=== SSASEUMI: [FANFICTION] Minetyland Chapter 1

Sabtu, 13 Juni 2015

[FANFICTION] Minetyland Chapter 1

 
Tittle: Minetyland (Chapter 1) 'Chill Intro'
Main Cast : Im Yoona (Girls' Generation), Kris Wu (ex-EXO), George Will(OC).
Supporting Cast : Krystal Jung (fx),  Huang Zi Tao (ex-EXO), Jung Yonghwa (CN Blue)
Genre : Science Fiction, Adventure, Romance, Universe.
Rating : PG - 15
Legth : Chaptered.
Language : BAHASA
Foreword :  The one and only Sciense Fanfiction in all around the world? oke ini fanfiction ke3 saya. semua yang ada di cerita ini adalah MITOS, karena belum diketahui kebenarannya. don't be plagiarism guys. enjoy!
 
Note : Underlined text meaning pov.

 
 
Sebelum. Yoona ‘Im’ sangat suka dengan kata – kata motivasi yang terkenal—dan bosan dengan kehidupannya yang biasa saja. Ia masuk sekolah Minety Magic School untuk mencari apa yang disebut dengan sihir dan keajaiban yang sangat tidak masuk akal. Hidupnya jungkir balik disekolah itu, yang kadang gila, tidak stabil, dan tidak pernah membosankan. Sebab disana ada banyak sekali hal baru yang belum bisa orang lain lihat, kecuali seorang Divasco. Dan sihir segera melontarkannya kedalam ‘Kemungkinan Besar’, dan mencuri hatinnya.
Sebelum. Kris ‘Wu’ sangat benci dengan istilah – istilah yang selalu dilontarkan orang aneh – dan sangat menyukai kehidupannya yang sangat luar biasa. Ia masuk sekolah Minety Magic School untuk memenuhi permintaan terakhir Kakeknya yang sangat konyol. Sebelumnya, ia benar – benar menganggap Minety Magic  School adalah sekolah dengan tingkat kedataran yang tinggi. Namun, ia segera menarik kata – katannya ketika mulai melihat gerbang gedung Sekolah Minety Magic School, dan amat terkagum dengan ‘Kemungkinan Besar’ dari sekolah tersebut.
                Sesudah. Segalannya tak pernah dibayangkan, dan ‘Kemungkinan Besar’ kini berubah menjadi ‘Kehancuran Besar’.
                Semingga setelah Yoona meninggalkan keluargannya dan Seoul serta sisa masa remajannya untuk pergi kesekolah Sihir di Minetyland, Professor Hwang berkeras hati selalu mengawasinnya setiap kali tubuh mungilnya melewati ruangan gelap dan sempit milik Professor. Ia merasa sangat terganggu, dengan sedikit hama yang selalu mengikutinnya itu. Professor hanyalah seorang penjaga sekolah malam namun dengan pangkat yang terbilang keren. Tetapi, pikirannya kosong.
                Sehingga, Yoona memutuskan untuk berhenti melewati Red Road, yaitu jalan yang melewati Ruangan milik Professor itu. Sekarang, hari – harinnya akan dihabiskan di Black Road, meskipun dijalan tersebut banyak sekali mummy – mummy dan kerangka manusia yang bebas dipajang dipinggir jalan. Entah apa gunannya, yang jelas Black Road memang difungsikan sebagai tempat pameran bangkai – bangkai manusia tersebut. Black Road jarang dikunjungi siswa – siswa Minety Magic School, dan memilih melewati Red Road atau White Road. Dengan alasan, merasa takut dan canggung jika melewati Jalan dengan nuansana warna hitam tersebut. Namun, berbeda dengan Im Yoona. Ia merasa damai jika melewati Black Road, karena ia bebas bersuara disana tanpa ada gangguan dari siswa – siswi lain. Ia tidak pernah memilih White Road sebagai jalurnya, karena ia menganggap jalur itu hanya untuk orang – orang yang tidak memiliki rasa keberanian yang tinggi. Dan, sehingga ia memutuskan untuk tidak pernah lagi melewati White Road sebagai jalurnya menuju gedung utama.
                Dan, pagi ini. Yoona akan segera menemui teman – teman ‘Datar’nya ,Yaitu sekumpulan anak yang penyuka drama sulap dan Kutu buku dikelas Sejarah Sihir yang biasannya selalu menghabiskan waktu mereka dikantin yang sangat membosankan. Namun, apa daya yang bisa dilakukan Yoona. Ia ditugaskan untuk berkelompok dengan mereka. Ini hanya tugas kecil, yaitu membuat karya ilmiah yang memiliki Kaitan dengan Sihir. Sehingga, tidak terlalu membuat Yoona merasa tertekan dan teransingkan dari Sekolah yang sangat membanggakan namannya ini.
                Yoona mengenakan segaram formal harian Minety Magic School, dan menambah aksesoris berupa Jaket Motif kotak merah hitam, yang merupakan symbol dari Sekolah. Dan, Yoona pun segera keluar dari Asramannya, untuk segera melewati jalur Black Road menuju Gedung utama. Then, Lagi –lagi, waktu paginnya diisi dengan sambutan dingin dari mummy – mummy dan kerangka manusia yang bebas bergelantungan disepanjang jalan. Sudah lama, ia tidak mendapatkan sambutan selamat pagi dari siswa – siswi lain, ketika ia masih melewati Red Road. Namun, sepertinnya pagi ini ia bukanlah satu – satunnya wanita yang mempunyai nyali besar untuk berjalan di jalur Black Road. Padangan matannya melihat seorang Wanita remaja yang sedang terduduk diantara deretan mummy Alaska. Ia melihatnya sekilas, namun segera terhenti ketika ia menyadari wanita itu juga menatapnya. Dan, Yoona pun kembali melanjutkan langkah beratnya.
                Kedua kakinya berhasil menginjak lantai Kantin Sekolah, dan nyatannya pasukan kelompok datar tersebut hanya terdiri atas  3 Orang : Huang Zitao, Pria berkebangsaan Tiongkok dengan mata panda yang mengerikan, Kemudian Krystal Jung, Wanita Berdarah Amerika – Korea dengan wajah cantik namun tidak untuk level seorang Remaja, dan pria berkebangsaan korea yang cukup tua usiannya, namun masih belum memutuskan untuk segera lulus dari Minety Magic School, Jung Yonghwa.
                “Hai, Yoon”Kata Tao seraya menatapku dengan mata pandannya.
                “Hai,”Jawabku.
                “Bagaimana hasilnya?” Tanya Tao, bermaksud menanyakan tentang hasil karya ilmiah yang kubuat tadi malam. Ia selalu bertanya hal tersebut jika setiap kali aku bertemu dengannya. Membosankan. “Cukup Sempurna,”Jawabku.
                “Baiklah,”Tao mengangguk. Dan percakapannya dengan Yoona bisa dibilang berakhir. Mungkin seharusnya Yoona mengajukan beberapa pertannya tentang Karya ilmiah hasil Tao, hanya Saja (1) Yoona tidak tahu apa yang akan dikerjakan Tao, (2) Yoona tak berniat mencari tahu dan, (3) Yoona tak pernah benar – benar mahir dalam hal berbasa – basi.
                “Ini hasil rancangan karya ilmiahku. Kalian bisa mendetailnya secara lanjut, dan kalian juga bisa mengkritik jika hasilnya tidak terlalu sempurna.”Kata Yoona. “Aku harus pergi sebentar untuk menemui temanku diperpustakaan. Aku akan kembali, secepatnya.”Lanjutnya.
                “Kenapa harus sekarang? Kau bisa melakukannya nanti. kelas dimulai 20menit lagi. Waktu yang tersisa masih cukup lama.”Tegur Krystal, membuat Yoona segera menghentikan kedua langkahnnya yang membelakangi tubuh ketiga orang kutu buku tersebut.
                “Maafkan aku, tapi hal ini benar – benar penting. Aku harus meninggalkan kalian sebentar. Terimakasih,”Jawab Yoona dengan tolehan kekanan, kemudian segera berbalik dan melanjutkan langkahnya menuju Perpustakaan yang berada diseberang danau.
                Langkahnya dengan cepat menaiki jembatan Penghubungg danau dengan Perpustakaan. Pandangannya lurus, dan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Arah pandangannya tidak akan pernah berbelok, bahkan meskipun jika ada siswa – siswi lain yang sedang asyik bercumbu disekitar jembatan.
                Dan kedua kaki indahnnya segera memasuki perpustakaan yang terkenal dengan sebutan negeri dongeng, dimana kalian bisa mendapatkan buku yang kalian cari hanya dengan perlu memikirkan judul buku yang diperlukan.
                Yoona mencari sesuatu disana. Namun, bukanlah sebuah buku yang ia cari kali ini. Ia mencari Will, seorang pria berkebangsaan Jerman-Amerika dengan wajah yang tidak terlalu tampan dan sangat naif. Selang beberapa menit, ia menemukannya. Will sedang terduduk dengan sebuah buku karya John Green ditelapak tangannya.
                “Kupikir, kau tidak akan datang.”Buka Yoona, sembari terduduk dihadapan Will.
                “Aku tidak akan pernah melakukannya,”Jawab Will, dengan tatapan lurus, dan segera menutup bukunya. Bermaksud memfokuskan keseluruhan matannya kearah Yoona.  Kemudian, beberapa saat kemudian segera terpancar senyuman dari wajah Will. “baiklah, Apa kau mendapatkannya?”Tanya Yoona.
                “Mission Completed,”Jawab Will, sembari mengeluarkan sebuah peta dari sakunya.
                Yoona menatapnya sejenak, berhati – hati agar tidak ditipu seorang Will George lagi. Karena Sebelumnya,  ia hampir terjebak tipuan Konyol Will. “Baiklah, Terimakasih.”Balasnya.
                Dan, Yoona segera mengambil alih Peta tersebut. Dengan langkah berat,  ia pun kembali berjalan menuju kantin utama, dan harus kembali berkumpul dengan kelompok kutu buku yang sangat membosankan.
                Seusai kelas terakhir dihari Kamis berakhir di Minety Magic School, Kris segera memasuki Asramannya yang bernama Kamar 43, dan setelah membuka pintu asramannya, ia disambut dengan pemandangan yang tak terduga : Professor Hwang sedang  terduduk diam diranjang bawahnya, tanpa melakukan apa – apa.
                “kita dalam kondisi darurat,”Jelas Professor Hwang, “Ini kondisi darurat.” Professor menatap Kris yang sedang tak percaya akan kedatangan orang aneh ini diasramannya. “Apa kau bisa..” ia menarik nafasnya“… bisa membantuku?” 
                Kris terdiam, dan beberapa detik kemudian segera mendekati Professor, mengeluarkan zat karbondioksida dari tubuhnya, dan segera menarik tubuh Professor, untuk segera membawannya keluar Asrama.
                “Professor, Dengarkan ini baik – baik. Jika kau berani kembali untuk memasuki kamarku, aku takan segan akan melaporkanmu kepada presiden sekolah atas tindakan pencurian di asrama, mengerti?”Jelas Kris dengan nafas menderu, dan segera diakhiri dengan gerakan tanganya yang menutup pintu cukup kuat.
                Kris kembali mengeluarkan Zat Karbondioksida dari tubuhnya, dan akhirnya melangkahkan kedua kakinya kearah ranjang kayu tingkat bewarna pastel tua namun terlihat sudah lumayan usang. Ia meluruskan kedua kakinya diatas ranjang yang terlihat cukup nyaman , Karena kris rajin merawatnya. Ia sosok pria idaman yang sangat rapih dan teliti. Itulah sebabnya, tidak ada alasan bagi wanita untuk tidak menyukainya.
                Tiba – tiba Will memasuki kamar Kris dengan langkah tertatih, dan segera terduduk dimeja belajar milik pria kebangsaan china ini. Will segera menaikan kedua kaki pendeknya dimeja yang penuh dengan tumpukan hadiah – hadiah dari penggemar berat Kris. Dasar wanita.
                Dan, segera Will menatap Kris sekilas. meneliti tubuh pria itu beberapa saat, dan terdiam. Kemudian ia segera menutup kedua bola mata birunnya. Namun, beberapa detik kemudian BUKK! Will tiba – tiba saja menjadi heboh dan menatap kris dengan padangan yang berbinar. Wajahnya terlihat Senang, dan gerak tubuhnya terlihat sangat gembira. Ada apa denganya hah.
                “Kris, kau pasti tidak akan percaya tentang ini.”Ucap Will,semangat.
                “Ada apa lagi, sobat? Apa karena Krystal?”Balas Kris,
                “AH TENTU SAJA! TADI AKU MELIHATNYA SEDANG MEMPERHATIKANKU DIJEMBATAN! KAU TAU BETAPA BAHAGIANNYA AKU?! AH DIA MEMANG PACAR IDAMAN SEMUA PRIA.”Lanjut Will, kali ini fanatik.
                “Hei, Ayolah Sobat. Ada apa denganmu? dia hanyalah seorang wanita cantik namun menyedihkan yang selalu membaca buku setiap pagi dikantin bersama dengan teman – temannya yang membosankan.” Celah Kris, memasang raut protes dengan gerakan tangan yang meremas pundak Will.
                “Hei, Meskipun dia terlihat sangat menyedihkan dan murung, tapi dia memang cantik kan? kau harus jujur padaku, Kris!”Seru Will, dan dilanjutkan dengan sebuah pertanyaan menjebak darinya.
                “Yaa.. tetapi ia memang cantik..”Kris mengangguk, mencoba menahan rasa malunya terhadap Will karena (1) Kris merasa terjebak dengan pertanyaan Will, (2) Kris memang mengakui Krystal memang wanita yang cantik, dan (3) Kris hanya bisa merasa malu, karena will memang mengucapkan kebenarannya.
                “Nah, kau mengakuinya juga Kris!”Will mengangguk bahagia, dan dilanjut dengan sebuah tepukan bahu yang kuat darinnya untuk Kris. “ Oh ayolah sobat, kau juga harus mulai mencoba mencari kekasih disekolah! Banyak sekali yang menyukaimu! Kau cukup memilih salah satu dari mereka!”Ceramah Will.
                Dan, Kris tersenyum. Kemudian segera mengangguk dihadapan Will. Tatapannya muram, namun itu dapat meyakinkan Will bahwa kris akan segera mencari kekasih secepatnya.
                Yoona mengendap memasuki asramannya yang bernama kamar 10. Ia segera mengunci rapat pintunnya, dan segera tertatih berjalan menuju meja belajarnya yang bewarna Cokelat keemasan namun terlihat modern.
                Dan, Ia segera mengeluarkan sebuah peta pemberian Will diperpusatakaan tadi. Peta tersebut segera dikeluarkan dari sakunya dan dibukannya. Dengan perasaan ragu, kedua tangannya mulai membuka bagian lipatan – lipatan dari peta tersebut. Perlahan, isi dari peta tersebut mulai terlihat. Namun, setelah peta dibuka secara utuh, ia hanya melihat sebuah tulisan ‘Kami terlihat, ketika dunia tak kesat’.
                Yoona terdiam seribu bahasa. Ia hanya menatap tulisan usang tersebut selama beberapa saat. Matannya menunjukan keadaan yang sangat sia – sia. Sementara, kedua tangannya sempat bergetar beberapa saat.
                “Apa ini, tuhan?”Buka Yoona, dengan nada penuh kekecewaan.
                Yoona mencoba meraba – raba dan memantrai peta tersebut, berharap suatu keajaiban dapat terjadi. namun hasilnya, hanya tulisan singkat tadi yang muncul dan selalu tampak dipenglihatan matanya.
                “apa itu yang dimaksud ketika dunia tidak kesat? Ah, untuk mengetahui sejarah minety ternyata memang menyebalkan. Terlalu banyak privasi yang disembunyikan.”Protesnya, entah kepada siapa.
                Karena kesal, Peta tersebut segera diletakan sembarangan disebuah laci usang. Ini tidak berguna, sama sekali tidak berguna. Dan, Yoona memutuskan untuk segera pergi, dan memilih mengikuti kelas tambahan diarah utara gedung utama. Meninggalkan sebuah peta yang masih mengandung misteri itu.
                Langkahnya bergerak cepat, kedua tangannya saling mengunci, dan tatapannya lurus dengan arah beraturan. Sekarang, Yoona sedang menuju sebuah gedung kelas fisika diarah utara. Sebuah gedung terbesar diantara barisan – barisan gedung utama di Minety Magic School.
                “Cepatlah, aku bisa telat.”Rancaunya.
                Langkahnya semakin cepat, namun sayangnya ia masih belum bisa sampai kearah gedung kelas fisika yang jaraknya hanya beberapa meter dari asrama.
                Setelah mengeluarkan usaha dan tenaga yang ekstra, hingga akhirnya kedua kaki kecilnya berhasil mengantar Yoona dengan selamat. Langkahnya pelan, mencoba memasuki gedung kelas fisika yan telah dimulai.
                “Aku selesai,”
Dan, ketika tangannya berhasil membuka salah satu pintu masuk, Langsung saja ia disambut meriah oleh banyak mata yang merasa ternganggu dengan bunyi suara pintu tersebut.
                Yoona panik, mencoba menstabilkan emosinnya yang benar – benar dihimpit dengan rasa malu. Kedua lubang hidungnya memaksa dirinya untuk membuang nafas dalam –dalam. Serta kedua tangannya yang sedang berusaha untuk tetap diam dan tak bergetar. Dan, ketika emosinnya sudah mulai kembali normal, Yoona akhirnya memberanikan diri berjalan menuju Ms.Granny, pembimbing kelas tambahan yang kini sedang menatapnya secara menyeluruh.
                “Ms.Granny, aku mengajukan permintaan maaf untukmu.”Ucapnya, dengan tatapan serius terhadap Ms.Granny.
                Ms. Granny terdiam, tatapannya kembali serius, dan mencoba meneliti Yoona lebih lanjut. Kedua tangannya meraba buku usang yang ada dihadapannya. Namun, perlahan Ms.Granny mengeluarkan senyumannya dan mendekati Yoona, yang sekarang sedang diuji dengan rasa panik yang luar biasa.
                “Kau mendapatkan permintaan maaf dariku, Yoona Im”
                Rambut hitamnya menutupi name tag yang berada dikanan tubuhnnya. Semua orang kini berhenti menatapnnya, dan kembali sibuk dengan urusan mereka masing – masing. Tapi, hanya seorang Kris Wu lah yang masih belum berhenti menatap Yoona. Pandangannya berbelok kearah kanan, dimana disanalah Yoona terduduk terdiam sembari mengikuti kelas tambahan.
                “apa yang kau lihat?”Tanya Will, menepuk bahu kekar Kris.
                Will menatap arah padangan Kris, dan mendapati Kris sedang menatap Yoona Im, teman gadis yang pernah ia sukai saat masih duduk dibangku sekolah pertama. Will secara sontak membuka mulutnya lebar, tak percaya dengan selera Kris.
                “Jadi, Kau menyukainya?!”Tanya Will, dengan nada fanatik.
                “Menyukai siapa?”Balas Kris, mengalihkan pandangannya.
                “Kau menatap teman dekatku, bung! Aku melihatnya sendiri!”Jawab Will,
                Kris tersontak, tidak mengerti maksud Will. Jadi, Apakah Will mengenal perempuan cantik itu? Perempuan yang untuk pertama kalinya berhasil mencuri pandangan Seorang Kris Wu? 
                “Wanita itu, kau mengenalnya?”Tanya Kris, kini serius.
                “Ya tentu saja. Dia Yoona Im, dan Dia berasal dari Korea. Aku pernah menyukainya dulu. Karena dia memang sangat cantik dan menggoda.”Jelas Will.
                Kris menganggukan kepalannya, dan berhasil mengingat nama wanita tersebut. Im Yoona, seorang wanita cantik berkebangsaan korea. Ah Tapi,aku butuh informasi lain.
                “apa tingkatannya?”Aku mengalami puncak penasaran yang luar biasa pada perempuan itu, sampai akhirnya aku nekat untuk bertanya hal – hal ‘bodoh’yang lain pada Will.
                “Dia Divasco Tingkat 3”Jawab Will, kali ini tanpa mengucapkan basa – basi konyol yang sama sekali tidak aku inginkan. Itu bagus.
                Ah, jadi dia adalah seorang wanita yang sekarang ada ditingkatan Divasco 3. Dia cerdas, aku yakin dia seorang wanita yang cerdas. Karena, mustahil untuk seorang wanita sudah menginjak tingkat divasco tiga diumur yang bersebaya denganku.
                Kris memutuskan untuk kembali ke asrama setelah kelas tambahan bersama dengan Will George berakhir. Ia tahu hal ini sangat tidak baik, namun ia harus melakukannya untuk ucapan rasa ‘terimakasih’ nya terhadap informasi seputar Im Yoona dari bocah naïf itu.
                Sementara, Yoona akan kembali menuju Asramannya sendiri, daripada harus ditemani teman – teman datarnya itu. Namun, ia terdiam sejenak didepan aula gedung Fisika. Mencari seseorang yang sudah membuat moodnya menjadi sangat hancur. Tentu saja Will George.
                Yoona mencari – cari ‘bajingan’ itu dengan kedua matannya. Tatapan mata yang tajam, menunjukan rasa amarahnya yang luar biasa. Hingga akhirnya ia menemukan wajah Will George didepan tugu gedung bersama Kris, namun ia tidak mengenalnnya. Matilah kau Will!
                “Will!! Hey Will!”Teriak Yoona, mendekati tubuh Will.
                “Hey Kau! Will!”Teriaknya lagi, sambil terus mendekati pria naïf itu.
                Kris melihat Yoona yang sedang sibuk memanggil – manggil teman seasramannya itu. Ia terdiam, dan mencoba memberitahu Will bahwa Yoona sedang memanggilnya.
                “Hey.. dia.. dia memanggilmu,”Seru Kris, terbata.
                “Siapa?”Will menoleh, dan melihat penampakan Seorang Im Yoona yang kini berada tepat didepannya.
                “Yoona?”Seru Will, memandang gadis itu dengan tatapan aneh. Kemudian dibalas oleh Yoona, dengan melemparkan senyuman manisnya kearah Will. Namun, beberapa detik kemudian, BRUKK!!! Sebuah tamparan keras segera mengenai sisi wajah kanan Will.
                “APA KAU SEDANG BERCANDA DENGANKU, WILL?!”Ucap Yoona, dengan amarah yang luar biasa namun terlihat sangat menggemaskan, hingga membuat seorang Kris tersenyum, melihat caranya memarahi bocah naïf itu.
                “Yoon.. Yoon.. kau menamparku? Apa kau menamparku?”Jawab Will, dengan tatapan penuh rasa takut oleh seorang wanita.  
                “Lagi – lagi kau memberiku peta palsu? Hah! Dasar kau gila!”Seru Yoona, dengan tatapan tajam.
                “Apa? Peta Palsu? Aku tidak memberimu peta palsu! Itu adalah peta yang asli! Kau bisa melihatnya didalam peti perpustakaan, ia sudah menghilang karena sekarang sudah ada berada bersamamu!”Rengek Will, dengan rintihan karena pukulan keras Yoona.
                “bagaimana mungkin itu sebuah peta yang asli jika didalamnya hanya ada empat kata didalamnya?”Tanyaku, dengan amarah yang memuncak dikepalaku.
                “Hm? Enam kata? Apa maksudmu?”Seru Will, tidak mengerti.
                “Hanya ada tulisan ‘Kami terlihat, ketika dunia tak kesat.”
                Will mengangkat salah satu alis tebalnya, merasa aneh dengan pernyataan Yoona. Seharusnya didalam peta itu ada denah lokasi dimana tommorowland berada. Tomorrowland adalah sebuah pulau tak kesat mata, yang berada disekitar Minetyland. Pulau itu mempunyai julukan ‘Surga Dunia’ karena pernah disebutkan, bahwa Tommorowland adalah sebuah pulau dengan keindahan yang luar biasa. Banyak hewan – hewan punah yang masih hidup bebas disana. Hal inilah, yang membuat Yoona tertarik untuk mengunjungi Tommorowland.
                Sementara, Kris mencoba untuk tetap terlihat tenang dan keren dimata Yoona, meskipun didalam hatinnya ia benar – benar merasa ingin tertawa karena melihat Will yang sedang merengek dihadapannya.
                “Mungkin, Peta itu mempunyai sandi tersendiri. Jadi, tidak sembarangan orang bisa membacannya”Ucap Will, masih dengan rengekan.
                Yoona terdiam. Ia mencoba mencerna ucapan Will tadi. Ia benar, mungkin Peta itu memiliki Sandi Khusus. Sehingga semua murid tidak bisa mengetahui isi dari peta tersebut. Ah, mengapa kau sangat bodoh, Yoona? Kau bahkan lebih bodoh dibandingkan dengan Will.
                “Hah, Baiklah. Bantu aku mencari tahu apa sandi rahasia yang ada dipeta itu. Sekarang juga.”Ucap Yoona, mengenggam tangan Will untuk menuju asrama. Namun, Will segera menahannya.
                “Aku tidak bisa, Yoon. Untuk mengerjakan tugas karya ilmiah saja aku tidak mampu, bagaimana dengan memecahkan sandi – sandi rahasia seperti itu?”Celoteh Will.
                Yoona terdiam, Dan merasa setuju dengan pengakuan dari Will tadi bahwa ia memang tidak bisa apa – apa. Dan Akhirnya, Yoona segera melepas genggaman tangannya dan berjalan perlahan. Mengapa hidup ini sangat sulit, tuhan?
                Tetapi, Will merasabersalah. Tidak seharusnya ia memberikan peta itu jikalau ia tidak mengerti bagaimana cara menggunakannya. Will mencoba berusaha semampunya, untuk membantu Yoona dalam menyelesaikan keinginannya itu. Kemudian, Ah! Dia mengingat seseorang yang mungkin bisa membantu Yoona dalam menyelesaikannya.
                “Kris?”Will segera menoleh kearah Kris,
                “Apa?”Jawabnya, Menggerutu
                “Ini kesempatanmu.”
                Dan, Will pun dengan refleks menarik tbuh Kris menuju Asrama Yoona.
..........
 
to be continued.
 
just wait for a moment.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar