=== SSASEUMI: [Fanfiction] Funny Face Chapter 1

Jumat, 18 September 2015

[Fanfiction] Funny Face Chapter 1

 
 
Tittle : Funny  Face, Chapter 1 'The first'
Main Cast : Im Yoona, Kris Wu.
Supporting Cast :  Do Kyungsoo, Im Jaebom.
Genre :  Romance, Comedy, Unsure ending.
Legth : Chaptered, Series.
Foreword : Fanfiction series pertama, 10 - 18 chapter~~ enjoy, don't be plagiarism!! thank you so much.
NOTE : BAGIAN AWAL - AWAL FANFICITON MEMANG TIDAK JELAS BAHASANNYA, HARAP DIMAKLUMI. SAYA KURANG MAHIR MEMBUAT KATA - KATA SAJAK LOL
 
 
Kedua tangan Yoona bergetar hebat. Kedua kakinya lemas dan kehilangan keseimbangan. kemudian, pikirannya kosong serta hampa. Ia pun segera rubuh ditempat, begitu mendengar kabar bahwa dirinya akan segera dijodohkan dengan seorang pria asing.
                Im Yoona, gadis cantik kelahiran tahun 1990 ini adalah seorang anak dari keluarga kaya dan sangat terkenal. Ibunya seorang CEO utama dari sebuah brand pakaian terkenal didunia. Sementara, ayahnya seorang Presiden stasiun tv di korea. Dan terakhir, Adik laki – lakinnya yang bernama Im Jaebom, adalah seorang mahasiswa cerdas dari Seoul University.
                Bagaimana dengan Yoona? Ia adalah seorang pegawai magang kantor perminyakan yang terkenal dengan kecerdasannya, kecantikannya, dan kebaikannya. Jika dibayangkan menjadi seorang tokoh dongeng, Ia bisa dibayangkan sebagai seorang sosok Cinderella didunia nyata. Apapun yang ada dalam dirinya, itu Sempurna.
                Seorang pria tampan dengan wajah simetris, dan juga dengan tulang pipi yag sangat menawan, serta kedua bola mata yang begitu indah sedang mencoba menahan luapan emosinnya. Tubuhnya terasa terbakar, kedua tangannya terasa perlahan – lahan terkikis, dan hatinnya terasa sangat sakit.
“Jika kau menolak, kau akan diasingkan.”Ucap seseorang yang sedang bersamannya, mencoba memperjelas tentang suatu hal yang membuatnnya terlihat sangat marah.
“Besok, kau akan bertemu dengan Calon istrimu. Kuharap kau menerimannya, meskipun ibu tahu bahwa hatimu benar – benar menolaknya.”Ucap orang tersebut, yang tak lain adalah ibunya.
                Kris. Atau bernama asli Wu Yifan, seroang pria kelahiran 1990 ini adalah seorang pria dari keluarga yang sangat dihormati dinegaranya. Sebuah keluarga yang memiliki derajat yang sangat tinggi. Keluarganya tidak pernah merasakan bagaimana rasannya kesusahan, dan tidak pernah mengerti apa itu rasa penyesalan.
                Kris memiliki sifat yang sangat dingin, tidak peduli dengan lingkungan sekitar, dan tidak pernah berbuat suatu hal yang berbahaya. Ia tidak pernah mengerti apa itu teman, Bahkan sepanjang hidupnya, ia hanya mengenal baik 3 orang saja. Ibu, Ayah, dan Adik Wanitannya.
[ Seoul,  March 14th 2015 10 : 00 KST ]
                Beberapa hentikan jari lagi, Yoona dan Kris akan segera bertemu. Mereka akan segera bertemu dengan masa depan mereka. Masa depan yang sudah diatur kedua orangtuanya.
                Sebuah keluarga beranggotakan Ayah, Ibu, dan seorang pria bertemu dengan sebuah keluarga yang beranggotakan Ayah, Ibu, dan seorang wanita cantik. Kedua orangtua tersebut saling sapa dan tertawa berbahagia, namun sangat berbeda dengan apa yang dialami Pria dan Wanita muda disana, yang tidak lain adalah Im Yoona dan Kris. Mereka berdua terdiam, Tidak menatap, dan Saling menahan emosi yang terus menggebu dipikiran mereka berdua.
“Kris, Ia calon istrimu. Sapalah dia”Ucap ibunnya, membuat Kris langsung terserang Heart Attack.
“Yoona, ini calon suamimu. Kalian akan segera menikah”Ucap Ayah Yoona, Sambil mencoba menenangkan anak gadisnya yang terus mencoba untuk menahan airmata.
                Namun, dengan perasaanya yang sangat berat, Kris harus tetap melakukannya. Dengan terpaksa, ia harus mengangkat kepalannya, menatap Yoona, dan mengucapkan salam pada calon istrinnya yang tidak pernah ia kenal.
                Sementara, Dengan perasaan sakit dan pasrah, Yoona mencoba tersenyum, menatap Kris dan mengucapkan salam balasan. Mereka pun saling menatap untuk pertama dan terakhir kalinnya, sebelum upacara pernikahan yang akan dilakukan kurang dari 3 hari lagi.
                Yoona menangis dipakuan seorang pria. Ia mengeluarkan semua amarahnnya melalui tangisannya, dan membuangnya kepada pria yang tak lain adalah Adik lelakinya, Im Jaebom. Yoona terus mengeluarkan airmata penyesalan, kemarahan, dan airmata kebodohannya.
“Aku tidak bisa menerimannya, Jaebom-ah..”
“Noona. aku tau kau bisa,”Jaebom menghapus airmata Yoona,
                Jaebom mencium kening saudara perempuannya lembut, terus mencoba membuatnya  tenang dan nyaman. Kedua tangannya tidak berhenti menyentuh rambut indah Yoona, dan tatapannya tidak bia terlepas dari wajah cantik Yoona.
 
[ Seoul March 17th 2015 09 : 00 ]
                Yoona terdiam seribu bahasa ketika bibir lembut Kris menyentuh bibir manisnya. Kedua matannya mencoba untuk menutup, namun sangat sulit. Begitu juga dengan seorang Kris. Sekarang, mereka telah mengikat janji sehidup semati di altar gereja, didepan pendeta, dan diantara orang – orang penting termasuk kedua orangtuannya.
                Raga Kris dengan Raga Yoona sangat berjauhan. Kris berada dilantai atas dengan game tabletnya, dan menguasainya. sementara Yoona berada dilantai bawah dengan seseorang yang tak lain adalah saudara laki- lakinya, Im Jaebom.
                Mereka bagaikan dua orang asing yang tidak pernah bertemu sebelumnnya, mereka terlihat benar – benar tidak saling peduli. Dan Juga, mereka juga tetap tidak bisa menerima pernyataan bahwa Kini mereka sudah menjadi pasangan Suami – Istri. Meskipun, kini mereka akan tinggal bersama disebuah rumah mewah didaerah Cheongdamdong. Tingg!! Jaebom menerima pesan, dan segera dibalas dengan tatapan yang mengarah kearah Yoona yang sedang terdiam dengan pikiran kosong,  “Noona,”Ucap Jaebom,
“Ada apa, Jaebom-ah?”
“Kyungsoo ingin menemui, disini.” Ucapnya, membuat Yoona membulatkan kedua matanya,
“Untuk apa dia datang?”Ucap Yoona, sedikit panik.
“Aku tidak tahu”Jaebom pun membukakan pintu, dan langsung saja ada sesosok pria tampan dengan tinggi sedang terdiam membeku disana.
                Yoona menatap Kyungsoo, begitu juga dengan sebaliknya. Mereka saling menatap, saling memberi rasa rindu yang tidak bisa diucapkan dengan kata – kata. Perlahan, Kyugsoo mulai melangkahkan kedua kakinya menuju Yoona, dan terduduk disampingnya. “Bagaimana kabarmu, Yoon?”
“Kau tidak perlu tahu,”Ucap Yoona, dingin.
“Yoon—“Jawab Kyungsoo, namun segera dipotong dengan Yoona.
“Aku sudah menikah. Kita bukanlah pasangan kekasih lagi sekarang. Cepatlah kau pergi”Ucap Yoona, dengan kebohongan besar.
                Kyungsoo menatap Yoona, yang ternyata sedari tadi sudah menjatuhkan butir – butir airmata dari kedua pelipis matannya yang indah. Kyungsoo pun mencoba mengenggam tangan Yoona, namun segera ditolak olehnya yang perlahan semakin deras mengeluarkan butiran air mata.
“berbahagialah bersamannya. Tenang saja, aku akan terus mendukungmu”Pasrah Kyungsoo, yang akhirnya perlahan pergi meninggalkan Yoona,
Namun ketika langkahnya mulai mendekati pintu, tubuhnya terhenti secara mendadak.  
“Namun, jika kau merasa menyesal, aku masih akan terus membuka hatiku untukmu. Selamannya”Ucap Kyungsoo, Tanpa sedikit pun menoleh kearah Yoona. Kemudian ia pergi meninggalkannya.
                Yoona mencoba menghapus airmatannya, dan juga mencoba menghapus rasa sayangnya terhadap pria yang telah berhubungan dengannya selama 4tahun, Do Kyungsoo. Ia mencoba dewasa. Ia harus tetap menerima kenyataan bahwa kini ia telah bersama dengan seorang pria bernama Kris, meskipun rasannya sangat menyakitkan.
                Namun tanpa diketahui Yoona, Jaebom, Dan Kyungsoo,  ternyata Kris mendengar semua ucapan – ucapan yang sudah terlontar dari mulut mereka bertiga. Termasuk tentang putusnya Hubungan Yoona dengan Kyungsoo karena pernikahan ini.
“aku tidak peduli.”
                Yoona mencoba menutup kedua matannya, memulai tidurnya disebuah ranjang besar dan mewah. Hanya sendiri. tanpa ada orang lain yang menemaninnya. Jaebom sudah pergi, karena ia tidak diizinkan untuk tinggal bersama Yoona dirumah barunnya.
                Sementara, Kris juga terus mencoba menutup matannya, memulai tidurnya disebuah ranjang bergaya klasik. Ia menempati kamar tamu. Kris dan Yoona tidak tidur bersama. Mungkin Selamannya. Namun Mereka harus tetap menerimannya, atau Greenland akan segera menghantui mereka berdua dan diasingkan untuk selamannya.
“im sure I can do it,”Ucap Kris.
“Aku pasti bisa, percayalah pada tuhan”Ucap Yoona.
Mereka pun menutup kedua mata mereka bersama, namun dengan keadaan dan tempat yang berbeda.
[ 07 : 00 KST ]
                Kris membuka kedua matannya. Kedua tangannya langsung meraba – raba sebuah handphone yang tergeletak di sebuah meja, dan segera bangkit dari ranjang. Ia bergerak menuju lantai bawah, dimana Yoona menetap dan menjauh darinnya. Ia berharap akan ada beberapa makanan yang mungkin disediakan ayah dan ibunya. Namun, ketika kedua matanya mulai menatap kearah dapur, ia melihat sosok Yoona yang sedang memasak sesuatu disana. Kris pun segera kembali menuju lantai atas, dan terpaksa terus menahan rasa laparnya.
                Yoona yang sedari tidak melihat Kris, hanya sibuk dengan masakan yang akan ia makan sendiri. ia berniat untuk memasak Ikan Mackerel bakar dengan sup pasta kacang kedelai. Kedua tangannya sangat pandai dalam bidang memasak. Dan, ia pun akan memakan mereka semua, sendiri. sendiri dalam kesunyian yang menyelimutinya.
                Klarkk, seseorang membuka pintu rumah Yoona dan Kris, ternyata Jaebom datang untuk menemui saudara perempuannya. Yoona merasa sangat senang dan bahagia, dengan refleks ia mengajak Jaebom untuk ikut makan bersamannya. Ekspresi wajah Yoona pun kini berubah, menjadi cerah dan penuh tawa. “Noona, aku harus berbicara sesuatu kepadamu,”Ucap Jaebom, serius.
“Apa kau akan membicarakan tentang hal larangan dari ayah dan ibu untuk berhenti menemuiku?”Jawab Yoona, sebelum Jaebom membicarakannya.
“Apa?”Jaebom terkejut, tidak mengerti mengapa Yoona segera mengetahui ini,
“Ak sudah pernah memikirkannya. Karena, aku tahu ibu dan ayah tidak akan mengizinkanmu untuk terus menerus mengunjungiku. Tenang saja .. Aku sudah mulai mencoba untuk menerimannya”
Jaebom pun segera terdiam, namun sebuah senyuman secara cepat terpancar diwajahnya.
                Namun, dilain sisi Kris merasa tidak bisa terus menahan rasa laparnya yang menggebu. Ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri untuk hal sekonyol ini. Ia pun akhirnya memilih untuk turun, dan memasak sesuatu. Meskipun ia merasa sangat malas untuk bertemu dengan Istrinya, Yoona serta adik laki – lakinya. “Apa kau punya sesuatu yang bisa dimakan?”Tanya Kris terhadap Yoona, Dengan nada dingin.
“Kau bisa memasaknya sendiri.”Jawab Yoona, santai.
Kris pun langsung memasang wajah ragu,
“Aku tidak bisa memasak.”Jawab Kris, Dengan perasaan malu namun segera ditutupi dengan wajah tampannya,
“Baiklah, apa kau suka ikan mackerel?”Tanya Yoona, lagi.
“apa saja yang kau punya, berikan padaku.”Seru Kris dingin, kemudian segera kembali menuju lantai atas.
                Yoona terdiam, mencoba mencerna perkataan Kris, namun perlahan ia tersenyum kecil. Yoona pun segera membawakan ikan mackerel berserta sup pasta kedelai yang tersisa, kemudian membawanya menuju lantai atas. Ia pun perlahan meletakan satu set makanan itu dihadapan Kris yang sibuk dengan tabletnya. “Bisa aku meminta perhatianmu sedikit, Kris?”Ucap Yoona, membuat kris segera melirik Yoona, tanpa menggerakan tubuhnya sama sekali,
“Aku tau bahwa sekarang aku sudah menjadi istrimu. Aku tau aku memiliki kewajiban untuk melayanimu. Tetapi, kau harus tetap ingat bahwa pernikahan ini hanya pernikahan palsu, Yang tidak pernah aku harapkan terjadi. Sehingga, Kuharap kau bisa sedikit lebih sopan jika kau membutuhkan makanan atau sesuatu . Karena, aku pasti akan memberikannya untukmu” Seru Yoona, kemudian berbalik dan kembali menuju lantai bawah.
Kris terdiam, namun perlahan sebuah senyuman kecil tampak diwajahnya yang  sebelumnya terliht sangat dingin.
                Musim salju mulai menyelimuti Korea. termasuk juga dengan kediaman tempat tinggal dua pasangan muda yang sedang menghabiskan masa bulan madu mereka, dirumah.
                Yoona membuka kedua matannya, kemudian segera membangkitkan tubuh indahnya untuk pergi menuju dapur dan memasak sesuatu. Kali ini, masakannya juga akan disantap oleh Suaminya, Kris Wu. Namun, sesuatu yang cukup menganggu segera menghentikan kedua langkah kecilnya. Ia pun menghela nafasnya, dan coba mendekati sesuatu itu. “Mengapa salju bisa menutupi jendela sebesar ini?” Keluh Yoona, ketika melihat dua buah jendela ruang tamu yang sepenuhnya tertutup tebalnya Salju.
                Ia pun terpaksa harus membersihkan semua saljunya, dan akhirnya ia harus pergi keluar rumah dengan suhu udara yang mencapai -5°. Kedua kakinya pun melangkah kecil, dan perlahan mencoba membersihkan tumpukan salju konyol yang ada dihapannya. Namun, tubuh kecilnya tidak bisa menggapai salju yang berada dibagian atas jendela yang cukup tinggi. Ia sudah mencobannya berulang kali, namun nihil.
                Pikiran Yoona pun kini tertuju pada seseorang,  yang tidak lain adalah suaminya, Kris Wu. Ia berfikir, Mungkin ia bisa sedikit membantunnya untuk membersihkan bagian atas jendela yang tidak bisa ia gapai. Ia pun perlahan mulai memasuki rumah, dan mencoba meminta bantuan suaminnya.
                Kris sedang sibuk dengan sebuah majalah pria yang berada dikedua tangannya. Yoona pun perlahan menemui dan mendekati Kris, dengan perasaan dan wajah yang sangat ragu. Kris yang melihat kedatangan Yoona, mencoba untuk tidak peduli dan terus sibuk membaca. “Kris, bisa aku meminta bantuanmu?” Tanya Yoona ragu,
“ada apa?”Jawab Kris, tanpa menoleh kearah Yoona,
“bisa kau membantu membersihkan tumpukan salju yang menutupi jendela diruang tamu? Aku tidak bisa menggapainya. Aku sudah mencobanya beberapa kali, namun tetap gagal”Jelas Yoona, namun dengan nada yang sedikit menggemaskan.
Kris pun tersenyum, kemudian segera menutup majalahnya.
“baiklah, ayo kita lakukan.”
Dan, secara tiba – tiba Kris mengenggam tangan Yoona dan segera pergi untuk membersihkan jendela yang dipenuhi tumpukan salju yang sangat konyol dan menganggu.
                Kris pun menatap tumpukan salju yang sudah diberitahukan Yoona sebelumnya. Namun, Ia pun menghela nafasnya panjang. Kemudian, menoleh kearah Yoona yang terdiam sambil terus menatap kosong. “Naiklah ke pundaku”Ujar Kris, membuat Yoona sedikit terkejut.
Mworago? “Ucap Yoona,
“Cepat.” Kris menundukan tubuhnnya, bersiap untuk segera dinaiki tubuh ringan Yoona.
                Dengan ragu, Yoona pun perlahan menaiki pundak Kris dengan hati – hati. Sementara, Kris mencoba untuk fokus dan berhati – hati, agar istrinya tidak terluka. Tidak ingin mengulur waktu, Yoona segera membersihkan salju tebal dengan kedua tangan telanjangnya. Tanpa ada pelindung yang menutupi. Yoona sempat berkali – kali mengeluh karena tangannya yang perlahan mati rasa dan mulai membeku. “Sudah selesai, kau bisa menurunkanku,”Ucap Yoona, kemudian dengan perlahan Kris mulai terduduk dan menurunkan Yoona. “Apa tanganmu baik – baik saja?” Kris cukup panik, dan menyentuh telapak tangan Istrinya.  
“Aku baik – baik saja..”Jawab Yoona,
“Baiklah, sekarang masakan sesuatu untukku.” Kris pun segera meninggalkan Yoona.
Sementara, Yoona menatap kedua tangannya yang sebelumnya disentuh Kris untuk beberapa saat, dan kemudian pergi untuk memasak sesuatu untuk suaminya, seseorang yang tidak pernah ia cintai.
                Kedua tangan kecil Yoona akan segera membuat hidangan italia, yaitu pasta dan roti bakar untuk santapan paginnya bersama Kris. Ketika mereka matang, Yoona segera membawa setengah porsinya untuk diberikan pada Kris. Namun, ketika ia akan membalikan badan untuk mengantarkan makananya, Kris datang menghadang. Yoona pun sedikit terkejut dan hampir menjatuhkan makanan yang ada dikedua tangannya. “Aku akan memakannya disini.”Kris pun merebut makanannya dari tangan Yoona dan meletakannya dimeja makan.
“Hei, Im Yoona. Cepat makan sarapanmu.” Seru Kris, Dan dibalas dengan gerakan reflkes tubuh Yoona. Iapun segera terduduk di meja makan, dan memakannya.
                Yoona merasa sangat aneh berada didekat kris. Mengapa Kris sangat baik padannya? Sepertinya, ia sangat berbeda dihari ketika mereka pertama kali bertemu dan saat menikah. Kris sangat dingin, dan tidak pernah mengucapkan sepatah kata pun padanya. “Apa kau bekerja? Atau masih kuliah?”Tanya Yoona, ragu.
“Aku bekerja sebagai asisten ayahku di perusahaan cabang. Namun sekarang tidak, semenjak aku menikah  denganmu.”
“Benarkah?”Jawab Yoona, Menyudahi.
                Mereka kembali terdiam. Keheningan kembali menyelimuti raga mereka. Kris merasa santai, namun Yoona merasa sangat canggung. Ia tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Sarapan dengan seseorang yang tidak Ia kenal lebih jauh. Ini sangat aneh dan membingungkan.
                Siang ini, Yoona berencana untuk pergi berbelanja kebutuhan di supermarket. Ini merupakan kegiatan keluar rumah pertamannya semenjak hari pernikahan dirinya dengan Kris, 5 hari lalu. Dan juga, ini merupakan kegiatan pertamanya sebagai seorang ‘istri’ yang pernah ia lakukan.
                Yoona menyiapkan sebuah catatan kecil disakunya, yang berisi beragam jenis – jenis barang yang harus ia beli disana. Yoona memang seseorang yang memiliki kepribadian teratur & teliti. Ia adalah tipikal orang yang tidak akan pernah menghabis – habiskan uang untuk suatu barang yang tidak terlalu diperlukan.
                Sementara, disisi lain, Kris sedang asyik menonton acara televisi kesukaanya, Dragon Ball. Kris tidak pernah melewatkan setiap episode – episode baru dari  Dragon Ball yang tayang di televisi. Ia merupakan seseorang yang sangat menyukai Anime, dan hal – hal yang berbau kartun Action. Ia bisa melupakan semua hal yang seharusnya menjadi kewajibannya, ketika menonton acara ini. Bahkan, ia bisa melupakan sosok Yoona, seseorang yang sekarang sedang sibuk dengan kewajibannya sebagai seorang istri.
                Kedua tangan kecil Yoona penuh dengan tumpukan tas belanja yang cukup berat bagi seseorang wanita muda yang baru saja menikah.  Ia pun berniat untuk kembali menuju rumahnnya dengan keadaan yang sedikit kritis ini.
                Tangan kirinya penuh dengan tumpukan tas belanja yang besar dan merepotkan, sementara sisi tangan berlawananya penuh dengan makanan – makanan siap saji yang akan ia santap bersama kris, nanti.
                Ini terlalu berat baginya, ia merasa sangat menyesal karena memilih untuk tidak membawa kendaraan pribadinya. Kedua langkah kakinya perlahan – lahan semakin melambat, karena tidak kuat lagi menahan berat barang bawaan yang ia bawa.
“Seseorang, bantu aku .. “ ucap yoona, meronta didalam hati.
                Yoona menemukan sebuah bangku kosong disamping sebuah mesin Koran. ia berfikir untuk istirahat sejenak, dan memilih menempati bangku kosong tersebut berserta dengan barang – barang bawaanya. Ia mengeluarkan ponsel miliknya, mencoba menghubungi seseorang yang mungkin bisa membantunya membawa seluruh barang – barang ini.
“Jaebom? .. tidak, dia sedang mengikuti study tour.. “
“Eomma? .. tidak, dia bahkan tidak akan mungkin mengangkat telfonku..”
“Appa? .. tidak, dia sama saja seperti eomma.. “
“Kris? ...”
                Ia terhenti berbicara, ketika nama seseorang muncul diantara kontak panggilan miliknya. Ketika nama Kris Wu muncul, kedua bibirnya secara tiba – tiba mati  rasa dan kaku. Kedua matanya secara sontak berhenti bergerak, dan tertuju pada nama tersebut.
“Hah .. tidak berguna,”keluhnya, marah.
                Tiba – tiba saja, sebuah mobil bewarna navy tua terhenti dihadapan Yoona. mobil tersebut segera menghentikan mesinnya, dan berhenti berfungsi. Yoona terdiam, dan berpikir bahwa ia seperti pernah mengenal mobil ini.
                Beberapa detik kemudian, sang pengendara menampakan dirinya. Kemudian, sosok Do Kyungsoo muncul diantara bodi mobil dan pintunya. Ia menatap Yoona sedikit khawatir, kemudian segera menghampirinya perlahan.
“Apa yang kau lakukan disini?”Tanya Kyungsoo, sedikit panik.
“Bukan urusanmu, cepat pergi.”Jawab Yoona, dingin.
                Kyungsoo terdiam, ketika mendengar jawaban dari Yoona, yang sangat mengejutkan. Namun, ia menarik nafasnya perlahan, kemudian secara tiba – tiba ia membawa seluruh kantung barang yang dibawa Yoona menuju mobilnya.
“Ya, Do Kyung—“
“Aku hanya ingin membantumu .. jangan banyak bicara.”Potong Kyungsoo,
                Yoona terdiam, dan tak bisa melakukan apa – apa ketika seluruh barang – barang miliknya telah berhasil masuk kedalam mobil milik Kyungsoo. Ia akhirnya menyerah, dan perlahan mulai memasuki mobil mewah Kyungsoo. Dia hanya ingin membantu .. tenang saja.
                Yoona terdiam seribu bahasa. Ia tidak mampu mengatakan apa – apa terhadap seseorang yang sibuk mengendarai disampingnya, Do Kyungsoo. Sudah 10 hari semenjak kejadian dimana Yoona memilih untuk memutuskan hubungannya dengan kyungsoo, karena masalah perjodohan. Tetapi, rasa canggung sama sekali tidak memengaruhi mereka berdua. Yoona hanya merasa sangat takut, takut jika kebaikan & ketulusan seorang Do Kyungsoo akan kembali membuatnya jatuh hati. Dan tidak bisa menerima realita yang telah terjadi.
“Apa hubunganmu denganya baik – baik saja?”Kyungsoo Bertanya, tentang Kris.
“Kau bisa membayangkannya sendiri, bukan?” Balas Yoona, singkat.
“Kau benar,”Jawab Kyungsoo, menyudahi.
                Kyungsoo menatap Yoona mendetail, dan dia mendapati bahwa Yoona sudah kehilangan terlalu banyak berat badannya, terlihat dari ukuran tubuh Yoona yang mengecil. Kyungsoo secara refleks panik dan merasa khawatir terhadap seorang wanita cantik yang masih sangat ia cintai itu.
“dia tidak pernah memperhatikanmu dengan baik ..”Kyungsoo mencelah, tiba – tiba.
“Apa maksudmu?”Respon Yoona, perlahan menoleh.
“Kau kehilangan banyak berat badan. Itu berarti, dia tidak pernah mempelakukanmu dengan baik. Dia hanya menganggapmu sebagai seorang asing yang menetap bersamannya.” Jelas Kyungsoo, Dan secara relfeks Yoona menyeloteh.
“Jangan pernah kau berfikir bahwa kau tau segalannya tentang hubungan kami,”Bela Yoona, Terhadap statusnya dengan Kris yang benar – benar berantakan, seperti pernyataan Kyungsoo tadi.
“Aku mengenal dirimu, jauh lebih lama darinya.”Kyungsoo membalas, dan sukses membungkam amarah Yoona, karena itu memang suatu realita yang telah terjadi.
                Mobil navy milik Kyungsoo berhasil mendarat secara selamat di depan gerbang rumah mewah milik Yoona dan Kris. Tanpa basa – basi, Yoona segera pergi dari mobil mantan kekasihnya tersebut dan mengambil seluruh barang – barang miliknya. Sementara Kyungsoo, sibuk membuka pintu gerbang yang sebelumnya terkunci.
“terimakasih, sudah membantuku.”Buka Yoona, berat.
“itu sudah menjadi kewajiban ku, untuk terus menjaga mu.”Jawab Kyungsoo, serius.
“Omong Kosong,”Tutup Yoona, dan memasuki rumahnnya.
                Yoona melangkah perlahan menuju pintu gerbang rumahnya, tanpa menghiraukan Kyungsoo sama sekali yang terdiam mematung dibelakangnya. Kyungsoo merasa sangat bersalah, bersalah karena tidak seharusnya ia mengambil pilihan paling beresiko tersebut.
Namun .. Resiko apa? 
TO BE CONTINUED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar