Fanfiction
Tittle : ERORR 404 NOT FOUND PLEASE TRY AGAIN.
Main Cast :
Choi Nara,
Wuyifan, Park chanyeol, Sehun
Genre : romance, Perkelahian.
Note : panggil aja fanfiction ini dengan “fanbuk”
alias fanfiction busuk. Karena ini fanfiction umurnya udah setahun. Sempat gue
telantarin karena faktor malas, Cuma fams2 gue di rpw nyemangatin gue untuk
ngelanjutin fanfiction busuk ini lagi, alhasil gue jasi semangat lagi buat
terusin ff ini. Gue gapernah nyangka sama sekali ff gue bisa sepanjang jalan
tol jakarta – bandung. Happy reading ya! -@imkyunoona-
[oh Nara Poov]
“Sehun-ah, buka
pintunya” aku mengetuk pintu kamar sehun, aku ingin menanyakan sesuatu padanya.
“Buka Saja, tidak
dikunci”
Clekk, kubuka
pintunya, dan kulihat sehun sedang asik dengan novelnya.
“Sehun-ah, boleh ku
tanyakan sesuatu padamu?”
“ada apa? Pagi
sekali kau menanyakan nya”
“emm..apa selama aku
sekolah, adakah yang menanyakan kakak? Entah itu nomor telepon aku atau
apalah?”
“Tidak. Selama aku
sakit tidak ada yang pernah datang kerumah”
Ternyata, selama
sehun sakit tidak ada yang datang kerumah ya, ahh yasudahlah.
“ah, baiklah.
Terimakasih. Dan sekarang, kau minum obatmu, supaya cepat sembuh dan bisa
sekolah lagi. Aku jalan dulu ya” aku meninggalkan kamar sehun dan berangkat
menuju kampus.
“Ya, jaga dirimu
baik2 kak.”
***
Sampai di kampus,
aku duduk di bangku taman sembari menunggu kedatangan chanyeol. Aku sedang
memikirkan sesuatu. Sudah dua hari ini
aku menerima surat teror. Isi surat teror itu sangat amat menakutkan.
“Kau harus
bertanggung jawab. Aku akan membunuhmu, nara-sssi. “
Aku ketakutan,
setiap hari aku selalu mengurung diri di rumah. Aku takut kalau aku akan
disiksa.
“Hey..” tiba2 ada
yang memeluk ku dari belakang, ah.. ternyata chanyeol.
“ Kau ini, sudahlah
cepat duduk”
“baiklah. Ada apa
kau menyuruh kita duduk disini?”
“Chanyeol-ssi,
sebenarnya.. ahh.. sudahlah lupakan
saja” aku tidak bisa berbicara ini kepada chaanyeol. Aku takut chanyeol akan khawatir
dan meninggalkan pekerjaan kuliahnya.
“Ada apa? Bicara
saja padaku..”
“Ah, i..ini..
bacalah saja ini..” aku memberikan surat teror kepadanya, aku tidak bisa bicara
sendiri.
Chanyeol membacanya,
kemudian dia menatapku penuh kaget.
“Chagiya, kau
diteror?!” Chanyeol mengenggam tanganku
dengan penuh kekhawatiran.
“Sebenarnya.. iya.
Aku diteror. Aku dilempari batu berisi kertas itu yang diikat. Untung saja batu
itu tidak mengenaiku. Itu sudah terjadi 2hari. Aku takut chanyeol, aku takut
aku akan mati..” perlahan aku meneteskan airmataku dan bersandar di pundak
chanyeol.
“aa.. sudahlah.. kau
jangan takut.. aku akan menjagamu.. sudah tenang saja.” Chanyeol mengelus
kepalaku. Dia mencoba menenangkan ku. Tetapi tetap saja, rasa takut ini masih
saja muncul.
“sudahlah, tenang
saja aku akan mengantarmu pulang nanti. Sudahlah jangan menangis chagiya”
chanyeol memeluku. Aku pun memeluknya kembali. Dan perlahan aku mulai menghapus
airmataku. Aku dan chanyeol pergi menuju ruang audotarium.
***
Pekerjaan kami sudah
selesai, kami pun pulang . hari ini aku diantarkan chanyeol pulang. Aku sangat
senang.
“Kita naik bus atau
jalan, chagiya?”
“Kita jalan saja.
Jalan berdua jauh lebih romantis. Lagipula rumah tidak terlalu jauh kan..”
“Yasudah, kajja. “
Chanyeol mengenggam tangaku. Kami pun berjalan menuju rumahku.
Kami terus berjalan,
awalnya kami hanya bercanda – canda, tidak ada hal yang menakutkan. Aku
mencubit pipi chanyeol, membuat dia kesakitan. Aduh dia sangat lucu sekali.
BUAKKKK, akh.. kepalaku..
dilempari batu lagi.. dan sekarang kepalaku berdarah.. Chanyeol pun segera
membantuku berdiri menuju rumah sakit.
“KAU! KELUARLAH KAU
DARI SARANGMU! BERHADAPANLAH DENGANKU!” Chanyeol berteriak, dia menantang orang
yang meneror ku. Aku tidak bisa melakukan apa2, kepalaku sangat pusing. Dan, lagi2 dibatu yang dilemparpun terdapat ikatan
kertas. Dengan pelan2 aku mengambil batu
itu kemudian membacanya.
“kau membawa
pacarmu? Tetap saja aku akan membunuhmu dan juga pacarmu. Hahahaha”
Aku tidak percaya,
dia juga ingin membunuh chanyeol??? Dan.. bruak aku pingsan di jalan. Aku
sangat shock.
[Park Chanyeol Poov]
Aku mengendong Nara
menuju rumah sakit, aku berlari semampuku. Darah di kepala tidak berhenti,
darahnya terus menetes.
“Nara, bangunlah...
cepat bangun!!” aku berteriak sambil
terus berlari menuju rumah sakit. Dan akhirnya aku sampai dirumah sakit. Aku
segera masuk keruang ugd.
“Cepatlah hentikan
pendarahan di kepalanya.!!”
“Baiklah.. anda
tunggu di sini ya.” Suster menenangkanku.
Dia menyurhku menunggu diluar. Akh, sebenarnya aku sangat ingin masuk
kedalam.
“Nara,
bangunlah. Cepat. Aku mencintaimu.dasar peneror sialan” aku melepaskan semua
kemarahanku.
***
Dokter keluar, dia mengatakan nara tidak
terjadi pendarahan parah. Aku diizinkan masuk untuk melihat keadaan nara. Aku
langsung membelai kepalanya yang di balut perban.
“Nara.. Sadarlah.. kumohon..” aku menciumi kening nara, berharap dia bisa
bangun dari tidurnya.
Perlahan, aku melihat nara membuka matanya.
Dia sudah mulai sadar
“Chanyeol..”
“Nara, jangan bergerak dulu. Kau masih belum
sadar”
“Baiklah..”
[Nara Poov]
Aku sudah diperbolehkan pulang. Akhirnya aku
dan chanyeol pulang. Kali ini kami menaiki bis. Chanyeol takut aku kembali
dilempari batu.
Kami sampai dirumah. Aku ingin menyuruh
chanyeol kembali pulang kerumahnya, tetapi aku yakin dia pasti tidak mau.
“Chanyeol.. pulanglah.. aku sudah baikan kok”
aku memegang pundak chanyeol kemudian mentapnya.
“kau yakin, kau tidak apa2? Kau dirumah hanya
bersama sehun.”
“Anio, gwenchanayo. Sekarang kau boleh
pulang..” aku mengecup bibir chanyeol,
agar meyakinkan dia kalau aku sudah baikan.
“yasudahlah.. jaga dirimu baik2 ya, besok
aku akan menjemputmu.” Chanyeol memeluku
kemudian mengecup pipiku tulus. Akh, aku tidak ingin kehilangan kamu chanyeol..
<3
****
BUSAN 08 : 00 KST.
Aku sudah bersiap diri, aku hanya tinggal
menunggu chanyeol saja. Dan beberapa menit kemudian chanyeol datang bersama
mobilnya.
“Sehun-ah, aku pergi dulu yaa. Jangan lupa
minum obatmu dan makan”
“ya. Jaga dirimu baik2 ya. Aku mencintaimu”
“ya. Aku mencintaimu juga sehun-ah” aku
menutup pintu kemudian masuk kedalam mobil chanyeol.
“Kau sudah siap? Kau.. terlihat cantik sekali
hari ini.” Chanyeol menatap diriku. Aku hanya tersenyum.
“hehehe, sudahlah ayo cepat berangkat”
Akhirnya aku bersama chanyeol berangkat
menuju kampus. Kami sempat melihat kris yang sedang membawa motornya. Kris itu
teman kami, kami bertiga selalu berkumpul bersama. Aku ingin menyapa kris dari
dalam mobil, tapi aku takut kris jadi meleng(?) dan akan terjatuh.
Setelah beberapa menit, aku sampai. Chanyeol
mengecup pipiku dan kami pun keluar dari mobil. Aku langsung menyapa kris yang
baru saja memarkir motornya.
“Hey. Kris!!”
Kris menoleh, dia langsung tersenyum kemudian
melambaikan tanganya. Dan dia langsung
pergi. Ah, ada dengan kris? Biasanya dia selalu menyapaku balik dan kami
berjalan bersama. Sementara chanyeol sibuk memarkir mobilnya yang memang
sedikit riwet.
“Chanyeol, aku masuk duluan ya. Aku ingin menemui
teman ku”
“yasudah. Jaga dirimu ya.”
“Oke.” Aku langsung berlari kecil menuju
biasanya kris berada.
[Author Poov]
Nara menemui kris di tempat biasanya kris
menyendiri. Dan ternyata kris disana dengan sebuah tablet. Nara langsung
menghampiri kris dan menepuk bahunya.
“Ya, kau! Ada apa denganmu?” nara duduk
disamping kris kemudian bersender di bahu kris. Ya, nara menganggap kris itu
sebagai kakaknya.
“Ahaha, aku tidak apa2. Hanya tadi buru2
saja”
“ah, Jinjja? Maafkan aku ya. Aku tidak tahu”
nara meminta maaf sembari memanyunkan bibirnya. Nara memang masih memiliki
sifat seperti anak2. Sementara kris hanya bisa tertawa melihat tingkah nara
yang seperti anak2.
“ahaha, sudahlah ku maafkan. Jangan seperti
itu”
“Jinjja? Ah, terimakasih. Kupikir kau marah
padaku..”
“tidak. Kapan kau membuat kesalahan padaku?
Yang ada, aku yang selalu membuat
kesalahan padamu” Kris mendekatkan wajahnya ke wajah Nara, Nara berpikir Kris
akan menciumnya.
“Aish, apa yang kulakukan. Maafkan aku. Aku
pergi dulu ya” Kris langsung berdiri kemudian berlari.
“Kris.. Ada apa dengan dia sebenarnya?!” nara
mendengus kesal. Sifat kris kali ini beda sekali.
Nara menengok ke sebelahnya, ternyata ada
buku catatan Kris yang tertinggal.
“hmm? Buku catatan kris?” Nara penasaran, Dia
membuka bukunya lembar demi lembar. Isinya hanya sebuah note2 lagu, dan juga
data diri pemain basket. Tetapi.. Dia terkejut begitu melihat sebuah foto
dirinya bersama Kris di taman 2bulan yang lalu.
“aa.. fotoku?” Nara membalik foto itu,
ternyata ada tulisan “aku mencintaimu. Jadilah miliku, meskipun kau
miliknya”
Nara kembali membuka lembaran buku Kris, dia
lebih terkejut.. ada sebuah Gambar dirinya yang Kris gambar dari pensil. Nara
terkejut, dia menempelkan tanganya di mulutnya. Tepat dibawah gambar itu ada
tulisan “Aku cinta padamu, Oh Nara. Saat awal kita bertemu, Aku sudah
mencintaimu”
“Kris.. Kau... Mencintaiku?...” Nara perlahan
meneteskan airmatanya. Dia tidak percaya, selama 4 tahun ini, Kris sudah
mencintainya, Bahkan Lebih lama dari Chanyeol
yang juga mencintainya. Nara
menutup buku catatan Kris, kemudian mencari Kris.
“Kris, Dimana Kau?..” Nara berlari – lari
mencari Kris, tiba2 dia bertemu Chanyeol yang sedang berkumpul dengan
teman2nya, Disitu juga ada Kris. Akhirnya, Nara menjauh dan pergi . Tetapi,
Chanyeol melihat Nara yang Menjauh dari dirinya. Chanyeol khawatir, Dia pun
pergi dan pamit dengan teman2nya. Chanyeol mencari-cari Nara. Chanyeol Mencari Nara
disemua ruangan, Tetapi keberadaan Nara tidak ditemukan oleh Chanyeol.
Nara Poov
Aku tidak ingin menganggu Kegiatan Kris dan
Chanyeol. Lebih baik aku berdiam diri disini saja, Didepan gudang. Ini tempat
rahasia aku apabila sedang ingin menyendiri, Hanya aku yang tau. Tidak ada yang
mengetahuinya, Termasuk Chanyeol. aku berdiam diri sambil terus menahan tangis
agar tidak diketahui orang lain.
“Aku, Maafkan aku Kris.. sudah menyakiti
hatimu..” aku menyimpan Buku catatan Kris didalam tas, Kemudian aku menyalakan
handphone dan mengganti mode handphoneku
menjadi Silent. Hari ini aku berniat tidak mau bertemu Chanyeol ataupun Kris.
Aku ingin menyendiri untuk 2hari saja. Aku pergi dari gudang, dan pergi keluar
gedung kampus.
“Maafkan aku.. Chanyeol. Aku hanya ingin
menyendiri” aku menaiki bis, Tetapi aku tidak tau harus kemana. Sampai aku
teringat, Ibuku mempunyai apartement di daerah cheongdam-dong.
Aku mengecek handphone ku, Ada 12kali
misscall dari Chanyeol dan 2 massage darinya.
“Nara, Kau dimana? Aku mengakhawatirkanmu!”
“Nara Jawab aku, Ada apa dengamu? Maaaf jika
aku berbuat salah. Kembalilah “
Aku tak tega tidak mengetahui Chanyeol
keadaanku. Ah, lebih baik aku mengirim pesan padanya.
“aku hanya ingin menyendiri. Tdk perlu
mencariku. “
Sebenarnya aku.. akh yasudahlah Chanyeol
mungkin akan mengerti. Sudah Sampai, aku keluar dari bis dan memasuki
apartement. Kebetulan sekali, Kunci apartement nya ada di kumpulan kunci2
cadangan di tasku.
***
Aku merebahkan tubuhku di ranjang, membuka tirai,
dan menyalakan pemanas.Disini sangat tenang, dan begitu sejuk dipandang. Aku
akan tinggal disini 2hari.
Aku mengirim pesan untuk Sehun, agar datang
ke apartement ibu. Aku tak tega jika Sehun dirumah sendirian. Lagipula, Sehun
seorang Moodboster untukku, siapa tau dia bisa sedikit menghiburku.
“Sehun-ah, Datanglah ke apartement ibu di
daerah Cheongdam-dong. Bawa pakaianmu beberapa saja. Bawa handphonemu, Ohya
tolong bawakan baju aku ya, beberapa saja. Kita akan tinggal disini untuk
2hari. Kita akan berjalan-jalan di Cheongdam-dong. Sudah lama kan kau tidak
jalan2? Dan nanti, di depan pintu rumah tempel kertas note “yang tinggal di rumah ini sedang pergi”, ya?
. Jaga dirimu2 baik nanti diperjalanan. Ingat, kamar nomor 135 ya.
Love,
Oh Nara”
Dengan ini, aku jadi tenang. Kurasa orang
yang sering meneror ku tidak akan kesini, ... Juga Park chanyeol dan Kris.
Author Poov
Chanyeol Kelelahan mencari Nara di tengah2
kota Seoul. Dia sudah mendatangi rumah Nara, tetapi hanya ada sebuah kertas
note yang bertuliskan “Yang tinggal dirumah ini sedang pergi. Harap Tunggu
2hari lagi” Chanyeol sudah menelfon nara, Sudah tak terhitung berapa kali.
Chanyeol menemui Kris, Ingin mengatakan bahwa
Nara menghilang.
“Kris, Nara.. Nara mnghilang.aku tidak tau
dia pergi kemana. Hah” Chanyeol
terengah-engah karena berlarian.
“Serius? ...” Kris membuka tasnya, dan Buku
catatan nya hilang. Dia yakin, Nara lah yang mengambil catatanya yang
tertinggal.
“Kris, Bantulah aku mencari Nara..”
“aa.. Baiklah.. kau sudah pergi kerumahnya?”
“sudah. Tapi nihil.. hah”
“Oke, kau tunggu disini ya”
Kris mempunyai nomor Sehun, adik Nara. Dia
mencoba Menelponya, dan.. tidak dijawab. Sudah 10x.
***
[ESOKNYA]
Nara dan sehun Berjalan – jalan di
Cheongdam-dong, Membeli pakaian dan lain2nya. Nara sangat terhibur akan
kehadiran Sehun, Nara bahkan melupakan masalahnya dengan Chanyeol dan Kris.
Mereka berdua tertawa bersama saat melihat badut barnie di pinggiran toko.
“andaikan.. andaikan Sehun ini Chanyeol.. “
Nara kembali mengingat Chanyeol dan berdiam diri sebentar. Tiba2 Sehun menarik
tanganya, Nara pun mengikuti Sehun .
“ada apa sehun?”
“itu, ada Chanyeol dan Kris hyung disana..”
“Hah?!” Nara menatap Arah yang dituju Sehun,
ternyata benar ada mereka berdua sedang mencari - cari nara.
“Sehun, Ayo kita pulang. “
“Hah? Bagaimana dengan mereka? Chanyeol hyung
kan pacarmu”
“Sudah. Ayo kita pulang. Aku tidak enak badan
tiba2 “
Nara menarik Sehun menuju apartement yang tak
jauh dari tempat tadi. Mereka berlari kecil untuk menghindari Chanyeol dan
Kris, Sementara Sehun Heran dengan kelakuan nunanya.
“Nuna, Sebenarnya ada apa?”
“Sudah nantiku ceritakaan. Ayo kita naik
lift”
***
“Aku ingin menjauh dari mereka, untuk
beberapa hari saja. Aku.. sedang ada masalah dengan mereka. Aku ingin
menyendiri, hanya denganmu. Itulah sebabnya tadi aku menjauh dari mereka. “
Sehun kaget, Tidak percaya perkataan nunanya
itu. “Kau ada masalah apa dengan mereka ? “ Sehun duduk disebelah Nara, mencoba
menenangkan Nara.
“aa.. itu.. Sebenarnya.. Sudahalah aku
tidakbisa menjelaskanya sekarang. Maafkan aku”
nara memasuki Kamar nya dan meninggalkan Sehun sendirian di sofa.
Sementara Sehun? Dia punya iniatif untuk memecahkan masalah ini, meskipun dia
tidak mengerti apa masalahnya.
Sehun menuruni lift dan menuju tempat dimana
dia bertemu dengan Chanyeol dan Kris tadi. Sehun sempat kesulitan mencari
mereka yang mungkin sudah pergi ketempat lain. Tetapi akhirnya dia berhasil
menemukan Kris yang sedang duduk di pinggiran toko sembari menelfon seseorang.
“Hey kau, Kau teman Oh Nara kan?”
Kris menoleh kemudian bangkit dan bertatapan
dengan sehun, dia sedikit bingung tetapi dia akhirnya mengenali muka sehun.
“Kau adiknya kan? Dimana Nara sekarang?!”
“Ayo, ikut denganku.” Sehun berjalan menuju
apartement, Kris mengikutinya dari belakang.
“Kau lihat? Lantai nomor 4 Kamar Paling
kanan? Disitu ada kakaku.” Sehun berhenti di depan gedung apartment kemudian
menunjuk kamar nunanya. Kris menatap kamar itu dan berniat masuk kedalam
apartement.
“Kau tidak boleh menggangu kakaku. Dia ingin
menyendiri dan menjauh dari kau dan Chanyeol hyung. “ Sehun menahan bahu kris
yang mau memasuki loby apartement.
“Mengapa dia menjauh dari kami?”
“Aku juga tidak tahu. Dia tidak ingin
menceritakanya, tetapi kemarin saat aku melihat dia membuka tasnya, ada Catatan
pribadi kau di tasnya “
FLASHBACK
“Kau ingin membeli topi yang mana, sehun-ah?”
“yang ini bolehlah.”
“yasudah , ini uangnya. Bayarlah sendiri”
nara membuka tasnya dan mengambil dompetnya. Sehun melihat ada buku catatan
yang ber cover logo NBA.
“Nuna, buku milik siapa itu? Covernya keren.
“ Sehun menunjuk catatan itu didalam tas Nara.
“aaa.. itu buku catatan milik kris, tertinggal
di kampus.. aa.iya” Nara sedikit terbata – bata. Sementara sehun hanya mengerutkan
alis dan membayar topinya.
FLASHBACK END
“ buku Catatan bercover logo NBA itu milikmu
kan?” Sehun bertanya dengan nada sedikit tinggi.
Kris mengangguk sembari berfikir, Apakah Nara
tau bahwa Dia menyukainya?
“Bisa kau mengambilkan catata itu kepadaku?
Itu miliku. Tertinggal di taman”
Sehun menggeleng, kemudian masuk kedalam
apartement. Kris ingin mengejar, tetapi dia teringat dengan perkataan Sehun
tadi, Kalau Nara tak ingin diganggu. Kris menjauh dan mencari Chanyeol.
“Hey kau, Chanyeol. “
Chanyeol menoleh kemudian menghampiri Kris.
“Kau tau dimana nara?”
“Dia.. ada di apartement itu” Kris menunjuk
apartement bercat warna putih itu. Chanyeol menatap apartement itu kemudian
berjalan menuju apartement, tapi bahunya ditahan tangan Kris.
“Jangan ganggu dia. Dia sedang ingin
menyendiri. Dia sedang ingin menjauh dari kita”
Chanyeol kaget, dia melepas tangan kris yang
ada di bahunya.
“Maksud kau?! “
Kris menatap Chanyeol kemudian berkata jujur,
dia memberanikan diri jawab jujur pada Chanyeol.
“Aku mencintai Nara.”
BUAKKK, Chanyeol menonjok muka kris yang
tampan itu. Kris menahan tangan chanyeol yang ingin menonjoknya lagi. Chanyeol
geram, tak percaya teman nya sendiri menyukai pacarnya.
“Aku mengetahui info ini dari Sehun, adiknya.
Tadi dia menemui ku saat aku ingin menelfonmu. “ Chanyeol tak peduli, dia menabrak
tubuh kris kemudian berjalan menuju apartement itu. Tiba2
BUAKK Kris Menonjok balik Chanyeol,KLARKK
Kris Kemudian tak segan2 mematahkan tangan Chanyeol agar tidak keras kepala.
“ARGGGGGHH” Chanyeol memegangi tangan
kanan-nya, kemudian dia pergi entah menuju kemana dia. di sorot mata Chanyeol,
terdapat kalimat “ENYAH KAU” yang berkobar. Sementara Kris, berjalan pelan
menuju Apartement yang ditempati Nara.
***
Nara yang sedang tertidur di kamarnya menatap
keatas langit2, tiba2 ada yang mengetuk pintu apartementnya.
“Siapa?” Nara keluar dari kamarnya kemudian
melihat keadaan luar di lubang pintu. Sehun sedang mandi di kamar mandi,
mungkin dia tidak mendengar.
“Kris.........” Nara kaget bukan kepayang,
Bagaimana Kris bisa mengetahui jika dia disini?
“Nara, tolong buka pintunya. Kumohon..” Nara
kembali melihat kris dari lubang. Dia melihat muka Kris Biru disebelah kanan,
Apa Kris sehabis berkelahi? .
Karena tidak tega, Nara membuka pintu pelan Tetapi
ia menutup mukanya dengan syal.
“Nara.. “ Kris menatap Nara yang wajahnya
tertutup syal, Kris menarik syal Nara pelan, mungkin ia penasaran bagaimana
keadaan nara sekarang.
“Kris.. Mengapa.. mengapa kau tau aku ada
disini..?” Nara menatap kris lembut. Kris hanya terdiam melihat Nara yang
begitu cantik.
“aa..ceritanya panjang. Bolehkah aku masuk
kedalam?”
“ya, masuklah. “ Nara membuka pintu lebih
lebar untuk mempersilahkan Kris masuk ke ruang tamu .
Kris duduk di sofa bewarna putih, Nara
kembali melihat Wajah Kris yang lebam sebelah.
“Kris.. Ada apa dengan mukamu? Mau ku obati?”
Nara duduk disamping kris sambil mencoba menyentuh luka Kris pelan.
Tiba2, Krekk Pintu kamar mandi terbuka, Sehun
keluar dari kamar mandi. Dia kaget, Melihat Kris datang ke apartement ini,
padahal sudah dilarang olehnya.
“Kau?! Sudah kubilang kau jangan datang ke
apartement ini dulu!” Sehun mendekat kearah Kris, Nara langsung berdiri dan
menecegah Sehun .
“Aish, sudahlah. Kau masuk saja sana, pakai
bajumu dan jangan keluar sebelum aku suruh,ya?” Nara memegang pundak Sehun dan
menatapnya.
“Baiklah. Hey kau, jangan sentuh kakaku”
Sehun menatap Kris, kemudian masuk kedalam kamar. Sementara Nara mengeleng –
geleng melihat ulah sehun yang seperti anak kecil.
“Ah, sudahlah. Tingkahnya memang seperti anak
kecil.” Nara kembali duduk disamping Kris dan mengambil kotak P3K
disamping sofa. Nara mulai mengobati luka Kris dengan hati – hati. Sementara
kris hanya menatap Nara sambil menahan sakit lukanya.
“Kau habis berkelahi?”
“iya, dengan.. dengan Chanyeol”
DEGG, Nara menjatuhkan kapas yang ingin ia
tempelkan ke pipi kris. Dia menatap kris dengan penuh kaget.
“Mak.. Maksudmu?”
“Maafkan aku, Chanyeol tadi sangat keras
kepala. Aku terpaksa mematahkan tanganya. Maafkan aku “
“Patah tangan?! Ada apa?!”
“Aku berbicara jujur padanya, aku..
Mencintaimu. Aku bilang padanya aku mencintaimu..” Kris mengepalkan tanganya di
tangan Nara.
“Ternyata.. kau benar – benar mencintaiku..
kris” Nara menatap kris menahan tetesan air matanya.
Kris mendekatkan wajahnya ke wajah Nara, dan
Cup~ dia mencium bibir Nara dengan lembut. Sementara Nara hanya diam akan
perlakuan kris padanya.
“Aku, mencintaimu Nara.. Maafkan aku sudah
menyiksa pacarmu. Aku takut dia akan menyiksamu karena kau sudah
mempermainkanya. “
Nara yang masih diam mematung, akhirnya
membalas perkataan kris.
“Jangan – Jangan, dia...” Nara menatap kebawah,
sementara kris kebingungan apa yang dimaksud Nara.
“Aish, sudahlah. Jangan dipikirkan. Aku hanya
bergurau. Sini, lukamu akan kuobati “ Nara tersenyum dan kembali mengobati luka
Kris. Meskipun didalam hatinya dia sempat berfikir.. Orang yang menerornya
selama ini itu.. Chanyeol.
***
Chanyeol berjalan pincang didepan gedung
rumah sakit, dia baru saja dioperasi. Dia berjalan menuju apartement Nara. Dia
tampak memasang muka sangat dendam.
“Enyalah kau.. Kris” Chanyeol berjalan masuk
kedalam loby apartement dan bertanya pada bagian customer service. Ternyata
Apartement nara Dikamar 135. Dia langsung berjalan menuju lift.
TINGG bunyi lift membuka pintu. Chanyeol
berjalan menuju kamar 135 dan akhirnya menemuinya di bagian kanan gedung. Dia
mengetuk pintu, dengan sedikit kencang.
***
Saat sedang sibuk mengobati luka Kris, tiba2
ada yang mengetuk pintu. Nara pun berdiri dan membukakan pintu. Dia lupa untuk
melihat siapa yang datang lewat lubang.
CKLEEK Nara yang membuka pintu terkejut
melihat Chanyeol dengan keadaan tangan di perban dan sebuah plester di dahinya.
“Chanyeol..” Nara memeluk Chanyeol, dia
sangat rindu Chanyeol.. tetapi Chanyeol tidak memeluk balik Nara. Matanya sibuk
memandang Kris.
Merasa tidak dipeluk balik, Nara memandang
Chanyeol heran.
“Chanyeol.. jangan salah sangka. Aku yang
membawanya kesini karena aku melihat dia terkapar di depan apartement” Nara terpaksa
berbohong, agar menahan amarah Chanyeol.
Chanyeol mendorong Nara kelantai, Amarahnya
sudah benar2 memuncak pada Kris. Bahkan dia melukai kekasihnya sendiri.
Saat Chanyeol mulai mengepalkan tanganya yang
bersiap menonjok Kris.
BUAKKK... Chanyeol menonjok.. tetapi.. Tetapi
bukan kris.. melainkan NARA! Nara melindungi kris dari hantaman Chanyeol . Kris
kaget melihat Nara yang terkapar karena tonjokan hebat Chanyeol. Sementara
Chanyeol menatap kosong Nara , Kemudian Chanyeol pergi keluar apartement, dia
mungkin malu.
Mendengar sebuah suara tonjokan, Sehun cepat
keluar dari kamarnya. Begitu kagetnnya dia, melihat kakanya terkapar di lantai
dengan luka lebam yang besar di pipinya.
“Yang melakukan ini.. Chanyeol.. dia kabur..
Nara melindungiku saat Chanyeol ingin melanjarkan tanganya..”
Mendengar perkataan Kris, Sehun langsung
keluar untuk mengejar Chanyeol dengan muka garang. Sementara Kris menggotong
Nara menuju kamarnya.
“Nara sadarlah.” Kris mengecupi dahi Nara,
berharap Nara sadar. Kris mengambil air panas dan mengompres luka lebam Nara
dengan hati – hati.
Kris memeluk Dan mencium Nara tanpa henti,
dia sangat khawatir dengan keadaan Nara yang tak sadar – sadar.
“Kris.. aku dimana?” Nara bangun dengan
keaadan setengah sadar. Dia kebingungan dia dimana.
“Kau dikamarmu, Nara.” Kris tersenyum
memegangi tangan Nara, meskipun sebenarnya dia sangat khawatir dengan Nara.
“Dimana, Chanyeol?”
“Dia, sedang dikejar adikmu.” Nara yang
sedang diam tiba2 kaget mendengar perkataan Kris.
“SEHUN?! KENAPA KAU MEMBIARKANYA?!” Nara
Menatap Kris kaget.
“aa.. Dia sangat marah melihat kau terluka.
Dia mengejar chanyeol, maafkan aku.”
“Aku, akan mengejarnya. Adiku tak boleh ikut
campur masalahku!”Nara terbangun dari kasur dan berjalan perlahan.
“Nara! Kau masih terluka. “ Kris memeluk Nara
dari belakang, mencegah Nara.
“Aku tidak bisa kris, Aku tidak ingin adiku
terluka sedikitpun, karena hanya dia satu2nya keluargaku.” Nara menangis
membayangkan Jika Sehun terluka dan terkapar tidak berdaya.
Tiba2 ada yang membuka pintu apartement,
benar akan perkataan Nara, Sehun bonyok di tangan Chanyeol!
“SEHUN!!!” Nara melepaskan pelukan Kris dan
beralih ke Sehun yang diseret Chanyeol.
Chanyeol menahan tubuh Nara, Kemudian menatap
Nara. “Maafkan aku, Sudah melukaimu” Chanyeol berniat mencium Nara, tetapi Nara
menolak. Dia sangat benci orang yang menyiksa keluarganya.
“Tidak! Aku benci kau, Chanyeol! Teganya kau
menyiksa Sehun!” Nara melepaskan tangan Chanyeol dan memeluk Sehun yang
terkapar .
“sehun-ah, sadarlah! Kumohon..” Nara memeluk
Sehun berharap Dia terbangun. Dia meneteskan air matanya pilu.
Chanyeol menatap Nara yang sedang bersedih.
Kemudian dia menatap Kris yang memasang muka geram.
“Kau ingin membunuhku,? Silahkan saja. “
Chanyeol mengeluarkan pisau lipat disakunya. Itu pisau yang ia gunakan tadi
untuk melukai Sehun.
“Kau.. Matilah kau,Chanyeol!” Kris menggeram,
mengepalkan tanganya.
“Kau menyerangku, Akan kubunuh nara” Chanyeol
mengarahkan pisau itu ke leher belakang Nara. Sementara nara terkejut melihat
pisau mengarah padanya.
“KAU,APA YANG KAU INGINKAN?!” Kris berteriak
dengan amarahnya, Sementara Chanyeol kembali memasukan pisau lipatnya dan
menarik Nara ke pelukanya.
“ Mudah saja . Kau harus mati ditanganku.”
Chanyeol memeluk Nara, Sementara Nara sendiri pasrah, dia tidak punya tenaga
lagi untuk melawan.
“Kris, seranglah chanyeol.. biarkan dia
membunuhku..”
“Kau pikir, Aku akan tega membunuhmu?”
Chanyeol menyambar perkataan Nara.
“Jika kau mencintaiku, kumohon bunuh diriku
saja.. Adiku sudah mati.. dia sudah tidak berdaya.. lebih baik kau bunuh
diriku, aku akan menyusul adiku..” Nara menatap sehun yang sudah kehilangan
nyawanya.
“TIDAK! “ Kris berlari kearah
Chanyeol,berniat menyerangnya. Nara sangat terkejut dan..
AUHHH, Nara menancapkan pisau yang dipegang
Chanyeol ke perutnya. Dia membunuh dirinya sendiri,.
“Kris.. sudah kubilang.. hah..Jangan keras
kepala..” Nara terjatuh tak berdaya di lantai, dia tak sadarkan diri.
“Nara..” Chanyeol menatap nara, dia terkejut.
Kemudian chanyeol pergi keluar apartement. Dia terluka, sebenarnya.. dalam
hatinya Chanyeol tidak ingin membunuh mereka berdua. Sebenarnya sehun masih
hidup. Dia bergerak, meskipun hanya jari2nya.
“NARAAA!!!!!!!!!!!!!” Kris mengendong nara
menuju rumah sakit, dia membawa nara dengan sekuat tenaganya.
***
[ 2 TAHUN KEMUDIAN ]
Kris terbangun dari tidurnya, Menghela nafas dan terbangun dari tidurnya.
“Aku tidak boleh tegang,tuhan.. ini hari
pertamaku dengan-nya” Ternyata, ada Wanita di ranjang Kris yang sedang tertidur
pulas.
“Nara.. Bangunlah. “ Ternyata itu Nara, dia
masih hidup. Nara yang mendengar suara, terbangun dari tidurnya.
“Kris..” Nara menatap kris yang berdiri
didepanya. Nara tersenyum melihat kris tersenyum untuknya.
“Kau cantik, nara.” Kris tidur disamping Nara
dan menatapnya. Kris mengecup bibir Nara pelan dan membelai rambutnya pelan.
“Good morning, My sweetie. I love you”
Nara Dan Kris Baru saja menikah kemarin.
Mereka mengungkapkan Janji sehidup semati Kemarin.
FLASHBACK
“Kau hebat!! Hahahah!” Nara bertepuk tangan
melihat tingkah Kris yang mencoba melucu, Dan Sukses membuat Nara tertawa.
“Aku senang kau senang.” Kris kembali duduk
di samping Nara dan memandangi Taman. Perlahan, Kris mengenggam tangan Nara dan
mengeluarkan Sebuah kotak di sakunya
“Kau,Apa yang kau lakukan Kris?”
“Aku, Menginginkanmu menjadi Istriku.”
“Hah.. Kau” Nara menatap Kris serius,
Sementara Kris membuka kotak itu yang ternyata sebuah cincin . Nara terkejut
melihatnya, Dia tak percaya. Dia menutup mulut dengan tanganya, Dia menganggap
ini hanya mimpi.
“Kau, Oh Nara, Maukah kau menjadi Istriku?
Dan kita menikah?”
“Aku? Aku... Ya.. Aku mau..”
“Terima kasih, My deer” Kris memeluk Nara dan
Mencium Nara. Nara membalas ciuman Kris senang . mereka akan menjadi seorang suami istri.
FLASHBACK END
“Kau mengingat kejadian tadi malam?” Kris
menggoda Nara dgn mengingatkan Kejadian tadi malam, Ya tentu saja mereka melakukan
hubungan yang seharusnya di lakukan sepasang suami istri.
“Kau ini, Aku mengingatnya. Hehe”
“Terima kasih sudah memberikan kehormatan
terbesarmu untukku” Kris mencium Kening nara.
“Kris, temani aku bertemu Sehun,ya?”
“ya, sekarang kau mandilah. Aku akan bersiap
– siap”
***
“Hai sehun. Aku menrindukanmu” Nara memeluk
Sehun, tanda dia sangat rindu padanya.
“Aku juga, nuna. Aku senang kau akhirnya
menikah”
“ Ya, Kau ada kegiatan apa, sekarang?”
“Aku mau bermain baseball dengan
teman2ku. Hyung, kau muau ikut?” Sehun mengajak Kris bermain baseball,
Kris yang sedang bermain dengan handphonenya langsung menatap sehun
“Aa.. tidak, aku akan mengantarkan Nara
bertemu chanyeol, aku tidak bisa. Maaf”
“Oh, yasudah. Tetapi jika kau ingin bergabung
silahkan datang ke lapangan baseball disamping jalan raya”
“Baiklah. Terimakasih”
“Yasudah, aku ingin bermain baseball
dengan teman2ku. Jaga kalian ya, baik - baik” Sehun pergi menggunakan
motor-nya.
“Ya, jaga dirimu di perjalan ya, sehun-ah”
Nara juga pergi menaiki mobil. Nara dan Kris berniat menjengguk Chanyeol,...
tentu saja Di Penjara.
[PENJARA, 10 : 00 KST ]
“Kris, hanya satu orang yang boleh
menjenguknya. Kau ada salam untuk Chanyeol?”
“Ya, bilang saja aku ingin bermain baseball
lagi denganya. “
“ah, baiklah. Aku tidak akan lama hanya 15
menit.” Nara pergi untuk menemui Chanyeol.
KLARKK,
Nara dibawa ke sebuah ruangan khusus untuk bertemu Tahanan. Disana, Ada
Chanyeol yang terduduk lemas.
[ NARA POOV ]
Disana, Chanyeol terduduk dengan tangan di
borgol. Aku sedih melihatnya, tetapi aku tidak bisa berbuat apa2. Masa
hukumanya masih 1 tahun lagi.
“Hai, Chanyeol” aku duduk di depan Chanyeol,
dan menatapnya.
“Hai, Nara. Bagaimana kabarmu?”
“Baik. Bagaimana kabarmu?”
“Kabarku? Tidak akan baik sampai 1tahun
kedepan. Haha. Ini semua kesalahanku. Tidak seharusnya aku meneror mu seperti
itu, Nara”
YA, Chanyeol di penjara karena terbukti sudah
meneror & melakukan pencobaan pembunuhan. Jadi selama ini yang menerorku
ialah Chanyeol. Dia juga tak mengerti kenapa dia menerorku. Mungkin dia
terpengaruh sesuatu.
“Ya, aku sudah memaafkanmu sejak dulu,
Chanyeol. Ohya, Kris memberi salam jika dia ingin bermain baseball lagi
denganmu”
“Iyakah? Haha aku juga merindukan bermain baseball
lagi denganya. Dan, Nara.. Ada yang aku inginkan padamu”
Hm? Menginginkan sesuatu? Apa maksdunya?
“Ha? Kau ingin apa,Chanyeol?”
“Aku, bolehkah aku mencium mu.., Nara? Aku
tau ini gila karena kau sudah mempunyai suami”
“Kau?.. Menciumku?” Aku kaget dengan
perkataaan nya, tetapi aku tak tega jika tak menurutinya, mungkin saja hal ini
bisa sedikit membuatnya senang.
Aku mendekat kearah Chanyeol dan mendekatkan
wajahku ke wajahnya. Aku.. aku terpaksa melakukan ini, kuyakin Kris akan
mengerti.
“Tidak apa – apa. Semoga saja kau akan
sedikit membuatmu senang”
“Kau.. Terimakasih” Chanyeol tersenyum padaku
dan perlahan menempelkan bibirnya pada bibirku. Aku kembali teringat, Ciuman
terakhir ku dengan chanyeol saat kami masih berhubungan. Saat itu Chanyeol sehabis
mengantarku dari rumah sakit.
“Sudahlah,. Terima kasih, Nara sudah menuruti
permintaanku. Aku menyanyangimu.”
***
Aku terdiam didepan meja, sebuah kertas dan
pulpen ada diatas meja. Aku bingung, Kris menyuruhku membuat sebuah surat
untuknya. Aku tidak mengerti untuk apa, tapi.. yasudahlah.
“Haft.. aku bingung aku harus menulis apa.
Imajinasiku sedang buyar” Nara mulai memegang pulpen dan menulis di pulpen.
“ Hai, Kris. Atau akan kupanggil kau Yeobo?
Xixixi. Kau menyuruhku membuatkan sebuah surat untukmu. Aku tidak tahu gunanya
apa tapi yasudahlah, aku mencoba menyenangkanmu, suamiku. Aku hanya ingin
mengingatkanmu tentang kejadian 2 tahun lalu. Dimana aku dan kau berusaha
melawan kematian yang dibawa chanyeol. 2 monyet melawan 1 gorilla, meskipun kata
orang yang menang pasti gorilla, tetapi dengan usaha yang kuat dari kedua
monyet, 2monyet itu berhasil menghabisi gorilla meskipun sempat berkoban. Itu
mungkin sama dengan alur cinta kita dulu, kris. Hihihi:) Dan masalah buku
catatan mu itu, sampai sekarang belum kukembalikan padamu kan? Hehe. Dan
mungkin kau juga sudah melupakanya kan? Tenang saja, buku catatan itu kusimpan
di suatu tempat. Jika kau menginginkanya, bilang saja padaku. Aku akan membawakanya untukmu dengan satu syarat,
cium aku dulu hehe. Yasudahlah.. maaf ya jika surat ku ini tidak seromantis
yang kamu mau. Karena, tidak seharusnya seorang wanita bersifat romantis,kan?
Hahaha.
I Love you, My Prince. Don’t leave me alone,
my deer<3
Form your wife .
Oh nara.”
Aku melipat surat itu dan menaruhnya didepan
pintu. Kris sebentar lagi pulang , biarkan dia membacanya didepan pintu. Jadi
sedikit romantis kan? Hahaha.
Aku berjalan menuju ranjang, tidur menunggu
Kris pulang. Aku mencintaimu kris. Aku akan sibuk mencintaimu.
“Kau tidur?” tiba2 kris membuka pintu kamar,
Aku terkejut. Aku sama sekali tidak mendengar pintu rumah terbuka.
“ti..tidak. mm, kenapa aku tidak mendengar
bunyi pintu rumah terbuka,kris?”
“haha. Karena aku berjalan mengendap – endap
supaya tidak membangunkanmu. Tetapi ternyata kau tidak tidur. Kejutanya tidak
jadi”
“mak..maksdumu?”
Kris mengeluarkan sebuah kotak di kantung
jasnya. Ketika dibuka, sebuah kalung emas ada di dalam kotak itu. Indah sekali!
“Kris.. itu indah sekali!!” Aku memandangi
kalung itu tanpa berkedip sama sekali. Langsung saja, kris memasangkan kalung
itu di leherku.
“Kau terlihat seperti bidadari, Chagi.” Kris
menatap ku kemudian memelukku erat.
“ee.. kau sudah membaca suratku?” aku
bertanya pelan padanya, aku penasaran akan reaksi kris.
“Sudah. Buku catatan itu boleh kau simpan,
sayang. Sebaagai tanda bukti aku sudah mencintaimu dari dulu.”
“aa, terimakasih. Dan.. “ aku melepaskan
pelukan ku dari kris. Ingin memberi tahu sebuah kabar yang dinanti semua
pasangan suami istri. Aku.. aku hamil!!
“apa,sayang?”
“Aku.. aku hamil kris!!” aku berteriak pelan,
sementara kris terkejut bukan kepayang mendengar kabar ini.
“Chagi.. akhirnya kau hamil. Aku sangat
senang” Kris memeluk ku lagi dan mengecup pipiku. Aku janji akan membesarkan
anak ini dgn penuh cinta
.
.
Dan, inilah alur cintaku dengan kris. Aku
takan tau kapan ini akan berakhir. Tetapi, semoga saja alur cintaku dengan kris
tidak akan terhenti. Sampai kami mati dan memiliki generasi baru lagi. xixi
DONE.
Makasih ya udah baca fanfictin busuk ini:)
thanks buat fams2 gue di rpw yang nyemangatin gue biar lanjutin ff ini hingga
jadi sepanjang jembatan suramadu. Thanks buat netbook gue yang rela nyawa nya
tinggal 1% hanya untuk menyelesaikan ff super busuk ini. Makasih juga buat
speddy yang tidak memutuskan koneksi internet saat gue sibuk mencari contoh
sebuah fanfiction. Gbu!<3
-@imkyunoona-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar