=== SSASEUMI: Looking for Jegalgongmyeong(God Dreams)

Selasa, 22 Juli 2014

Looking for Jegalgongmyeong(God Dreams)


Cast : 
Kim Yura, Nam Woohyun, Kai(Kim Jongin), Kim Taehyun. 

Foreword : 
101% Dongeng, tetapi nama - nama yang disebutkan di ff ini semua nyata. Jegalgongmyeong, Jangbi, Yubi, mereka tokoh - tokoh terkenal di cerita - cerita (dinasti) korea. Untuk dewa mimpi, sebenarnya dewa mimpi hanya ada di kerajaan(mitologi) Yunani, tetapi saya membawa sedikit kedalam dinasti korea. Judul mungkin tidak terlalu persis dalam alur cerita, jadi cukup dibaca. mungkin cerita ini akan ada keterusanya, ditunggu saja.
(ini bukan buatan author, tetapi buatan teman di roleplayer)

untuk membacanya, silahkan masukan passwordnya. 



 “Jadi, apa mimpimu?”
“Mimpiku? Aku ingin menjadi seseorang yang berguna di dunia ini.”
“ah,itu bagus.”
....
                Kring!! Ahh, Sial! Mimpi anehku dinganggu lagi oleh jam weker ini—“ Jam weker ini sudah menggangu mimpiku dari 4hari yang lalu. “Noona! Cepat bangun!” tiba – tiba ada yang menggoyang – goyangkan tubuhku, ah pasti itu Taehyun!
“Ya! Noona masih mengantuk, sudah kau berangkat sendiri saja!” Aku menutup mataku dengan bantal, mencoba tidur kembali.
“Noona, Ayolah. Kau harus mengantarku. Hari ini aku akan lulus sma.” Ah, aku baru mengingatnya. Hari ini hari kelulusan adikku. Yaampun—“
                Aku membuka mataku perlahan, kulihat adikku sudah siap dengan pakaian nya. Aku menatapnya perlahan, Akh sebenarnya aku sangat malas—“ tapi, ini hari yang sangat kutunggu, karena adikku akan lulus sma.
                Aku pergi meninggalkan ranjang, berjalan pelahan menuju kamar mandi. Aku harus cepat, agar adikku tidak terlambat.
**
                Aku menunggu, menunggu nama adikku dipanggil. Tetapi, mataku masih saja sangat berat. Seakan – akan memintaku untuk menutup mataku kembali. Akh, ini sudah terjadi sejak 4hari yang lalu. Aku bermimpi. memimpikan seseorang Pria, pria yang sangat tampan. Kami berdua saling kenal, Tetapi.. di dunia nyata aku tidak pernah melihat dia. Sejak itu juga, Aku jadi sering sekali tertidur, dan mimpiku selalu sama. Tentang pria itu.  
                Aku sebenarnya sedikit ketakutan, apakah pria itu meneror mimpiku? Tetapi, didalam mimpiku dia sangat baik padaku. Bahkan, dia memeluku saat aku merasa sangat dingin didalam mimpiku. Siapa dia, yang terus menghantui mimpiku?
                “Kim Taehyun!”
                Ah, Nama adikku dipanggil. Aku langsung berdiri dan memberikanya tepuk tangan. Akh, aku sangat menunggu moment ini. Moment dimana adikku akan tumbuh dewasa, dan juga lebih mandiri.
-
“Noona!!” tiba – tiba ada yang memanggilku, ternyata taehyun! Dia berlari dan memelukku, aku memelukku nya balik. Ah manisnya. “Noona, apa tadi kau melihatku didepan sana?”
“Tentu saja, kau nampak sangat jelek dari atas sana.”  Dia langsung terdiam, langsung menatapku tajam. Perlahan aku mulai tertawa “Ya, Yura. Jangan bercanda.” Aku terus tertawa, tetapi.. tadi dia memanggilku Yura? Ya! “YA! Kau memanggilku Yura?!” Aku langsung menarik telinganya, biarkan dia merasa kesakitan. “Noona.. AAA”
-
                Aku memiliki sesuatu untuk adikku, taehyun. Hadiah yang selalu dia impikan selama tiga tahun belakangan ini. “Ya, Kim Taehyun. Aku punya sesuatu untukmu”. Dia yang sibuk membaca majalah langsung menatapku.
 “ini untukkmu” Aku melemparkan Sebuah Kunci, Kunci mobil kearahnya.
“Mwoya? Kau hanya memberiku kunci mobil?” dia menatapku malas, Ya! Enak saja nya dia bicara..
“ya! Tentu saja aku membelikanmu mobilnya juga!”
                Dia terdiam, Tiba – tiba saja dia lari kearahku, memelukku dan mencium pipiku, “Terimakasih noona! Aku sayang padamu!” dia terus memelukku, aku yang sedikit terkejut hanya bisa tersenyum. Akhirnya keinginanya tercapai juga. Mekipun dia harus menunggu 3tahun.
**
                Aku terdiam diatas sofa. Aku masih sibuk berfikir, tentang laki – laki yang ada dimimpiku. Aku tidak pernah melihatnya didunia nyata, tetapi di mimpiku dia bilang bahwa kita sangat dekat. Apa dia seseorang yang berasal dari dunia lain? Ahaha tidak mungkin.
                Tiba – tiba mataku terasa berat lagi, seperti ingin tertidur. Akun menahanya, aku meminum beberapa teguk kopi. Tetapi mataku masih terasa sangat berat. Aku mencoba memakan beberapa roti isi, tetapi hasilnya sama saja. Perlahan, aku mulai menutup mataku dan tertidur diatas sofa...
...
Ah, lagi – lagi mimpi tentang pria ini.
                Aku berada disebuah ladang, sangat sejuk dan tenang. Angin terhembus tanpa arah. Membuat rambutku sedikit berantakan. Burung – burung brkicau dan bertebangan di langit. Tiba – tiba saja ada yang menutup mataku dari belakang. Apakah dia lelaki itu? “Nuguya?..”
“ahaha, ini diriku.” Dia duduk disampingku, ternyata benar. lelaki itu.
                Aku tersenyum pelan, dia sangat tampan. Dia, dia tampak seperti dewa atau seorang raja yang biasanya diceritakan disebuah dongeng. Wajahnya sangat bersih, kulitnya pun sangat putih. Aku hanya bisa tersenyum begitu melihatnya. Dialah lelaki idamanku.
“Ya, Ada apa? kenapa kau tersenyum? Apa ada yang salah denganku?”
“Aniya. Tidak. Hanya saja, kau tampak seperti seorang dewa dari khayangan. kkk”
“mwo? Memangnya aku berpakaian seperti seorang dewa?”
“aniya. Hanya saja, kau benar – benar terlihat seperti dewa.”
                Dia tertawa, akh saat dia tertawa pun dia terlihat sangat tampan. Tetapi, aku masih saja penasaran. Sebenarnya siapa dia? Akh aku harus bertanya padanya sekarang juga.
“Sebenarnya, Aku ingin bertanya padamu.”
“Hm, Bertanya apa? silahkan saja.”
“Kenapa kau selalu ada didalam mimpiku? Sebenarnya siapa dirimu?”
                Dia langsung terdiam. Tubuhnya seperti membeku. Mimik mukanya seakan sedang bingung. Sebenarnya, apa yang terjadi? “Ada apa? siapa dirimu sebenarnya?”
“Namaku Nam Woohyun. Lebih jelasnya, namaku Dewa Namwoo.” Apa Dewa? Jadi dia?.
“Apa? Jadi.. kau benar – benar seorang dewa?”
“Sebenarnya, bisa dibilang begitu.”
“Apa? Kau..Kau seorang dewa?”
“Ya. Aku berasal dari kerajaan Jegalgongmyeong. Tugasku di istana sebagai Dewa mimpi. Aku bertugas membuat mimpi seseorang menjadi indah.” Apa? Ah, bukankah itu hal yang mustahil
“Mimpi? Apa maksudmu?”
“Ya, aku bertugas membuat mimpi seseorang menjadi indah. Bisa dibilang, akulah yang mengatur mimpi seluruh manusia” Apa? Ah Jinjja ini sangat aneh dan mustahil
“Aaa..Lantas, Mengapa kau selalu menghantui mimpiku?”
“Biasanya, aku selalu berhasil membuat mimpi seseorang menjadi indah. Tetapi, suatu saat aku melakukan kesalahan. Aku membuat mimpi seseorang menjadi buruk.”
 “Membuat mimpi seseorang menjadi buruk? Siapa itu?”
“Itu dirimu.” Diriku? Aku langsung menatapnya aneh, ini tidak bisa dimengerti.
“apa kau tak ingat? 4hari yang lalu, kau memimpikan adikmu?”
“Ah, ya.. Aku memimpikan adikku kecelakaan pesawat. Tapi, kenapa kau bisa membuat kesalahan?”
“Ah, itu. tidak tahu. Tiba – tiba saja aku membuat kesalahan. Maafkan aku sudah mengacaukan mimpimu.” Dia menganggam tanganku, meminta maaf dariku.
“Aniya. Tidak apa – apa. itu hanya mimpi. Lantas,.. Kenapa kau meinta bantuanku?”
                Dia kembali terdiam, dia kembali membeku. Sepertinya dia bingung untuk menjawab pertanyaanku tadi. Sebenarnya ada apa? ah aku benar – benar tidak mengerti. “Jawablah pertanyaan ku, namwoo.”
“Baiklah. Aku mendapat hukuman dari raja. Aku harus membawa dirimu ke kerajaan untuk memberikan kesaksian dihadapanya” Kesaksian dihdapan raja? Akh ini sungguh tidak masuk akal.
“hm? Kalau begitu, bawalah diriku. Aku akan memberikan kesaksian didepan rajamu dan hukuman mu akan berakhir. dan Kau tidak akan mengantui mimpiku lagi.”
“Tidak semudah itu, kau harus dalam keadaan bersih untuk bertemu dengan raja.” Bersih? Maksudnya aku harus dalam keadaan suci dulu?
“Kalau begitu, bersihkanlah tubuhku. Aku bersedia.”
                Dia langsung menatapku tajam, hm ada apa? Awalnya dia menatapku tajam, tapi perlahan dia mulai menatapku dengan tatapan sedih. Mimik wajahnya seakan sedang dalam perasaan bimbang. “untuk membersihkan dirimu, tidak semudah apa yang kau pikirkan.”
“Memang, bagaimana caranya agar diriku bisa bersih?”
“Aku tidak bisa mengatakanya..”
“Kenapa? Jawab pertanyaanku.”
“Aku tidak bisa..”
“Kumohon, Jawablah.”
“AKU TIDAK BISA!” dia berteriak, mengenggam tangaku sangat erat, matanya memerah dan menajam. Tiba – tiba saja dia terlihat sangat menakutkan. Aku ketakutan, dia telihat sangat mengerikan. “Maafkan aku, Yura. Aku harus menghentikan mimpimu. Mianhae” Hm? Menghentikan mimpiku? Tiba – tiba saja dia menghentikan jari tanganya, dan..
.
.
“Hahhh..” aku terbangun dari tidurku, tubuhku sedikit terengah – engah. Tubuhku penuh dengan keringat. Hah,.. ternyata selama ini yang mengendalikan mimpiku itu Pria itu? Pria itu yang selama ini membuat mimpiku? Bahkan dia bisa menghentikan mimpiku dan membangunkan tidurku? Akh, akuu masih tidak percaya tentang apa yang kualami sekarang!!
                Aku langsung menyalakan laptopku, aku ingin mencari tahu tentang Kerajaan Jegalgongmyeong, Dewa Mimpi, dan.. Dewa Namwoo. “Kerajaan Jegalgongmyeong” aku mencari dan hasilnya.. “Kerajaan Jegalgongmyeong sudah ada sejak 800tahun yang lalu? Jadi, Woohyun sudah sangat tua?.. Tetapi disini tertulis kerajaan Jegalgongmyeong  sudah hancur sangat lama?..
                Aku kembali mencari tentang Dewa mimpi, Dan.. ternyata dewa mimpi terdiri dari 2dewa, Dewa Kai dan Dewa Namwoo.. Jadi apa yang dia katakan benar? Kemudian, aku mencari Dewa Namwoo dan, Aku sedikit terkejut. Wajah yang ada di gambar sangat berbeda dengan Wajah Namwoo yang sebenarnya. Dia jauh lebih tampan dari ilustrasi yang ada digambar ini.
                Jadi, dia benar – benar seorang dewa yang berasal dari kerajaan Jegalgongmyeong. Aku pikir ini Sangat tidak masuk akal. Seorang dewa yang selama kupikir hanyalah sebuah dongeng ternyata benar – benar ada?INI SANGAT GILA.
-
                Aku terdiam didepan balkon, aku masih terus memikirkan tentang Dewa Namwoo itu. Aku merasa ini hanya mimpi, aku sudah mencoba beberapa cara. Mulai dari mencubit tubuhku, bahkan menampar pipiku sendiri. “Ya, Noona ada apa denganmu?” tiba – tiba taehyun datang dan berdiri disampingku, dia menatapku aneh “Ani gwenchanayo. Aku hanya sedikit merasa sakit kepala”
“ah, begitu?”
“Ne. Gwenchanayo”
“ah, Noona..” Dia memanggilku, ada apa?
“Ne? Kenapa?”
“Tadi malam, aku memimpikan dirimu.” Diriku?..
“Mwo? Mimpi apa yang kaulihat tadi malam?” aku langsung menatapnya serius, mungkin saja ini petunjuk yang diberi Namwoo.
“Aku bermimpi dirimu menikah dengan seseorang laki – laki yang dulunya seorang dewa. Tetapi, tidak lama setelah itu aku mati karena kecelakaan pesawat.” Mwo? Menikah dengan laki –laki yang dulunya seorang dewa? Maksudnya Namwoo?.. dan Kecelakaan Pesawat?
                Aku langsung terdiam, mengapa Namwoo membuat mimpi Taehyun menjadi sangat aneh? Apakah ada sesuatu yang dia sembunyikan? Ah, aku menjadi sangat takut.. Apakah sesuatu akan terjadi pada Adikku? Ah, kuharap aku bisa bertemu lagi denganya nanti malam.
                Tiba – tiba saja aku teringat dengan dewa kai, seseorang dewa mimpi seperti dewa namwoo. Aku mengeluarkan ponselku dan mencari tahu seorang dewa kai. Dan hasilnya, dewa kai seseorang yang mengatur mimpi buruk seseorang. Aku jadi berfikir, apakah semua masalah ini ada kaitanya dengan dewa kai?
                Kemudian, aku kembali mencari tahu seputar dewa kai. Yang kutemukan, dia seseorang yang sangat baik meskipun dia mengatur mimpi buruk seseorang. Ah, sebenarnya aku tidak terlalu yakin tentang apa yang ada di internet. Karena, menurutku info ini bisa saja dibuat – buat.
-
Malamnya.
                Aku terus memikirkan tentang dewa namwoo. Mengapa dia tidak memberitahu aku bagaimana caranya agar diriku bisa bersih? Apakah itu terlalu membahayakan diriku? Atau mungkin sebaliknya? Dan, mengapa dia membuat mimpi diriku akan menikah dengan seseorang dewa? Atau mungkin, sesorang dewa itu adalah dirinya sendiri?
                Tiba – tiba, Mataku kembali terasa sangat berat. Akh, sepertinya namwoo ingin bicara padaku. Aku langsung menuju sofa dan menutup mataku. Aku akan mengetahui kebenaranya sekarang juga. Itu pasti
                .
                Aku berada disebuah taman, taman yang tidak asing kulihat. Akh ini taman gyeonju, taman kota didekat cheongdam-dong. Tetapi, disini sangat aneh. Tidak ada orang – orang lain selain diriku. Tidak ada orang – orang yang bersepeda atau berlarian disini, kendaraan pun tidak ada. Taman ini terlihat sangat kosong. Disini suasananya juga sangat mengerikan. Langit bewarna abu – abu, dan banyak sekali kabut. Sepertinya, hanya diriku saja yang ada disini. “Hey, Kemarilah.” Aku menoleh, ternyata itu Namwoo. Dia berpenampilan sangat rapih, dia menggunakan tuxedo hitam yang sangat indah dilihat. Aku berjalan pelan kearahnya, tetapi sepertinya ada yang salah. Pakaian ku terasa sangat berat dan panjang.
                Aku melihat pakaianku, dan.. Aku menggunakan sebuah gaun pengantin? Sebuah gaun pengantin yang sangat anggun menempel ditubuhku?. Apakah ini sebuah upacara pernikahan? Namwoo menggunakan sebuah tuxedo dan diriku menggunakan gaun? “Apa maksud dari semua ini?” aku menatapnya tajam, dia hanya tersenyum kecil..
“Yak, Nam Woohyun! Apa maksud dari semua ini?! Dna, Kenapa kau membuat mimpi adikku menjadi sangat aneh?! Apa maksudmu?!” Aku mendorong tubuhnya pelan, aku tidak bisa terus berdiam diri, aku tidak mau sesuatu terjadi pada diriku dan adikku.
“Apa kau tau bagaimana cara agar membuat dirimu menjadi bersih?” Tiba – tiba saja dia seperti menyerang, suaranya meninggi.
“Aku harus membunuh adikmu supaya dirimu bersih!!” Mwo?..Membunuh adikku?..
“Membunuh adikku? Apa maksudmu?..” Aku sangat terkejut, apa maksud dari semua ini?!
“agar dirimu bersih, aku harus membunuh orang yang ada dimimpi burukmu. Karena, kau harus memberikan kesaksian yang jujur dihadapan raja. Karena jika aku tidak membawamu dalam waktu 6hari, aku akan dihukum pancung” 
Apa.. Membunuh adikku dan memberi kesaksian? Maksudnya aku harus memberi kesaksian jika aku tidak merasa keberatan jika dia membunuh adikku?.. tetapi, hukum pancung? Dia terkena hukum pancung?
“Ani, Aku tidak akan membantumu.. Mianhae”
“aku tau kjau akan mengatakan itu. Sebenarnya aku tidak ingin memberitahu dirimu tentang ini.” Dia mendekat kearahku, mengenggam tanganku erat. Sementara diriku mulai meneteskan airmata.. Jikalau aku tidak membantunya, Dia akan mati dibunuh. Tapi, Jika sebaliknya, Adikku akan dibunuh.. ini gila. Sangat gila.
“Mengapa, mengapa kau tidak memberitahuku tentang hal ini sebelumnya?”
                Dia terdiam, dia membeku. Dia seperti tidak bisa mengatakan yang sejujurnya. Tetapi matanya seperti memaksanya harus mengatakan yang sejujurnya.
“Aku, aku melakukan ini semua.. Karena aku mencintaimu.” Deg!! Apa? apa aku tak salah dengar?
“Aku tidak mau dirimu tertekan, aku tidak mau dirimu terbebani karena masalahku. Aku ingin membuatmu nyaman.. Karena aku mencintaimu.” Dia mendekat kearahku, dia menarik.. mengenggam bahuku dan,.. Dia menciumku. Dia menciumku sangat lembut. Aku hanya bisa membulatkan mataku dan terdiam. Perlahan, dia melepaskan ciumanya dan menatapku..
“Waktuku sudah habis. Aku harus menghadap raja, aku tidak akan membawamu. Aku tidak tahu apa yang akan raja perbuat padaku, Jadi aku harus mengatakan yang sejujurnya padamu. Aku mencintaimu. Sejak awal aku melihatmu.” Dia mengecup pipiku, dan perlahan dia melepaskan genggamanya di tanganku dan dia berjalan membelakangiku pelan ..
“Tunggu!” aku berlari kearahnya, mengenggam tanganya erat. Aku menatapnya.
“Apa kita akan bertemu lagi?” Air mataku kembali jatuh,aku tidak ingin kehilangan dirinya. Dia tersenyum, dia menghapus airmataku.
 “Kita pasti akan bertemu lagi. Itu pasti” Perlahan dia melepas genggaman tanganku dan pergi menjauh, kemudian dia mulai hilang diantara kabut – kabut.
                Aku terdiam, aku terus meneteskan airmataku. Aku merasa sangat menyesal, Aku tidak mau kehilangan dirinya. Apa.. Apa dia akan pergi secepat itu? aku masih tidak percaya. Perlahan lahan kabut mulai menutupi tubuhku dan..
...
                Aku terbangun. Aku terbangun dari tidurku. Tubuhku terasa sangat dingin, dan.. wajahku penuh dengan airmata. Apa saat tidur tadi aku menangis? Apa perasaan dimimpiku bisa sampai ke dunia nyata? Yang jelas, ini sangat aneh. Tubuhku juga seakan – akan terbawa oleh mimpiku.
****
                Aku berjalan menuju ruang makan, Aku berniat ingin memakan sesuatu. Disana terdapat daging perut yang kubuat tadi malam. Akh ini sama sekali tidak membangkitkan seleraku. “Noonaaaa!!” Tiba – tiba seseorang masuk kedalam dapur, itu taehyun. Dan, Dia membawa banyak sekali makanan!!
“Ya, Noona! Mari kita makan semua ini!” Dia mengeluarkan semua makanan yang ada di shop bag, banyak sekali makanan – makanan barat. Dimana dia mendapatkan semua ini?
“Ya, Kim Taehyun. Dimana kau mendapatkan semua makanan ini?” Aku memakan sebuah roti isi, Ini terlihat sangat enak. “Entahlah, seseorang mengirimkan semua ini kerumah kita. Dan, kita tidak perlu membayarnya”
                Aku terdiam, Hm Seseorang mengirimkan semua makanan ini? Nuguya? Apa dia Namwoo? Akh tidak,  Mungkin ini makanan yang salah alamat. Biarkanlah, Yang penting sekarang aku dan adikku merasa puas(?). “Oh ya, Noona. Tadi aku melihat kau tidur sambil menangis, Ada apa dengan dirimu?” Ah, Apa dia melihat itu?.. Aku harus menjawab apa?
“Ah itu. itu karena mataku sangat perih,  Jadinya aku menutup mataku dan mengeluarkan airmataku. Aku tidak menangis.”
“Ah, Begitu? Yasudah..” Dia kembali melanjutkan memakan makananya.
Mianhae, Maafkan aku sudah berbohong.
*
*
*
                Aku terdiam diatas ranjang, Aku masih terus membayangkan Woohyun, aku masih terus membayangkan wajahnya, sifatnya, senyumnya.. pokoknya semua yang ada dirinya. Aku sangat merindukanya. Sudah 5hari aku tidak melihatnya didalam mimpiku, Ya aku tidak bermimpi ketika aku tertidur. Apakah semua manusia juga tidak bermimpi selama 5hari ini? Akh,
Apa Namwoo sudah benar – benar dihukum mati?
                Aku meneteskan airmataku, Aku masih tidak ingin dia pergi. Aku ingin dia terus bersamaku, selalu hadir dimimpiku, Bahkan di dunia nyata. Aku merasa sangat nyaman, Seakan – akan  dia terus menjagaku ketika aku tertidur. “aku merindukanmu..”
Perlahan aku mulai tertidur...
.
Aku bermimpi? Akh sekarang aku bermimpi. Apa Woohyun akan menemuiku lagi?
                Aku berada di sebuah ladang, angin berhembus kesana – kemari. Burung – burung bertebangan bersama dengan kelompoknya. Sepertinya, aku tidak asing dengan tempat ini. Akh, ini tempat dimana aku bertemu dengan Woohyun beberapa hari lalu. Semuanya terlihat sama, Bahkan aku terduduk ditempat yang sama ketika aku bersama Woohyun. Apa.. Apa Woohyun akan kembali padaku? “Apa Kau Kim Yura?” tiba – tiba ada seseorang dibelakangku, bertanya padaku. Apa itu Woohyun?       
“Woohyun? Apa kau Woohyun?” aku berpaling kearah belakang, Perasaanku sangat senang. Woohyun kembali padaku!
“Hai. Aku Dewa Kai.” Dia menatapku, melambaikan tangan padaku. Aku menatapnya kecewa, apa Woohyun benar – benar dihukum mati?   
                Dia duduk disampingku,  Aku masih terus menatapnya. Dia hanya tertawa melihat diriku yang terus menatapnya. Akh, Kai tidak lebih tampan dari Namwoo. “Kau mengenalku kan?”
“ah..ya, Kau dewa kai. Dewa mimpi yang mengatur mimpi buruk seseorang. Bukan begitu?”
“Yap! Kau betul. Aku adik dari Dewa Namwoo, Laki – laki yang sangat mencintaimu”
“hm?Aaa.. Kenapa.. Kenapa kau bisa tahu?”
“hm,Seorang dewa mimpi bisa membaca hati manusia, bahkan melihat manusia di bumi.” Apa? Apakah Woohyun selama ini mengawasiku di bumi? Aku terdiam, tiba – tiba saja aku kembali teringat akan Woohyun.
“Dimana,.. Dimana Woohyun sekarang?!” Aku menatapnya, Aku benar – benar ingin tahu bagaimana keadaan Woohyun sekarang.
“tubuhnya sudah dibakar, Tinggal mengumpulkan abunya saja.” Apa, Dia sudah dibakar? AKU TIDAK PERCAYA INI! Aku meneteskan airmataku deras. Dia benar – benar sudah meninggalkanku? Aku.. Tidak bisa menerimanya.
“Ya, Kenapa kau menangis?” Dia memukul bahuku ku, dia terlihat sangat santai. Bahkan atas kematian kakanya?
“Anio, Gwenchana..” Aku menghapus airmataku. Kemudian terseyum padanya untuk menandakan semua baik – baik saja.Sebenarnya, aku sangat canggung denganya.
“Ah, Baguslah. Kupikir kau sedih atas kematian kakaku,Kau tidak mencintai kakaku kan?”
“Aaa.. Aniya. Oh ya, Kenapa kau tiba – tiba ada dimimpiku? Apa kau perlu bantuanku?”
“Ani, Aku diperintahkan raja untuk menemanimu sementara dibumi.”
“Apa, apa maksudmu? Menemaniku?”
“Ne. Aku akan menemanimu dibumi. Nanti akan ada seseorang lagi yang akan menemanimu dibumi menggantikanku.” Hm? Apa maksudnya? Menemaniku? Memangnya aku seorang selebriti?(?)
“Nu, Nuguya?”
“Aku tidak tau. Mungkin seseorang dari penjaga penjara istana.”
“Mwoya? Apa maksudmu?!” Tiba – tiba saja rasa canggung hilang padanya, dia membuatku emosi—“
“Ya!, Aku hanya bercanda! Kenapa kau membawanya hingga kehatimu?! Akh, yasudahlah. Temui aku pukul 9pagi di taman gyeonju. Jangan membuatku menunngu, Arasseo?”
                Aku menatapnya, akh aku ingin sekali mengacak – acak rambutnya dan merusaknya. “Aku akan membangunkan tidurmu” tiba – tiba saja dia menghentikan jarinya dan..
.
                Aku terbangun, lagi – lagi tubuhku terasa panas dan berkeringat. Aku melirik jam wekerku, Sudah pukul 8:30? Tapi, kurasa aku baru tidur selama 5menit. Apa dia juga bisa memutar waktu? Akh aku sangat malas untuk menemuinya, Mungkin saja dia berbohong. Kringg!!!, Nugu? Siapa yang menelfonku?
“Yeoboseyo?” Aku menjawab telfonku sambil berjalan menuju ruang tv.
“Yak? Dimana kau? Aku sudah menunggumu di taman gyeonju”
“Mwo? Ini Kai?” Aku langsung menghentikan langkahku, aku sangat terkejut, Dia tidak berbohong?!
“Kau pikir aku siapa? Cepatlah datang.”Dia langsung menutup telfonya, sementara aku langsung memutar tubuhku dan berjalan menuju kamar mandi.
-
                Akh Hari ini sangat cerah, Matahari bersinar dan terasa sangat hangat. Aku berjalan menuju Taman Gyeonju, aku akan bertemu seorang dewa, ya seorang dewa. Dewa, yang selama ini selalu dianggap hanya donggeng, sekarang akan bertemu dan tinggal bersamaku. Ini gila. Sangat gila. Tapi inilah yang kualami sekarang.  
                Aku melirik sekitar taman, ramai dengan orang – orang. Sulit untuk menemukan Dewa kai diantara banyak orang ini. Ada sekitar 300 orang yang ada disini.. Akh bagaimana caranya untuk mengetahui dimana dirinya? Tiba – tiba saja tubuhku seakan sangat lemas, dan.. Tiba – tiba saja semuanya menjadi diam. Orang –orang, kendaraan, hewan, Bahkan Angin pun berhenti bergerak. Kurasa, hanya diriku saja yang masih bisa bebas bergerak. “Kim Yura!” Tiba – tiba saja ada yang memanggilku dari arah belakang, dia.. Kai? Hah.. Apa dia yang melalukan semua ini?. Dia berlari kerahku, Hm. Penampilanya sangat terlihat seperti manusia.
“Kai? Ini kau?”Dia tersenyum lebar kearahku, Sementara diriku masih tidak mengerti, dia menghentikan semua kegiatan di sini? Atau mungkin, seluruh dunia ikut berhenti?
“Ya, Kau pikir siapa? Hah, apa kau terkejut dengan semua ini?”
“Ah, Sebenarnya.. Ya. Bagaimana caramu melakukan ini?”
“Itu mudah. Aku cukup menghentikan jariku dan semua akan menjadi normal” Dia menghentikan jari – jarinya, dan.. Semua kembali Normal.. Aku membuka mulutku, aku benar – benar terkejut.
“Ya, sudahlah. Apapun akan terjadi hanya dengan menghentikan jari. Itu keistimewaan seorang dewa” Tiba – tiba saja dia menarik tanganku menuju suatu tempat, aku hanya terdiam masih terus memikirkan kejadian tadi.
                Dia membawaku ke sebuah kafe di pinggir jalan, dia memesan americano dan latte, kesukaanku (bahkan dia mengetahui kopi favoritku). Aku mengambil handphoneku, mencoba untuk memfoto kai. Dan, Hasilnya.. Dia tidak terlihat. Apa dia seorang hantu? Tetapi.. semua orang melihatnya. “Ada apa?” Tiba – tiba saja dia datang dengan membawa secangkir americano dan latte.
“Aniya, tidak ada apa – apa” Aku langsung menyeruput latteku, meskipun ini masih sangat panas.
“Apa kau terkejut melihat tubuhku tidak tampak dikamera?”
“Aaa.. Sebenarnya.. Ya.” Aku mengangguk pelan.
“ahahaha. Itu terjadi karena aku bukan seorang makhluk hidup bumi”
                Aku langsung menatapnya. Tubuhnya memang terlihat sangat cerah dan bersih, dia tidak terlihat seperti manusia. Dan, Tubuhnya juga sangat dingin. Dia benar – benar seorang dewa. “Kau ingat janjiku tadi malam?” Dia menyentuh tanganku, “Janji? Janji apa?”
“Aku berjanji akan menceritakan semua tentang Namwoo.”
“Ah, Ya.. Kumohon, ceritakanlah padaku”
“ya. Dia lahir 150 tahun yang lalu. Saat Tuan Jangbi masih menjabat sebagai raja.”
“Mwo? 150 tahun? Apa kau bergurau?”
“Ya. Aku lahir 120 tahun yang lalu. Tetapi, sebenarnya umurnya 23tahun dan aku 20ahun jika di istana”
“Ah, jadi, seperti itu? lalu, bagaimana nasib Nawmoo Sekarang?”
“ah, dia. Dia sudah dibakar. Abunya sudah diletakan dipenjara. Tidak ada yang boleh menyentuhnya kecuali perintah raja”
“Apa? tidak boleh disentuh? Lantas, Mengapa kau diam saja?!” aku mulai emosi, mataku mulai mengeluarakan air. Apakah kesalahan yang dilakukan terlalu kejam bagi bangsanya?
“Aku tidak bisa berbuat apa –apa. jika aku menentang raja, nasibku akan sama denganya.”
                Aku terdiam. Jadi, Woohyun benar – benar sudah tidak ada? Ini semua salahku. Aku sangat merindukanya. Dia benar – benar berarti untukku. Aku mencintainya. Sangat mencintainya.
“Maafkan aku. Aku tau kau mencintainya” Dia mengenggam tanganku, aku lantas meneteskan airmataku. Ini sangat membuatku terpukul.
“Aaniya, gwenchana. Yasudah.. Kajja. pergi kerumahku.” Aku menghapus airmataku, dan mengajaknya pergi kerumahku.
“Arasseo. Kajja”
--
                “Wah, Ini rumah yang menyenangkan”
“Chakaman, Aku akan memanggil adikku.” Aku berjalan menuju kamar taehyun, ya pasto untuk memanggilnya keluar. “Ya! Taehyunssi! Keluarlah!!”
“Ndee chakaman”
                Dia membuka pintu, lalu menatapku “Wae?” aku menariknya menuju ruang keluarga, dan sebentar, aku seperti melihat seseorang.. langkahku berhenti, aku melihat seseorang dikamarku, aku meliriknya sebentar dan “Woohyun?..” Aku menatapnya, sementara dia tersenyum kemudian... dia menghilang. Woohyun? Apa itu benar – benar woohyun?””Yak Noona, kau memanggilku hanya untuk ini?” Dia melepaskan genggaman tanganku, kemudian berjalan menuju kamarnya lagi.
“Chakamann!!” Aku berbalik kearahnya, kembali menariknya menuju ruamg keluarga, meskipun aku sangat terkejut dengan bayangan Woohyun tersebut.
“Ini saudara jauhmu, Bersalamanlah denganya” Aku memperkenalnya pada kai, kai menatapnya penuh senyum sementara dia terlihat begitu dingin, yakk dia ini.
“Taehyun imnida.” Dia mengulurkan tanganya malas, kai menjabat tanganya,”Kai Imnida”. Taehyun hanya mengganguk pelan dan kemudian kembali kekamarnya, Yakk dia sangat mengesalkan!!
“Ah, Mianhae. Dia memang sangat dingin”
“Aniya. Tidak masalah”
*
*
*
                Sudah satu minggu kai tinggal dirumahku. Dia sangat membantu, tetapi juga sangat menyusahkanku. Dia merusak televisiku, Menghilangkan peliharaanku, bahkan dia merusak handphoneku. Tetapi dia juga membantuku, Dengan semua kekuatanya, dia dapat mengembalikan semua barang yang rusak menjadi baru kembali. Dia juga dapat menemukan barang – barang yang sudah lama hilang. Dia juga mengajariku untuk membaca pikiran seseorang. Dan juga.. dia menceritakan semuanya tentang Woohyun. Aku tidak akan pernah lupa untuk mengingatnya.
                Aku dan kai terduduk di sofa, dia membaca majalah sementara diriku sibuk memikirkan seseorang, ya.. kau tau. Nam Woohyun. Setiap memikirkanya, hatiku terasa sakit dan air mataku selalu jatuh dari pelipis mataku. Tetapi, sangat sulit untuk tidak memikirkanya apalagi melupakanya. “kau sedang memikirkan sesuatu?” Tiba – tiba saja kai bertanya padaku, “Aniya. Hanya saja.. Aku.. Aku merindukan Woohyun”
“Kau Merindukanya? Apa yang kaurindukan darinya?”
“entahah, tapi aku benar – benar merindukanya”
“Ahaha. Aku mengerti perasaanmu.”Dia kembali menatap majalahnya dan aku kembali merenungkan Nam Woohyun.
                Tiba – tiba saja Kai bertingkah aneh. Dia terlihat seperti kesakitan, dia terus memegangi dadanya yang terlihat sangat sakit. Mwoya? Ada apa denganya? “Kai, Gwenchanayo?” Aku memeganginya, tubunnya terasa begitu panas. Wajahnya terlihat sedikit membiru “Yur..Yurassi. aku..Bawa diriku..Kehalamanmu. Ppali” Dia terasa sangat kesakitan. Apa yang terjadi padanya?!
                Aku langsung membawanya menuju Halaman, Apa dia kekerungan oksigen? Atau apa? tiba – tiba saja dia melepaskan genggamanku dan berlari menuju tengah – tengah halaman. dia mengeluarkan sesuatu di saku belakangnya, Hm, Apa itu sebuah ponsel? Ponsel bangsa mereka? “Hyeong! Mengapa kau memanggilu dengan cara begitu kejam?!” Mwoya?! Dengan siapa dia berbicara? “Jinjja?! Mengapa begitu cepat? Akh Baiklah!” Akh, Jinjja! Sebenarnya Dengann siapa dia berbicara?!
                Dia menghela nafasnya, sepertinya percakapan mereka telah berakhir. Alat ‘aneh’ tadi juga sudah menghilang dalam sekejap mata. Dia menatapku dan tersenyum, sementara diriku masih tidak mengerti apa yang telah terjadi denganya. “Aku harus kembali ke kerajaan.Aku akan kembali beberapa hari lagi.” Akh, sepertinya dia terlihat sudah sangat membaik. Tubunya tidak bewarna kebiruan lagi. Tetapi, dia akan pergi ke kerajaan begitu cepat? Apa seseorang yang dia ceritakan akan bertemu denganku? “Tetapi, apa kau baik – baik saja?”
“Ne, Gwenchana. Tadi itu hanya tanda pemanggil,”
“Ah, Jinjja? Jadi, kau akan pergi sekarang?”
“Ya, tapi tenang saja. Aku akan kembali dengan seseorang yanag pernah kuceritakan”
“Ah, Baiklah...”
“Oke, Kim Yura. Sekarang tutuplah matamu dan jangan mengintip,” Mwoya? Menutup mataku? Untuk apa? “Sudahlah, tutup saja matamu.” Ah, baiklah..  Aku menutup mataku. Tidak terjadi apa2.
`               Tidak terjadi apa – apa. Semuanya terlihat tenang. Tetapi, Tiba – tiba saja seperti ada sesuatu yang terbang didekatku. Nuguya? Apa itu? Aku ingin melihatnya, tetapi aku dilarang untuk membuka mata. Tapi, aku benar – benar ingin melihatnya, Akh! Aku membuka mataku dan.. kosong. Tidak ada siapa – siapa disini. Hanya diriku sendiri. Apa.. Apa dia sudah pergi?
“Kai apa kau disini? Kau sudah pergi?” Aku melirik keadaan sekitar. Tidak ada siapa – siapa, sepertinya dia benar – benar sudah pulang, Baiklah, Semoga perjalananmu aman Kai!
-
                Aku kembali terdiam, terdiam ditengah kebisingan taehyun yang sedang bermain playstation. Aku kembali memikirkan Woohyun, lebih tepatnya bayangan Woohyun yang ada dikamarku. Kenapa dia tiba – tiba ada dikamarku? Atau mungkin itu hanya ilusinasi? Aku tidak mengerti.
                Apakah jangan – jangan lelaki yang diceritakan Kai itu Namwoo? Akh itu tidak mungkin. Namwoo sudah tidak ada, dia sudah dibakar, aku melihatnya sendiri dipikiranku(tentu saja dibantu kai). “Noona, dimana kai Hyung?” Tiba – tiba saja taehyun keluar dari kamarnya, dia bertanya tentang kai.. akh ottokhe? Aku harus menjawab apa?
“Ah, Dia.. Dia sedang pergi, dia akan kembali beberapa hari lagi”
“Pergi kemana dia? Bukankah katamu dia tidak memiliki siapa – siapa lagi selain kita?”
“Aa..Aaa..dia sedang mencari kerja, ya mencari kerja.”
“Mencari kerja? Namja setampanya ternyata belum berkerja? Payah” Dia kembali masuk kekamarnya, Akh Leganya. Dia tidak bertanya lebih lanjut tentang Kai.
                Ting!! Hm, Wae? Ada pesan di ponselku? Nuguya? Aku mengambil handphoneku di meja, hm 2 pesan? Dari siapa?
“Yak Kim Yura. Bilang kepada adikmu, aku bukan namja tampan yang belum punya pekerjaan. Pekerjaanku sebagai dewa. Pekerjaan yang tidak ada dibumi.
Kai”
Yak, Kai? Apakah dia memiliki ponsel? Dan,  Apa dia bisa mendengar percakapanku dengan taehyun? Ah, dia childish sekali—“ pesan kedua pasti dari dirinya juga..
“Kuharap, kau selalu berpenampilan baik setiap saat. Karena kedatanganku tidak bisa ditentukan.bisa saja saat kau tertidur aku akan kembali kerumahmu. Jadi, Kuharap kau selalu menggunakan make up dan pakaian yang bagus, Arasseo?
Kai”
Ah Jinjja, Berpenampilan menarik? Kaupikir aku seorang sales? Aku tidak mau—“
*
*
                Sudah malam, Waktunya tidur. Aku sudah merapikan seluruh rumah, termasuk barang – barang aneh milik Taehyun. Akh aku sangat lelah, Selesai bekerja aku harus membersihkan rumah. Tapi ini sangat menyenangkan,
                Aku membaca sebuah buku, sebuah buku tentang wanita yang mencintai seorang pria yang selalu hadir ketika dia tertidur. Akh, cerita ini ini sangat mirip dengan kisah ku dengan Woohyun. Hanya saja, kisahku benar – benar terjadi. Akh, aku mulai mengantuk, sepertinya mataku tidak kuat lagi. Perlahan aku menutup mataku dan mulai tertidur..
.
.
“Apa? Aaaa..aaaku bermimpi?”
Apa, Apa kai sudah kembali mengatur mimpi manusia..?
                Apa? Aku ada dikamarku sendiri? Akh, Mimpi apa ini. Aku terduduk diam diam di sofa kamarku, yang menghadap tirai. Ah, pemandangan dari sini sungguh mengejutkan. Banyak sekali bunga – bunga yang bertebaran di halamanku, Dan banyak sekali burung – burung bertebangan. Berbeda sekali dengan keadaan di dunia nyata, apa kai sudah merancang ini untukku? Entahlah. Aku terus memandangi pemandanganya, ini sangat mengaggumkan..“Kau Menyukainya?” tiba – tiba saja terdengar suara seorang pria diarah belakangku, Nuguji? Aku tidak mengenali suaranya, tetapi..
“Woohyun?...” Apa.. Apa itu Woohyun? Apa aku tidak salah lihat?  Ah, ah ini hanya mimpi, mungkin kai sengaja merancangnya..
                Aku masih diam terpaku, menatapnya terkejut. Ah, dia pasti bukan woohyun. Tetapi, dia terlihat sangat tenang. Wajahnya memancarkan senyuman yang sangat manis.
“Aku akan bertemu denganmu.” Dia mengeluarkan tanganya dari saku, kemudian, dia menghentikan jarinya dan...
.
“Hah!!” Aku terbangun dari tidurku, Akh Apa.. Apa Woohyun yang membangunkanku? Ini sangat aneh.. . Aku menghela nafaku panjang, Ini pasti hanya khayalanku... iya hanya khayalan.
“Akulah yang membangunkan tidurmu.” Su..Suara pria? Nuguji?
“Nam Woohyun?..” Aku terkejut, Woohyun.. Woohyun benar – benar ada disini? Dia, Dia bukan sebuah bayangan, dia dia benar – benar Woohyun?
“Kau Rindu pelukanku?” Dia membuka tanganya, kemudian tersenyum padaku. Dia.. Dia benar – benar Nam Woohyun. Aku tersenyum padanya, dan langsung terbangun dari ranjang dan memeluknya erat.
“Woo!!” Aku Memeluknya erat, dia benar – benar disini. Aku sangat merindukanya, “Woo.. Aku merindukanmu..”
“Aku juga sangaaat merindukanmu” Dia memelukku erat, pelukanya sangat hangat. Seakan – akan ialaha sosok ‘matahari’ untuk diriku.
Woohyun Kembali..
--
                Woo menarikku menuju halaman rumah, sepertinya dia mempunyai suatu rencana untukku. Dia menutup mataku, dan perlahan menuntun ku untuk duduk. Dia membuka penutup mataku, dan.. “Woo..” apa, dia menyiapkan semua ini untukku? Sebuah taman yang sangat indah dan cantik..
“Hai Yura!” tiba – tiba saja ada yang memanggilku, Ah itu Kai!
                Aku senang mereka semua disini, terutama Woohyun. Jadi, pikiranku benar. Pria yang selama ini diceritakan Kai itu Namwoo, Seorang Pujaan hatiku(?) Woohyun mengenggam tanganku erat, aku hanya bisa tersenyum akan perlakuanya yang sangat manis padaku. “Aku harus segera kembali.” Apa, kai akan kembali? Secepat itukah? “Ya, Kenapa sangat cepat?”
“aku dipanggil raja. Aku harus mengatur segera mengatur mimpi lagi.”
“Akh, Jinjja? Baiklah. Kau boleh pergi, tetapi kau harus berjanji akan kembali kesini lagi” Aku memeluknya, akh dia sudah kuanggap adik keduaku. “Aku berjanji. Semoga harimu dengan Namwoo menyenangkan” Dia melepaskan pelukanku, dan dia berjalan menuju tengah halaman.
                Dia tersenyum padaku, dia menghentikan jari –jemarinya dan, dia berubah! Pakaianya terlihat sangat terlihat menganggumkan, ya pakaian – pakaian dinasti korea. Dan perlahan tubuhnya berubah menjadi butiran – butiran halus yang terbang menuju langit. “Hyeong, Kau tau dimana diriku. Selamat tinggal!” Dia melmbaikan tangan pada kami, Dan, dia menghilang. Menghilang dalam sekejap mata. Daebak.
                Aku terus menatap langit, berharap saja melihat kai yang mungkin sudah berubah menjadi bintang dilangit. Tiba – tiba, Seseorang memelukku dari belakang. Woohyun memelukku dari belakang, aku tersenyum. Aku membalikan tubuhku, alhasil tubuhku menempel dengan tubuhnya, mata kami saling menatap, wajahnya sangat menggoda. Dia menggesekan hidungnya di hidungku, dan.. perlahan menciumku lembut. Tubuhku dengan tubuhnya terus menempel, tanganku melingkari lehernya, dan kami terus seperti ini hingga hampir setengah waktu. 
“Aku Mencintaimu, aku akan tetap disini untukkmu.” Woohyun membisikan kata – kata ditelingaku, dia serius. Dia akan tetap dibumi sampai maut memisahkan kita.
“Aku juga mencintaimu, Aku tidak akan pernah meninggalkanmu.” Kami bertatapan, dan kembali melanjutkan ciuman singkat kami.

Ohya, apa kalian penasaran mengapa Woohyun tidak dihukum raja dan lantas diturunkan kebumi? Akh, Ternyata raja memantau dirinya. Semua tentang hukuman – hukuman yang dibuat raja hanya untuk menguji Woohyun. Terimakasih Raja Yubi atas kebaikanmu menurunkan Woo ke bumi dan hidup bahagia bersamaku.

Dan, inilah akhirnya.

Kami Tinggal bersama, Dan kami menikah.

Aku menikah dengan seseorang yang berasal dari alam berbeda.

Seseorang yang sangat suci, yang sangat melegenda di bumi.

Kami akan saling sibuk mencintai satu sama lain.

Always? Always.
Done.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar