan Danau bersama sambil bergenggaman tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar